Polemik Baliho Habib Rizieq, Ray Rangkuti Sesalkan Sikap Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo. (FOTO: FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK)

IDTODAY NEWS – Analisis politik Ray Rangkuti turut menyoroti terkait dengan kontoversial tindakan TNI menurunkan spanduk atau baliho Habib Rizieq Shihab (HRS).

Ia mengatakan bahwa hal tersebut tak seharusnya dilakukan oleh pasukan TNI yang diintruksikan oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman.

Kendati begitu, Ray menyesalakan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak mencegah tindakan pasukan Pangdam Jaya tersebut.

Seharusnya, Jokowi sebagai pimpinan negara memberi arahan kepada TNI bahwa penurunan baliho HRS itu bukan wawenang mereka.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) itu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/11/2020).

“Mestinya dengan kasus kemarin, presiden segara memberi arahan bahwa menurunkan baliho bukanlah tugas TNI, tapi satpol PP, dan paling jauh adalah Polisi,” jelas Ray.

Baca Juga  KPI Bebastugaskan 8 Pegawai Terduga Pelaku Pelecehan S*ks Sesama Jenis

Baca juga: Guru Honorer Jika Lolos P3K, Gaji Seperti ASN Plus Tunjangan

Begitu juga dengan pihak kepolisian, orang nomor satu di Indonesia itu harus bisa memastikan kinerja polisi dengan baik.

“Presiden juga harus memastikan bahwa polisi kita bekerja cepat dan tanggap agar tidak mengundang kesemerawutan berikutnya,” ucap Ray.

Sekalipun begitu, lanjut aktivis 98 itu, HRS dan kelompoknya, juga perlu diingatkan untuk menjaga demokrasi yang berjalan.

“Habib Rizieq jangan semaunya juga berbuat sesuatu, harus bisa menjaga demokrasi karena adalah bagian menjaga keadaban publik,” tandasnya.

“Mimbar kebebasan bersuara tidak boleh dipakai sebagai sarana untuk mencaci maki, menantang sana sini, dan bahkan sampai menghujat,” pungkasnya Ray.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku bahwa yang memerintahkan anggotanya untuk mencopot spanduk tersebut adalah dirinya sendiri.

Baca Juga  Kritisi Anjloknya Ekonomi Nasional, PKS Ungkap Penyebab Utama Buruknya Program Pemerintah

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI pun turun tangan.

“Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar,” kata Dudung.

Ia pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut. Semua baliho Rizieq yang ilegal akan ditertibkan oleh pasukannya.

Baca Juga  Rocky Gerung Sebut Pengetahuan Jokowi akan Terbaca oleh Dunia saat Pidato di Sidang Umum PBB

Bahkan, Dudung juga mengusulkan agar organisasi yang dipimpin oleh Habib Rizieq tersebut dibubarkan.

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri,” kata dia.

Ia juga menyesalkan ceramah Rizieq yang dianggapnya telah menghujat TNI-Polri dalam acara maulid nabi yang digelar FPI beberapa waktu lalu.

Ia pun mengingatkan Rizieq dan FPI untuk tidak menggangu persatuan dan kesatuan di wilayah Kodam Jaya.

“Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti,” kata Dudung.

Baca Juga: Pangdam Turunkan Baliho Habib Rizieq Atas Perintah Panglima TNI? Begini Penjelasan Mayjen Riad

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan