IDTODAY NEWS – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk penggerebekan polisi di sebuah masjid di Kota Berlin, Jerman. Dia mengatakan penggrebekan itu karena dipupuk oleh sentimen rasisme dan anti-Islam.

Kecaman itu disampaikan Erdogan di akun Twitter pribadinya pada Jumat (23/10) malam waktu setempat.

“Saya mengutuk keras penggerebekan polisi di Masjid Mevlana di Berlin selama jam sholat subuh. Yang jelas diumpankan oleh kebijakan rasisme dan anti-Islam, yang membawa Eropa lebih dekat ke kegelapan Abad Pertengahan, dan sepenuhnya mengabaikan kebebasan berkeyakinan,” tulisnya seperti dikutip dari Daily Sabah, Sabtu (24/10).

“Eropa, yang telah disebut sebagai tempat lahir demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan selama bertahun-tahun, sayangnya telah berubah menjadi struktur yang melawan perbedaannya saat ini,” ujar Erdogan.

“Kami percaya bahwa tidak ada pembenaran yang dapat menjadi dasar untuk pelanggaran brutal terhadap sebuah kuil suci,” kata Erdogan.

Polisi Jerman pada hari Rabu (21/10) waktu setempat menggrebek Masjid Mevlana dan beberapa bangunan lain di Berlin sebagai bagian dari penyelidikan atas penipuan subsidi virus corona, penyiar publik Turki berbahasa Jerman TRT Deutsch melaporkan pada hari Kamis.

Masjid tersebut langsung menolak tuduhan tersebut dan mengkritik bagaimana cara polisi melakukan penggeledahan.

Baca Juga  Makin Panas, Erdogan Kenang Perang Ottoman Lawan Pasukan Bikinan Paus

“Sekitar 150 petugas bertopeng balaclavas dan memakai sepatu bot menyerbu gedung berkarpet selama sholat subuh. Polisi menyita 7.000 euro atau setara dengan 8.200 dolar AS tunai, berbagai pembawa data, komputer dan file,” kata jaksa penuntut umum di Twitter, Rabu.

Pencarian itu ditujukan terhadap tiga tersangka, yang mengajukan permohonan bantuan virus corona segera dengan cara yang diduga tidak dapat dibenarkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan