IDTODAY NEWS – Ada kecenderungan politik oportunis yang diperankan Partai Gerindra dalam posisinya di koalisi pemerintah.

“Prabowo dan Gerindra seperti menjalankan peran politik yang sedikit oportunis, tidak terlalu setia kepada value perjuangan, tapi lebih pada melihat peluang untuk berkuasa, dan peluang untuk di-endorse oleh kekuasaan atau gelombang yang besar,” kata pakar hukum tata negara, Refly Harun dikutip dari Channel YouTub-nya, Sabtu (13/2).

Baca Juga  Damai Hari Lubis soal Pujian Prabowo ke Jokowi: Untuk Menyenangkan Atasan

Hal itu disampaikan Refly merujuk sikap Prabowo dan Gerindra masuk ke pemerintahan dan didukung oleh kondisi sistem presidential threshold serta peta kekuatan koalisi partai politik saat ini.

Bila kondisi ini tetap bertahan, ia memprediksi Pilpres 2024 hanya akan menghadirkan dua pasang calon. Bahkan bukan tidak mungkin akan ada calon tunggal.

Ia kemudian mencontohkan adanya skenario peluang duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani untuk dimajukan di 2024.

Baca Juga  Kejagung Jawab Dugaan Amien Rais soal Gedung Dibakar 'Orang Dalam'

“Ya itu kalau ada kesetiaan dari PDIP memajukan Prabowo-Puan dan kemudian di-endorse parpol di istana,” sambungnya.

BACA: Prof Din Dilaporkan, Said Didu: Praktik Setelah Pemerintah Ngaku Butuh Kritik?

Di sisi lain, perjuangan idealis yang mengedepankan kepentingan lebih besar seperti yang diutarakan Prabowo saat pidato Ultah ke-13 Gerindra sejatinya perjuangan tidak mengenal posisi atau jabatan.

“Jadi mau di dalam atau di luar pemerintahan, harusnya Prabowo sebagai orang yang dipilih sebagian rakyat Indonesia menyuarakan hal-hal yang idealistik. Itulah sejatinya kepentingan yang lebih besar bagi bangsa dan negara,” tandasnya.

BACA: Refly Harun: Kalau Prabowo Tidak Bisa Ngomong Apa-apa Kenapa Masuk Pemerintahan?

Sumber: rmol

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan