Prediksi Sejengkal Lagi RI Resesi, Warning buat Pemerintah!

Foto: Negara Masuk Resesi (Mindra Purnomo/tim infografis detikcom)

IDTODAY NEWS – Pandemi COVID-19 menekan perekonomian banyak negara hingga satu per satu terperosok ke jurang resesi. Mulai dari negara-negara di Asia hingga Eropa.

Mereka terkena resesi lantaran ekonominya dua kali berturut-turut minus. Di Asia Tenggara, negara tetangga Indonesia seperti Singapura, Thailand, Filipina, Malaysia, sudah duluan masuk jurang resesi

Bagaimana dengan Indonesia? menurut sejumlah ekonom, Indonesia bakal senasib dengan Singapura cs. Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menyebut ekonomi Indonesia kuartal III 2020 diprediksi akan -3% sampai -4%.

“Saya kira kuartal III tidak terelakkan lagi, pertumbuhan negatif sekitar minus 3-4% artinya kita masuk ke resesi,” kata Piter beberapa waktu lalu.

Menurutnya pemerintah harus mengakui dan jangan mengingkari kenyataan ini. Karena walaupun Indonesia masuk ke resesi, bukan berarti kinerja pemerintah buruk. Hal ini murni karena pandemi dan menghantam seluruh negara.

“Pemerintah seharusnya jangan terus mengingkari realitas ini, toh resesi ini bukan berarti kinerja pemerintah buruk. Resesi melanda hampir semua negara,” tuturnya.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Senada, Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad menambahkan sebenarnya Indonesia sudah masuk resesi. Namun, harus menunggu pengumuman resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS). INDEF memproyeksi ekonomi kuartal III ini di kisaran -1,3% hingg -1,7%.

Baca Juga  Faisal Basri: Tak Perlu Bom Atom Omnibus Law, Kemudahan Berbisnis Bisa Membaik

“Kuartal II turun, kuartal III saya prediksi akan membaik tapi memang masih negatif. Jadi resesi tinggal tunggu waktu saja,” terang Tauhid saat dihubungi terpisah.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini wajar jika negara mengalami resesi. Pemerintah seharusnya bisa transparan ke masyarakat dan mencari jalan keluar bagaimana caranya agar penurunan ekonomi yang dialami tidak jatuh terlalu dalam.

Baca Juga  PPKM Level 4 di Jawa-Bali Diperpanjang sampai 23 Agustus

“Jadi pemerintah menaruh optimisme, kita dunia usaha, masyarakat bersifat realistis apa sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Pengalaman negara lain juga menunjukkan seperti itu, jadi resesi memang wajar terjadi dengan situasi begini tapi bagaimana kita bisa mengurangi dampak resesi itu terutama bagi golongan masyarakat bergolongan rendah,” tandasnya.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan