IDTODAY NEWS – Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI Bidang Hukum, Prof Henry Subiakto merasa ucapannya soal kitab suci dan UU ITE dipelintir.

“Terlalu banyak orang yang suka melintir dan ingin lihat orang lain salah. Maka hasil pelintiran pun selalu laris manis untuk mereka yang memang di otaknya dipenuhi dengan kedengkian yang berkarat,” kata Henry Subiakto, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @henrysubiakto.

Baca Juga  WALHI: 30 Persen Batas Kawasan Hutan Dihapus Perparah Bencana Hidrometeorologi

Ucapan Henry Subiakto soal kitab suci dan UU ITE disampaikan dalam sebuah diskusi bertajuk ‘UU ITE Bukan Revisi Basa-Basi’.

“Dalam sebuah diskusi. Saya bilang: “Kitab suci saja bisa diinterpretasi macam-macam, apalagi UU.” Terus muncul berita plintiran, Henri Subiakto menyamakan UU dengan kitab suci,” cuit Henry, Selasa (23/2).

Henry mengatakan orang yang memelintir ucapannya bermental tempe tanpa etika.

Baca Juga  Dibeberkan Roy Suryo, Ternyata Ini Sejarah Lahirnya UU ITE, Ada 2 Poin Penting

Baca Juga: Tengku Zulkarnain Penasaran, Apa Sih Kesaktian Abu Janda? Ada yang Bisa Jawab

“Mereka wawancara saya juga tidak tiba-tiba bikin berita pelintiran. Itulah mental tempe tanpa etika,” cetus Henry.

Sebelumnya, Henry membandingkan UU ITE dengan kitab suci yang sering ditafsirkan bermacam-macam, bahkan dengan penafsiran yang salah.

Hal tersebut disampaikan Henry Subiakto dalam diskusi bertajuk ‘UU ITE Bukan Revisi Basa-Basi’ pada Sabtu (20/1/2021).

“Tidak berarti kalau ada kasus buruk dengan interpretasi yang salah, UU itu harus diubah. Coba Anda lihat kitab suci pun sering ditafsir masing-masing dan salah, tapi kan tidak langsung mau diubah,” kata Henry.

Baca Juga: Gus Nur Minta Hakim Hadirkan Menag Gus Yaqut dan Said Aqil di Persidangan, Tak Boleh Dibedakan

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan