IDTODAY NEWS – Menanggapi momen besar Reuni 212, Guru Besar Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Suteki, SH, M.Hum memberikan pesan menggelora kepada umat Islam untuk terus berjuang dalam menyuarakan Islam dan jangan menjadi pecundang.

“Hanya ada dua pilihan, Anda sedang berada di barisan pejuang atau di barisan pecundang? Jika di barisan pejuang, maju beranilah, namun jika di barisan pecundang, maka mundurlah,” tuturnya dalam gelaran Reuni Akbar 212 A Moment to Remind: Muhasabah dan Ukhuwah untuk Menyatukan Langkah Umat secara virtual, Rabu (2/12/2020) di kanal YouTube Rayah TV.

Baca Juga  Kuasa Hukum Kritisi Penepatan Kembali HRS Sebagai Tersangka

Ia menjelaskan, perindu tegaknya syariat Islam harus terus dikobarkan dan didorong maju berani bukan mundur. “Maju berani atau mundur memang sebenarnya bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah keniscayaan ketika kita telah menentukan titik koordinat dalam perjuangan umat untuk menegakkan syariat Islam,” imbuhnya.

Prof. Suteki sapaan akrabnya memaparkan makna di balik awal peristiwa 212 yang merupakan aksi pembelaan terhadap Islam. “Peristiwa 212 adalah bentuk gugatan sosial yang berimplikasi dalam penegakan hukum terhadap penista agama yang memang merupakan penjahat yang harus diadili. Jika tidak, maka pencari keadilan (umat Islam) akan mencari jalannya sendiri. Bisa terjadi eigenrichting, vandalisme, atau street justice,” ungkapnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan