IDTODAY NEWS – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memuji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai salah satu tokoh penting san diperhitungkan saat ini.

Refly menilai bahwa Anies Baswedan adalah satu dari sedikit tokoh yang mungkin mengusik kemapanan oligarki Istana.

Hal itu pula, menurut Refly, yang menjadi alasan mengapa Anies Baswedan selalu “diserang” oleh penguasa saat ini.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam video yang diunggah dalam kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 2 September 2021.

“Kali ini saya bahas Anies Baswedan yang mau diinterpelasi tapi gagal. Anies Baswedan kenapa menjadi penting, karena dia adalah satu dari sedikit tokoh yang mungkin mengusik kemapanan oligarki Istana,” jelas Refly, dilansir dari GenPi.

Baca Juga  Refly Harun: Demonstrasi Meminta Jokowi Mundur Bukan Makar

Tak hanya itu, ia juga menyinggung spal Anies Baswedan yang selalu menduduki di urutan 3 besar dalam survei calon presiden 2024.

“Ya, yang lainnya mungkin belum terlihat jelas, karena berdasarkan dari hasil survei (calon presiden) dia selalu bisa menduduki di 3 besar,” kata Refly.

“Prabowo, Ganjar, Anies. Anies, Ganjar, Prabowo. Atau Ganjar, Prabowo, Anies. Bolak-balik, maka dari itu dia jadi sosok yang penting untuk diperhitungkan, dipertimbangkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, pengamat sosial dan politik itu menyinggung soal kemungkinan skenario di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Jika 7 oligarki Istana akan pesta Pilpres, kata Refly, maka tidak bisa mendapatkan sosok di luar oligarki tersebut.

“Pilpres akan pura pura, kalaupun serius maka paket kabinet sudah ditentukan dari awal,” katanya.

Refly menjelaskan bahwa dalam Pilpres seperti ini, siapa pun yang kalah akan tetap terekrut ke dalam kabinet yang menang.

Ia mencontohkan Prabowo Subianto dan juga Sandiaga Uno yang akhirnya masuk ke kabinet Presiden Joko Widodo.

“Jadi bukan tidak mungkin pesta di antara 7 partai itu akan begitu juga nasibnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Refly Harun, selain menembus presidential threshold, juga harus ada sosok yang cukup kuat untuk bisa menantang oligarki Istana.

Namun, ia melanjutkan, hal yang paling penting adalah Pemilu yang berlangsung jujur dan adil.

“Biarkanlah rakyat yang menilai apakah nanti akan memilih Anies Baswedan misalnya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau bahkan Gatot Nurmantyo misalnya,” kata Refly.

“Itu ditentukan oleh pilihan rakyat, bukan karena disetir oleh oligarki kekuasaan dengan mengajukan calon di luar perkiraan,” lanjutnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan