IDTODAY NEWS – Puncak demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Jatim akan digelar Kamis (8/10). Demo yang akan diikuti lebih dari 30 ribu orang itu, akan terpusat di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Untuk menghindari kemacetan, Dishub Surabaya telah melakukan rekayasa lalu lintas. Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, pihaknya mem-back up jajaran kepolisian dari sisi keamanan.
Menurutnya, Dishub juga sudah menyiapkan seluruh CCTV dalam kondisi berfungsi. Yakni untuk memantau pergerakan secara real time dari demonstrasi tersebut.
“Biasanya mengarah ke Indrapura ada penutupan di simpang Veteran situ, pasar besar juga. Kalau Grahadi kita alihkan ke Embong Wungu seperti biasanya. Tapi kalau fokusnya di Indrapura kita lakukan rekayasa bersama polrestabes,” kata Irvan kepada wartawan di Kantor Pos Surabaya, Rabu (7/10/2020).
Irvan mengatakan, jika pengalihan lalu lintas ini juga atas koordinasi dengan satlantas terkait. Baik Polres Tanjung Perak maupun Polrestabes Surabaya.
“Kita berharap masyarakat juga yang sekiranya tidak berkepentingan agar menghindari jalan-jalan yang digunakan oleh para peserta demonstran,” lanjutnya.
Personel Dishub yang akan diturunkan ke lapangan mencapai 150 orang. Dishub juga menurunkan tambahan personel patroli. Seperti patroli rambu dan patroli traffic.
“Kita juga siagakan intelijen transport kita untuk memantau dan memonitor kemungkinan terjadinya kepadatan lalu lintas dan imbas pengalihan lalu lintas,” jelasnya.
Pengalihan arus lalu lintas ini menyesuaikan jadwal demonstran. “Biasanya dari titik kumpul mereka kan berbeda-beda. Jadi kita menyesuaikan saja di lapangan,” imbuhnya.
Dishub juga mengantisipasi titik masuk Kota Surabaya. Seperti Gresik dan Sidoarjo. Di mana Jalan A Yani akan menjadi titik kumpul pendemo.
“Jadi kami nanti akan menginformasikan dari pantauan kamera kita dari sumber daya kita, baik sosial media. Kemudian dari informasi CCTV kita akan kita sampaikan ke publik untuk mereka menghindari kawasan-kawasan yang padat,” pungkasnya.
Sumber: detik.com