Saking Gemesnya Rocky Gerung Bikin Massa KAMI Tertawa saat Baca Poin ke-7 Tuntutan Sampai 2 Kali

Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (20/8/2020). Hadir sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Said Didu.(Foto: Istimewa)

IDTODAY NEWS – Ahli filsafat Rocky Gerung turut membacakan salah satu tuntutan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terhadap pemerintahan Joko Widodo, saat acara deklarasi gerakan tersebut di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).

Rocky membacakan poin ketujuh dengan mengulang sebanyak dua kali.

Menurut Rocky, pembacaan poin ketujuh sebanyak dua kali agar pesannya tak keluar masuk kuping kiri dan kanan.

Awalnya, pria yang pernah jadi pengajar di Universitas Indonesia itu membacakan poin ketujuh tuntutan KAMI kepada pemerintah Joko Widodo.

“Tujuh, menuntut pemerintah untuk mengusut secara sungguh-sungguh dan tuntas, terhadap pihak yang berupaya melalui jalur konstitusi, mengubah dasar negara Pancasila, sebagai upaya nyata untuk meruntuhkan NKRI hasil Proklamasi 17 Agustus 1945, agar tidak terulang upaya sejenis di masa yang akan datang,” kata Rocky.

Seharusnya setelah pembacaan poin ketujuh tuntutan KAMI itu, deklarator lainnya membacakan poin selanjutnya.

Namun, Rocky memotong dengan cepat dan mengulangi pembacaan poin ketujuh.

Baca Juga  KAMI: Pembangunan Politik Telah Menyimpang Dari Sila Keempat

Rocky memandang poin tentang ideologi ini sangat penting sehingga harus diulang dua kali.

“Saya ulangi, itu (pembacaan poin ketujuh pada kesempatan pertama, red) untuk kuping kiri. Supaya enggak masuk kuping kiri, keluar kuping kanan, saya bacakan sekali lagi untuk kuping kanan,” kata Rocky disambut gelak tawa para peserta KAMI.

Rocky lalu membacakan tuntutan ketujuh tanpa menambahkan atau mengurangi isinya.

Baca Juga  Kritik Pembubaran FPI, Rocky Gerung: Organisasi Itu Hak Dasar, Tidak Bisa Dibubarkan

Dalam acara ini, hadir sejumlah tokoh yang menjadi deklarator. Di antaranya Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rochmat Wahab, Ahmad Yani, MS Kaban, Habib Muchsin Alatas, Refly Harun, Said Didu, Ichsanuddin Noorsy, Adhie Masardi, Amien Rais, Abdullah Hehamahua, Titiek Soeharto dan Meutia Hatta.

Sumber: jppn.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan