IDTODAY NEWS – Kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menggantikan Juliari P. Batubara sebenarnya mudah. Tidak perlu masuk ke kolong jembatan atau menyisir keberadaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jalan Sudirman hingga Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Tugas Risma di masa pandemi ini cukup fokus mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya telah dikutil oleh Juliari Batubara.

Penyaluran per 4 Januari juga lebih mudah diawasi. Pasalnya, pemerintah menyalurkan bansos periode tahun 2021 secara tunai serta transfer ke rekening penerima program bansos.

Penyaluran model ini telah digaungkan Rizal Ramli sejak awal pandemi. Rizal Ramli menyarankan agwa bantuan dikirim melalui ATM dari bank yang memiliki jaringan luas.

“Mbak Risma, awal Covid-19, RR sudah sarankan untuk salurkan semua bantuan untuk rakyat melalui ATM BRI & BNI. Mereka bisa dan punya jaringan yg luas,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (8/1).

Dengan penyaluran model ini, bansos tidak lagi dijadikan bancakan. Apalagi tersiar kabar paket sembako yang dikirim ke rakyat telah dikutil Rp 100 ribu per paket. Selain itu, penyaluran bantuan juga bisa tepat sasaran.

Baca Juga  Nurdin Abdullah Tersangka, Kemendagri Tunjuk Sudirman Sulaiman Sebagai Plt Gubernur Sulsel

Saran ini, sambung Rizal Ramli, sudah dijalankan oleh Jokowi. Kini Risma tinggal mengawasi.

“Baru minggu lalu Jokowi laksanakan itu. Mbak (Risma) tinggal awasi,” tutupnya.

“Setiap bulan bisa Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu langsung dari BRI dan BNI. Disalurkan lewat ATM, jadi rakyat wajib punya ATM,” ujar Rizal Ramli kala itu.

Menurutnya, pemberian paket sembako tidak tepat sasaran dan tidak tepat guna. Sebab selain bisa dikorupsi, kebutuhan rakyat juga belum tentu cocok dengan paket yang diberikan.

Baca Juga  Presiden KSPI: Gubernur Jabar Keliru, Harusnya Naikkan UMP seperti Anies ...

Selain itu, jika saran Rizal Ramli diikuti semua, maka bukan tidak mungkin BRI akan menjadi bank yang disegani dunia.

“Kalau itu dilakukan, BRI bisa jadi bank terbesar di dunia,” tutup Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.

Baca Juga: Soal Nasib Pendidikan Nasional Di Masa Pandemi, Pengamat: Tidak Ada Terobosan Dari Nadiem Makarim

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan