Ia lantas mengilustrasikan menggunakan analogi Swiss Cheese Model. Yaitu seperti lapisan-lapisan keju yang berlubang, yang mana antara satu lubang dan lainnya saling menutupi lubang pada lapisan keju yang ada didepan atau dibelakangnya.
“Perlu kita ingat, bahwa satu upaya pengendalian Covid-19 saja, tidak akan efektif jika tidak disertai upaya lainnya yang menutup kekurangan masing-masing dan saling melengkapi,” jelasnya.
Salah satunya, lanjut Wiku, adalah penerapan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).
Pihaknya menilai, jika hanya mengindahkan satu aspek saja, akan menghasilkan penanganan Covid-19 yang kurang efektif.
“Oleh karena itu perlu adanya kerjasama masyarakat untuk bersungguh-sungguh mengendalikan Covid-19. Langkah vaksinasi tingkat nasional harus tetap diikuti kedisiplinan kita dalam menjalankan kesehatan di setiap kegiatan. Ingat vaksinasi akan berjalan efektif apabila kita secara disiplin menjalankan protokol kesehatan,” tandasnya.
Baca Juga: Kapolda Metro: Ormas Yang Bertingkah Preman, Hanya Membuat Kebinekaan Robek
Sumber: pojoksatu.id