Saudagar Arab Bawa Uang Rp 7 Triliun Mau Bikin Resort Mewah di Aceh

Presiden Joko Widodo Saat Berkunjung Ke UEA, Januari 2020 Lalu (Foto: Maritim.go.id)

IDTODAY NEWS – Provinsi Aceh bakal kedatangan investor asal Timur Tengah, tepatnya Uni Emirat Arab (UEA). Dana segar sekitar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun (kurs Rp14.000/US$) akan diinvestasikan untuk membangun sebuah proyek infrastruktur.

Dana tersebut merupakan bagian kecil dari komitmen investasi UEA yaang mencapai US$22,9 miliar atau Rp320,6 triliun. Komitmen tersebut ditandatangani saat kunjungan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhil Al-Mazroui.

Mengutip laman arabnews.com, UEA akan membangun sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia termasuk sebuah resort mewah bernilai multitriliun rupiah di daerah barat provinsi Aceh.

Baca Juga: Kisah Pilu Kakek Penjual Mainan, Tahan Lapar Demi Anak Cucu

Perjanjian bisnis Indonesia dan UEA itu ditandatangani saat kunjungan kerja menteri Al-Mazroui ke Jakarta pekan lalu. Rencana investasi ini merupakan bagi dari kesepakatan US$22,9 miliar yang ditandatangani saat kunjungan kerja Presiden Joko Widdodo ke UEA Januari tahun lalu.

Baca Juga  Semarang Dikepung Banjir, Buzzer Diam Saja, Loyalis Anies: Gak Ada Yang Bayar

Rencana investasi raksasa UEA yang merupakan nilai terbesar sepanjang sejarah itu meliputi sektor energi, infrastruktur dan pertambangan.

Alasan Pilih Investasi di Aceh

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengungkapkan proyek pengembangan resor pariwisata bernilai antara US$ 300 juta dan US$ 500 juta diharapkan akan dimulai di kabupaten Aceh Singkil pada Mei tahun ini

“ Saya pikir dalam waktu dua bulan, kita bisa melihat kemajuan proyek ini di kawasan Singkil,” kata Pandjaitan saat konferensi bersama dengan Al-Mazroui dikutip Dream dari Arabnews.com.

Menurut Al-Mazroui, beberapa pulau di lepas pantai utama Aceh telah diidentifikasi untuk resor tersebut.

Baca Juga  Habib Rizieq Shihab Ancam Pejabat Indonesia yang Menyebutnya Overstay di Arab Saudi

“ Mudah-mudahan tim bisa merampungkannya dan selanjutnya kita akan melangkah ke tahap selanjutnya untuk mendapatkan kesepakatan yang pasti,” katanya.

Perjanjian proyek tersebut ditandatangani oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Amine Abide, direktur eksekutif Murban Energy, sebuah perusahaan UEA yang portofolio investasinya mencakup pengembangan resor mewah di Maladewa dan Seychelles.

Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, menyampaikan Aceh menjadi sasaran investor UEA karena hanya berjarak lima jam dari UEA dengan menggunakan pesawat. Dia mengatakan Abide telah mengunjungi sembilan pulau di Kabupaten Aceh Singkil yang masuk dalam daftar proyek.

Selain pembangunan resort di Aceh, perjanjian investasi lain yang ditandatangani di Jakarta adalah kesepakatan US$$ 1,2 miliar antara perusahaan logistik UEA Dubai Port (DP) World dan kelompok Maspion Indonesia untuk mengembangkan pelabuhan dan kawasan industri di Gresik, Jawa Timur.

Kesepakatan lain yang ditandatangani pada hari Jumat, kata Panjaitan, termasuk kesepakatan antara produsen senjata milik negara Indonesia Pindad dan produsen senjata kecil UEA Caracal untuk mengembangkan senapan serbu, drone, dan teknologi sistem pertahanan.

LuLu Group International juga diperkirakan akan memasuki negara Asia Tenggara setelah karena presiden direkturnya menandatangani perjanjian sewa properti untuk membuka hypermarket di pinggiran Jakarta.

Menteri Al-Mazroui mengisyaratkan bahwa kesepakatan lain mungkin juga menyusul setelah hubungan ekonomi yang baru diperkuat antara UEA dan Indonesia.

“ Beberapa kesepakatan baru telah dipertimbangkan, yang sebelumnya tidak dibahas, dan inilah sifat hubungan tersebut,” katanya.

Baca Juga: Kisah Kakek Hamade Terapung di Lautan Sepekan: Saya Jadi Dekat Tuhan

Sumber: dream.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan