IDTODAY NEWS – Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan bahwa ada isu-isu yang mengganggu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Salah satunya, isu bahwa virus corona adalah konspirasi.

“Ada isu-isu yang kadang kala mengganggu pemerintah, pertama, virus Corona itu bohong, virus Corona itu konspirasi. Nah, masih ada yang bilang begitu. Ketika kita tanya konspirasinya siapa? Wah, itu konspirasi orang kafir untuk menghancurkan orang Islam, ada yang bilang begitu,” kata Mahfud saat silaturahmi virtual dengan alim ulama, pengasuh Ponpes, pimpinan ormas lintas agama, dan forkopimda se-Jawa Tengah, Sabtu (31/7).

Baca Juga  Mahfud MD Disebut Kebanyakan Main Medsos, Faizal Assegaf: Mestinya Bantu Publik dan Presiden

“Nah, ternyata Saudara, yang kena itu justru orang kafirnya sendiri lebih banyak, orang yang tidak Islam itu lebih banyak, India ya itu orang Hindu, China itu komunis, Amerika, Jerman, dan sebagainya, Jepang, Australia itu tidak Islam,” sambungnya.

Selain itu, Mahfud mengatakan bahwa ada yang menganggap Covid-19 sebagai kospirasi pedagang obat.

“Bahwa konspirasi pedagang (obat), ya seumpama itu benar, wong pedagang-pedagangnya sendiri juga kena gitu ya dan kalau obat itu ada, penyakit itu ada, karena permainan dagang, kan harus kita hadapi juga karena itu berbahaya secara medis,” ujarnya.

Baca Juga  Jerry Massie: PDIP Cuma jadi Pion, Baiknya Megawati Tarik Semua Menteri dari Kabinet Jokowi

Bahkan ada orang yang menjadi korban hoaks Covid-19. Mahfud menyebut ada orang yang mendatangi pasien Covid-19 di rumah sakit lalu tertular.

“Bahkan juga ada orang datang ke rumah sakit, ‘bohong tuh, mana, saya mau ketemu sama yang kena virus, memberi tahu saya, nantang saya, mau hirup ininya’. Ternyata akhirnya jadi korban juga,” ucapnya.

Mahfud menyebut masih banyak hoaks tentang Covid-19 yang bermunculan.

Baca Juga  Minta Dibebaskan di Kasus Bansos, Juliari Batubara: Mohon Akhiri Penderitaan Saya!

“Hoaks, ada orang yang kalau divaksin orang akan meninggal dalam waktu 2 tahun. Orang meneliti vaksin itu lama sekali uji klinisnya 1, 2, 3 itu agar tidak membahayakan orang dalam waktu tertentu, agar aman. Itu semua yang kita hadapi sejak awal perjalanan COVID. Sekarang kesadaran sudah mulai muncul,” kata Mahfud.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan