IDTODAY NEWS – Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Ia pun menyinggung bahwa FPI saat ini mengalami perkembangan pesat sejak 2016. Pasalnya, FPI berhasil melakukan demo besar-besaran yang membuat Ahok dipenjarakan karena dinilai menistakan agama. FPI juga telah berhasil memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2016 yang lalu.

Baca Juga  FPI: Kalau Benar Ada Tembak-Menembak, Di TKP Pasti Ramai

“Sebenarnya FPI sejak 2016 ke atas bukanlah FPI seperti sebelumnya. Kita tahu FPI lahir pada 1998. Tetapi ketika 2016 ada Pilkada DKI, kita tahu bahwa FPI bersama HTI dan organisasi lainnya,” kata Refly Harun dalam channel YouTubenya, Minggu (3/1/2021).

Refly menilai bahwa semenjak tahun 2016, FPI diperhitungkan dalam hal politik.

“Sejak saat itu FPI muncul sebagai organisasi yang patut diperhitungkan. Organisasi yang bisa menjadi pendorong suatu kelompok politik. Pada waktu itu Anies Baswedan ketika di survei awal sebenarnya hanya nomor tiga,” ujarnya.

Ia pun menilai bahwa pembubaran FPI bukan semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketertiban, melainkan ada kepentingan politik.

“Dan di masa depean tidak perlu melakukan pembubaran organisasi semacam FPI. Yang sesungguhnya lebih didasarkan pada motif politik ketimbang untuk menjaga ketentraman, kenyamanan, dan keamanan masyarakat,” lanjutnya.

Baca Juga: Setuju Pernyataan Hamdan Zoelva soal FPI, Fadli Zon Sindir Mahfud MD

Baca Juga  Laskar Ditembak Mati, Amien Rais: Tanda Rezim Jokowi Sudah Sangat Zalim

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan