IDTDAY NEWS – Politikus senior, Abdillah Toha menyentil sejumlah pemimpin partai politik seperti Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memasang baliho di berbagai daerah di Indonesia.

Abdillah Toha lewat cuitannya di Twitter, Kamis 5 Agustus 2021, mempertanyakan apakah Puan Maharani dan AHY tidak risih dan malu memajang baliho untuk bersaing di Pilpres yang masih 3 tahun lagi sementara rakyat saat ini sedang susah.

Selain Puan dan AHY, Abdillah Toha juga menyentil politisi lainnya yang juga memajang baliho di sejumlah daerah di Tanah Air yakni Ketua Umum Golkar Erlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

“Halo Puan, Erlangga, Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi, ketika rakyat sedang bergulat atasi pandemi dan kehidupan sehari-hari?,” cuit Abdillah Toha.

Ia pun mengaku heran mengapa uang baliho tersebut tidak digunakan oleh para politisi itu untuk membantu kesulitan rakyat di tengah pandemi saat ini.

“Kenapa tak gunakan uang baliho itu untuk bantu rakyat saja,” kata Abdillah Toha.

Menanggapi sindiran Abdillah Toha tersebut, Kepala Bamkostra Partai Demokrar Herzaky Mahendra Putra menghormati pendapat pendiri PAN tersebut namun menurutnya salah alamat.

Baca Juga  Abu Janda Tak Pantas Dituntut Pakai Hukum Pidana, Rocky Gerung: Masukin Pengadilan Anak

“Dengan segala hormat, kami sangat mengapresiasi setiap masukan dan kritikan yang masuk kepada kami. Tentunya setiap masukan dan kritik menjadi sumber inspirasi dan dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kontribusi kami dalam menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan harapan rakyat,” ujar Herzaky kepada wartawan.

“Hanya saja, untuk kali ini, kritik Bapak Abdillah Thoha salah alamat kalau ditujukan ke ketum kami, Mas AHY,” sambungnya.

Ia pun menegaskan bahwa baliho AHY tidak dengan sengaja dipasang untuk pilpres 2024. Akan tetapi, baliho itu melawan konflik kubu Moeldoko yang terjadi di Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

“Pertama, Ketum AHY tidak ada pasang-pasang baliho sejak lama. Kedua, baliho yang masih ada saat ini bukan karena pilpres, tapi karena melawan begal politik KSP-nya Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu Moeldoko cs, yang mengaku-aku Ketum Partai Demokrat secara ilegal,” ujarnya.

Sumer: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan