IDTODAY NEWS – Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengaku sepakat dengan pernyataan Gus Baha yang menyebut bangsa Indonesia bukan hanya milik PDIP atau Soekarnoisme saja.

Senada dengam Gus Baha, Novel Bamukmin menegaskan bahwa Indonesia bukan milik PDIP maupun Soekarnoisme tetapi untuk semuanya karena ulama Islam juga terlibat dalam Kemerdekaan Indonesia.

PDIP, kata Novel, justru harus dibubarkan lantaran menurutnya parpol yang saat ini dipimpin Megawati Soekarnoputri itu sangat berbahaya untuk keutuhan bangsa.

“Benar sekali apa yang diucapkan Gus Baha, justru karena itu PDIP harus dibubarkan karena sudah sangat berbahaya untuk keutuhan bangsa serta mengancam ideologis bangsa,” ujar Novel, Minggu 22 Agustus 2021 kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Selain itu, Novel Bamukmin juga meminta agar tanggal merah 1 Juni juga harus dihapuskan karena adanya keinginan dijadikan sebagai Soekarnoisme.

Baca Juga  Gibran Berani Buka-bukaan Soal Baliho Puan, Pengamat: PDIP Megawati Bukan Jokowi, dan Begitulah yang Terjadi

“Dan tanggal 1 Juni dijadikan sebagai hari lahir Pancasila sebagai pembodohan dan pendangkalan. Akidah serta mengarah kepada nasakom karena sejatinya Pancasila adalah rumusan ulama dan warisan ulama dan Pancasila 18 Agustus 1945 lah yang sah dengan dijiwai Pancasila 22 Juni 1945,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan soal alasan mengapa PDIP harus dibubarkan. Menurut Novel, partai berlambang moncong banteng itu dianggap sebagai inisiator RUU Haluan Ideologi Pancasila (HI) yang ingin mengganti Pancasila dengan Eka Sila dan juga dianggap ingin menghapus Tap MPRS 25/1966 tentang larangan komunisme, Marxisme dan Leninisme.

“Makanya PDIP harus dibubarkan bukan malah mengusung Puan dan Ganjar karena diduga terlibat kasus korupsi e-ktp dan juga bansos dan malah Puan memajang baliho di saat rakyat pedih atas wabah corona yang telah membuat susah karena pemerintah gagal mengatasi corona sampai yang meninggal adalah paling terbesar di dunia,” kata Novel Bamukmin.

Baca Juga  Harun Masiku Belum Tertangkap, ICW: KPK Bukan Tidak Mampu, tetapi Tidak Mau

Sebelumnya, beredar video Gus Baha yang mengungkapkan terkait adanya orang-orang yang pro dengan Megawati mendewakan Soekarno.

“Orang yang pro Megawati itu begitu mendewa-dewakan Soekarno seakan-akan Indonesia itu dimulai dari Bung Karno, sampai ada hal Soekarnoisme,” kata Gus Baha dalam video yang viral di media sosial tersebut.

Kendati demikian, Gus Baha membenarkan bahwa Soekarno merupakan deklarator kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, menurut Gus Baha, umat Islam atau partai-partai Islam tidak kecil hati karena embrio yang bernama Indonesia ada pada 1908, sebelum adanya partai nasionalis yang berani melawan kolonialisme Belanda.

Baca Juga  Kata JK, Jokowi Pernah Minta Dirinya Jadi Wapres Lagi

Tak hanya itu, Gus Baha juga menjelaskan bahwa yang pertama kali mencetuskan ide melawan Belanda adalah Kiai Islam yaitu dengan membuat Serikat dagang Islam yang berubah menjadi serikat Islam dan menjadi Partai Islam.

“Ya kita tidak mungkin tidak hormati Soekarno, beliau sebagai pahlawan besar kita hormati, tapi kebesaran Pak Karno demi bangsa Indonesia jangan kemudian direduksi, disederhanakan hanya melewati partai. Itu kan namanya pengkerdilan. Tentu Pak Karno bikin negara ini ya untuk semua bangsa, bukan untuk PDIP saja, bukan untuk partai-partai marhaenisme saja, juga bukan partai-partai yang berpaham Soekarnoisme saja,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan