Setelah Di Dukung PKB dan Nasdem, Giliran PDIP Disinggung Demokrat

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali. (Foto: Jawa Pos)

IDTODAY NEWS – Kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukan hanya persoalan internal partai.

Tapi ini menjadi masalah sangat serius karena melibatkan pihak eksternal.

Yang dimaksud adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang ditudin menjadi dalang upaya penggulingan putra sulung Presiden keenam RI itu.

Demikian disampaikan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Riefky menyatakan, fakta menunjukkan bahwa yang dilakukan Moeldoko bukan hanya sekadar mendukung gerakan kudeta dimaksud.

Melainkan secara aktif akan mengambil alih kepemimpinan Demokrat yang sah di bawah komando AHY.

“Jadi sangat jelas bahwa GPK Demokrat bukan hanya gerakan internal partai, atau hanya permasalahan internal partai semata,” ujarnya.

Baca Juga  Aa Gym: Kronologi Penembakan 6 Laskar FPI Sangat Membingungkan

Dia lalu menyinggung peristiwa yang pernah dialami Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1996 silam.

Saat itu, PDI menghadapi masalah yang sama. Yakni kudeta oleh pihak eksternal.

Kudeta PDI itu terjadi pada 22 Juni 1996 dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (KLB PDI) di Medan.

“Yang berhasil menurunkan dan mengganti Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI,” tuturnya.

Ia menyebut, KLB PDI kala itu bukan saja merupakan permasalan internal PDI atau sekedar konflik antara kubu Megawati dan kubu Suryadi.

Baca Juga  Ketua AKAR Tusuk Leher Sendiri, Demokrat Salahkan Pemerintah

Melainkan juga ada campur tangan dan pelibatan pihak eksternal.

“Dalam hal ini elemen pemerintah (era orde baru),” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan, Moeldoko telah didukung oleh PKB dan Nasdem untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

Sehingga Moeldoko bermanuver melakukan upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Menurut laporan dari kader kami, Pak Moeldoko cerita bahwa dia memang mau maju di 2024 dan sudah didukung oleh PKB dan Nasdem. Tapi masih kurang dukungan Demokrat,” ujar Andi Mallarangeng.

Andi juga mempertanyakan kepada Moeldoko kenapa tidak meminta restu dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika ingin maju menjadi Capres.

Baca Juga  Moeldoko Kalau Mau Nyapres Dari Demokrat Bikin KTA Dulu, Jangan Ujug-ujug Ingin Jadi Ketum!

Malah ingin membuat kongres luar biasa (KLB) menyingkirkan AHY.

Selain itu, berdasarkan keterangan dari kader-kader Partai Demokrat menyebutkan bahwa, mereka diundang Moeldoko ke sebuah hotel di Jakarta.

Kemudian mantan Panglima TNI tersebut menjanjikan akan memberi bantuan mengenai bencana alam dan Covid-19.

Namun kenyataanya malah berbeda yang dijanjikanya.

“Sampai di Jakarta malah bicaranya soal KLB lalu kemudian bicara sudah direstui oleh ‘Pak Lurah’ dan didukung menteri-menteri,” ungkapnya.

Baca Juga: Nah Loh, Pertemuan Anies Baswedan-Prabowo Subianto Itu Hanya Pertemuan Biasa Saja

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan