Siapa Pengkritik Nonton Sinetron yang Disindir Mahfud Langganan P0rn*?

Foto: Mahfud Pimpin Rapat TGPF Penambakan di Papua (dok. Kemko Polhukam)

IDTODAY NEWS – Menko Polhukam Mahfud Md kembali ‘membela diri’ soal kritik karena menonton sinetron Ikatan Cinta saat PPKM. Mahfud balik menyindir dengan menyebut pengkritiknya berlangganan film porno. Siapa yang dimaksud Mahfud?

Sindiran itu disampaikan Mahfud saat live bersama artis Daniel Mananta di Instagram, Selasa (17/8/2020) siang. Mahfud mengaku tidak terlalu sering menonton sinetron Ikatan Cinta.

“Saya sebenarnya sih tidak terlalu sering nonton Ikatan Cinta, tapi saya sering nonton film yang lain lebih banyak. Saya nonton Ikatan Cinta kebetulan saja waktu itu loh,” kata Mahfud.

Mahfud mengaku lebih banyak menonton film detektif selama pandemi COVID-19. Dia lantas menyindir orang yang mengkritiknya di Twitter karena menonton Ikatan Cinta. Mahfud menyentil orang yang berlangganan film porno.

“Saya lebih banyak nonton film-film detektif, dan saya nonton di era-era ini malem, pagi gitu ya, nonton aja karena bisa belajar kita terutama film-film tentang pengadilan. Tapi saya, Daniel, saya nggak nonton film porno. Kan ada orang itu ngritik, ngritik itu suka nonton, padahal dia sendiri langganan film porno. (Kalau) saya nggak,” tutur Mahfud sembari tertawa.

Baca Juga  Gubernur Sulbar: Terima Kasih Pak Airlangga, Bantuan Golkar Peduli Sangat Terasa

Siapa sih yang dimaksud Mahfud? Sayangnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tidak menyebutkan identitasnya.

Jika di-flash back, memang ada sejumlah pihak, terutama para politisi, yang mengkritik Mahfud karena menonton sinetron Ikatan Cinta. Mulai dari politisi partai oposisi hingga koalisi ikut mengkritik Mahfud.

Politisi Demokrat dan PKS

Wasekjen Partai Demokrat (PD) Irwan menjadi salah seorang politisi yang mengkritik Mahfud Md karena menonton Ikatan Cinta saat PPKM. Irwan menyebut empati Mahfud drop lantaran menonton sinetron yang digandrungi emak-emak itu.

“Menonton sinetron Ikatan Cinta memang berhasil menaikkan imun tubuh Prof Mahfud, tapi membuat empatinya drop,” ucap Wasekjen PD Irwan kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga  Soal 'HGU Gila' Mahfud MD, KPA: HGU Tak Cukup Jadi Bunyi-bunyian Politik Tanpa Solusi Konkret

Irwan menuturkan Mahfud seharusnya memikirkan kondisi masyarakat saat ini yang serba sulit akibat pandemi COVID-19. Anggota DPR dapil Kalimantan Timur itu menuding Mahfud kerap melontarkan pernyataan blunder yang justru jadi pedoman masyarakat.

Selain dari Demokrat, politikus PKS Mardani Ali Sera juga mengkritik. Mardani menilai menonton sinetron tidak baik dilakukan saat PPKM.

“Pertama, semua tetap di rumah merupakan prinsip PPKM. Kegiatan menonton sinetron baik untuk dukung industri kreatif kita. Tapi dilakukan saat PPKM tidak baik,” sebut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (16/7).

Baca kritik dari politisi partai koalisi pemerintah di halaman berikutnya.

Fadli Zon dan Habiburokhman dari Gerindra

Waketum Gerindra Fadli Zon bisa dikatakan sebagai politikus pertama yang mengkritik Mahfud Md lantaran menonton Ikatan Cinta saat PPKM. Fadli bahkan menyindir Mahfud dengan mengucapkan selamat ‘menonton’.

Baca Juga  Gugatan Luhut akan Disumbang ke Papua, Pigai Naik Pitam: Merendahkan!

“Inilah kalau komando pengendalian COVID tidak langsung dipimpin Presiden. Ada yang sibuk, berjibaku di lapangan, ada yang asyik nonton sinetron Ikatan Cinta. Saran saya Pak @jokowi ambil alih kepemimpinan penanganan darurat COVID. Semua menteri ada tanggung jawab masing-masing. Selamat nonton Pak,” papar Fadli dalam akun Twitter-nya sambil menyertakan emoji tertawa, seperti dilihat Jumat (16/7).

Sementara Habiburokhman menyayangkan Mahfud karena menggunakan akun media sosialnya untuk memberikan informasi soal sinetron Ikatan Cinta. Sebab, apa yang diinformasikan Mahfud tidak berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19.

“Sebenarnya itu urusan beliau mau menyempatkan diri nonton dan mengomentari sinetron, pejabat kan juga manusia,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (16/7).

“Namun situasi saat ini masyarakat menanti kabar baik terkait penanganan pandemi. Sebagai pejabat, akan lebih baik menahan diri untuk menyampaikan info yang nggak relevan dengan penanganan pandemi itu,” imbuh Waketum Gerindra itu.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan