Sindir Keras Jokowi, Aktivis: Presiden Juga Harus Membina, Bukan Mengadu Domba

Presiden NKRI Joko Widodo dalam Google4ID 2020 (Foto: Google4ID 2020)

Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa semangat dakwah ulama Indonesia harus merangkul, bukan memukul menjadi sorotan publik, ada yang pro dan ada juga yang kontra.

Alasannya, pendapat yang disampaikan presiden Jokowi tersebut seakan kontras dengan apa yang tercermin dalam kepemimpinannya sebagai kepala negara.

Seperti diberitakan oleh RMOL.ID, Haris Rusly Moti di akun Twitter pribadinya pun menyoroti “Jadi presiden itu harus juga jadi pemimpin yang membina dan mengarahkan, serta mempersatukan rakyat, bukan membelah dan adu domba rakyat,” ungkapnya.

Namun demikian, ia pesimis hal tersebut terwujud bila seorang kepala negara tidak memiliki gagasan yang besar untuk bangsa.

“Kalau tak punya gagasan besar, apa yang bisa diarahkan,” tegasnya.

Sindiran Haris tersebut merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi dalam pembukaan Musyawarah Nasional ke-10 Majelis Ulama Indonesia yang disampaikan secara virtual, Rabu malam (25/11).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyebut corak keislaman Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai.

“Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul, bukan memukul. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasulullah SAW,” jelas Jokowi. (bdr/rmol)

Baca Juga  Aksi Mahasiswa di Belakang Istana Kepresidenan Rusuh, "Maju...! Lawan....!"

Baca Juga: Lagi-lagi Anies Sabet Penghargaan, Kali ini Dinobatkan Jadi Gubernur Terpopuler Di Media Digital 2020

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan