IDTODAY NEWS – Ferdinand Hutahaean mengomentari Rocky Gerung yang menilai bahwa Pemerintah telah tertipu isu demo “Jokowi End Game” hingga akhirnya intelejen asing mengetahui kelemahan negara ini.

Mantan politisi Partai Demokrat itu menyindir Rocky bahwa mengomentari soal intelejen tidak bisa hanya dengan bermodal sebutan “dungu”.

Seperti diketahui, Rocky adalah pengamat politikus yamg terkenal dengan sebutan “dungu” yang kerap ia sematkan dalam kritikannya.

“Mengomentari Intelijen itu tidak bisa dengan bermodal danga dungu,” katanya melalui akun Twitter FerdinandHaean3 pada Selasa, 27 Juli 2021.

Ferdinand menilai bahwa kerja intelejen Indonesia menjadi salah satu faktor gagalnya seruan aksi “Jokowi End Game”.

“Jadi intel tidak kena prank, justru mereka berhasil dalam operasinya hingga dalangnya menciut,” katanya.

Sebelumnya, Rocky Gerung menanggapi soal batalnya seruan aksi “Jokowi End Game” pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Rocky Gerung menyinggung bahwa seruan aksi tersebut hanyalah prank semata sebab tak terlihat satu orang pun yang melakukan demonstrasi.

Baca Juga  Pulang ke Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir Dikawal Densus 88 dan BNPT

“Isu sebesar ini (Jokowi End Game), hanya berakhir dengan prank,” kata Rocky pada Minggu, 25 Juli 2021 di akun Youtubenya.

Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa “prank” ini membuat citra intelijen Indonesia terlihat lemah dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi bangsa.

Pasalnya, Rocky Gerung berpandangan bahwa dengan kejadian tersebut memungkinkan pihak luar untuk mengacaukan istana.

“Jadi, para intelijen asing yang juga mengincar Indonesia tau di mana kelemahan Indonesia dalam soal penanganan isu semacam itu,” jelasnya.

Baca Juga  Setelah FPI, Ormas Apapun Bisa Bubar Jika Tak Sesuai Selera Penguasa

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan