Soal Penanganan Covid-19, Mardani: Saatnya Komando Langsung Diambil Alih oleh Pak Jokowi

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Jitunews/Latiko Aldilla Dirga)

IDTODAY NEWS – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mempertanyakan apakah pemerintah tidak ingin mengubah strategi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini mengingat banyak kasus Covid-19 di Indonesia.

“Bismillah, tidak ada kah keinginan dari pemerintah untuk mengubah strategi dalam menghadapi Covid-19? Sudah 1,5 tahun, tapi bangsa kita belum mampu mengalahkan virus ini. 2 bulan terakhir angka penularan dan kematian kian tinggi, mengalahkan negara yang dikenal banyak kasus Covid-19 seperti Brasil,India,dll,” kata Mardani melalui akun Twitternya, Senin (19/7).

Menurutnya, sudah saatnya Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin tertinggi dalam penanganan Covid-19.

“Dari aspek pengambil kebijakan misalnya, saatnya komando langsung diambil alih oleh Pak Jokowi sebagai pemimpin tertinggi. Beliau punya kewenangan yang amat besar untuk mengambil keputusan, akan jauh lebih efektif,” katanya.

“Tanpa mengecilkan peran Satgas Covid-19 yang kekuasaan/ wewenangnya masih terbatas daripada presiden,” lanjutnya.

Mardani menyebut bahwa pelayanan Covid-19 perlu diperbaiki. Menurutnya, rantai komando dari pemerintah yang disusun tidak tuntas.

“Harus kita akui memang, rantai komando yang pemerintah susun kerap tidak tuntas. Perlu dirapikan dan buat Pusat Pelayanan Pandemi. Vaksinasi disatukan dengan penyaluran obat, penyediaan oksigen dan pelayanan kesehatan. Buat one stop center pelayanan dan pengaduan masyarakat di semua kab, kota, kecamatan jika perlu desa dan kelurahan di daerah zona merah,” ujarnya.

Baca Juga  Pengamat: Ganjar Pranowo Bisa Jadi Antitesa Barisan Oposisi Andai Diusung PDIP Di Pilpres 2024

Mardani mengatakan bahwa lebih baik memprioritaskan kesehatan. Menurutnya, saat ini Covud-19 varian Delta sudah menyebar di Indonesia.

“Lalu jadikan kesehatan sebagai prioritas, jangan dulu memikirkan hal lain di luar penanganan Covid-19. Ini mesti terus disuarakan, karena kerap kali dipengaruhi kepentingan non kesehatan seperti ekonomi, keamanan sampai politik,” katanya.

“Kita kembali kecolongan ketika Covid-19 di India dan negara lain sedang naik-naiknya, analisis kesehatan perlu menutup penerbangan dari sana. Apakah dilakukan? Tidak dan imbasnya, Covid varian Delta kian merajalela di dalam negeri,” lanjutnya.

Baca Juga  Libur Tahun Baru, Jangan Lupa Berikut Edaran Satgas Covid-19 soal Protokol Kesehatan

Mardani mengatakan bahwa pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas ranjang.

“Terakhir, ada baiknya pemerintah tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas ranjang perawatan untuk mengantisipasi lonjakan penularan wabah. Kedepankan upaya preventif seperti meningkatkan 3T. Ini penting untuk melacak dengan cepat masyarakat yang terinfeksi Covid-19,” ujarnya.

“Mereka bisa langsung dikarantina di tempat isolasi terpusat/rumah dengan pemantauan yang ketat oleh tenaga kesehatan. Bertujuan agar kondisi ybs tidak tiba-tiba memburuk dan harus dibawa ke rumah sakit. Dengan begitu, beban RS juga akan berkurang,” tambah Mardani.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan