IDTODAY NEWS – Hasil investigasi Komisi Nasional hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait tragedi KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, mendapat komentar dari Pakar Telematika, Roy Suryo.

Dalam akun Twitternya, @KMRTRoySuryo2, dia mengomentari soal hasil investigasi Komnas HAM terkait CCTV di KM 50 yang disebut pihak Jasa Marga tidak berfungsi.

Dalam cuitannya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini memposting dua gambar tangkap layar dokumen investigasi Komnas HAM yang terkait CCTV tersebut.

Disebutkan di dalam dokumen tersebut, Komnas HAM melakukan investigasi lapangan untuk mengecek pernyataan Jasa Marga yang menyebut CCTV KM 50 tidak berfungsi.

Di dalam dokumen tersebut Komnas HAM menganalisa CCTV Jasa Marga yang ada di KM 49 sampai KM 72, serta menganalisa rekaman percakapan (voicenote) Laskar FPI yang beredar.

Dari situ, Komnas HAM mendapatkan fakta dari keterangan saksi-saksi dan teridentifikasi sejumlah kendaraan roda empat yang diduga melakukan pembuntutan terhadap rombongan Habib Rizieq Shihab sejak dari Sentul, Bogor, hingga tanggal 7 Desember.

Kemudian, Komnas HAM juga mendapat informasi adanya kekerasan, pembersihan darah, pemberitahuan bahwa kejadian di KM 50 adalah kasus narkoba dan terorisme, serta adanya pengambilan CCTV di salah satu warung dan perintah penghapusan dan pemeriksaan handphone masyarakat di sana.

Baca Juga  Sudah Dibeberkan Komnas HAM, tapi Jubir HRS Masih Belum Puas

Dari investigasi tersebut Komnas HAM juga menerima informasi empat anggota Laskar FPI ditembak mati di dalam mobil petugas saat dalam perjalanan dari KM 50 ke atas menuju Polda Metro Jaya.

Karena itu, Roy Suryo menemukan sebuah kejadian yang menurutnya patut dipertanyakan. Karena, ada keterangan terkait upaya pengambilan CCTV dan pemeriksaan handphone warga. Di samping persoalan CCTV KM 50 yang disebut-sebut rusak.

“Menyimak hasil kesimpulan dan rekomendasi Komnas HAM
terhadap peristiwa ‘Km 50’, saya setidaknya mencatat bahwa ada ‘Kebetulan yang (tidak?) disengaja’ antara ‘rusak’-nya CCTV di Km 49.72 dengan pengambilan CCTV di Rest Area Km 50 (yang kini sudah ditutup). Wallahualam,” cuit Roy Suryo kemarin.

Baca Juga: Jika Ingin Redam Kegaduhan Politik, Risma Harus Larang Deklarasi Pasutri For DKI

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan