IDTODAY NEWS – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan Agustus 2021 dikalim dalam kondisi baik oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dia menyatakan begitu dengan menunjukkan pertumbuhan realisasi belanja yang terjaga yaitu Rp1.560,8 triliun atau tumbuh 1,5 persen.

Sri Mulyani memaparkan, dari total Rp 1.560,8 triliun anggaran yang terealisasi, belanja negara hingga Agustus ini didominasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 255,2 triliun, tumbuh 60,4 persen.

Katanya, kenaikan didominasi belanja Kementerian Kesehatan yang masih memiliki korelasi dengan penanganan Covid-19, dan juga Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang merealisasikan anggaran untuk membantu dunia usaha terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Seain itu, Sri Mulyani juga menyebutkan mayoritas ben]lanja K/L direalisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk belanja yang berkaitan dengan proyek-proyek yang sudah berjalan. Kemudian juga Kementerian Agama (Kemenag) belanja untuk bantuan operasional sekolah, dan Badan Layanan Umum (BLU) Kelapa Sawit yang berbelanja utamanya dirasakan petani kelapa sawit.

“Belanja barang yang dilakukan oleh pemerintah ini yang merasakan adalah masyarakat langsung,” ungkap Menkeu pada Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (23/9).

Sri Mulyai menyebutkan, belanja K/L yang paling dirasakan masyarakat di antaranya meliputi program vaksinasi dengan jumlah suntikan vaksin pertama kepada 63,1 juta dan vaksin kedua 35,9 juta, bantuan kepada 11,8 juta pelaku usaha mikro, 453,28 ribu pasien COVID-19 yang mendapat biaya perawatan, dan 7,6 juta siswa sekolah Kemenag menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Baca Juga  Tengku Zulkarnain Penasaran, Apa Sih Kesaktian Abu Janda? Ada yang Bisa Jawab

Selain belanja modal, Sri Mulyani mengunkapkan realisasi Realisasi belanja modal sebesar Rp102,6 triliun yang juga telah menunjukkan upaya pemulihan kegiatan ekonomi produktif. DI mana, kenaikan didominasi oleh Kementerian PUPR, Polri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perhubungan.

“Belanja modal ini dibutuhkan untuk membangun infrastruktur yang masih dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.

Sebagai contoh, dia menyebutkan belanja modal yang diwujudkan seperti pembangunan bendungan yang diharapkan memberikan dukungan kepada sektor pertanian. Selalin itu ada juga jaringan irigasi, jalan, pembangunan rumah sakit, jembatan, jalur kereta api.

“Dan untuk TNI/Polri perbaikan almatsus serta sarana prasarana dari pelaksanaan tugas mereka,” tambahnya.

Baca Juga  Akun Twitter Andi Arief Dibajak, Tuding Moeldoko Terlibat KLB Demokrat di Sumut

Khusus untuk realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos), Sri Mulyani memastikan yang sudah digelontorkan K/L dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya.

Dilihat sampai dengan 31 Agustus, Kartu Sembako telah disalurkan kepada 16,1 juta kelompok penerima, Program Keluarga Harapan kepada 9,9 juta kelompok penerima, Bantuan Sosial Tunai kepada 10 juta kelompok penerima, Kartu Prakerja untuk 3,6 juta peserta, subsidi upah untuk 2,1 juta pekerja, diskon listrik kepada 32,6 juta rumah tangga 450VA dan 900VA, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa kepada 5,5 juta kelompok penerima.

“Ini adalah belanja negara yang langsung memberikan perlindungan pada masyarakat,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan