IDTODAY NEWS – Penyampaian gerakan nasional wakaf uang di tengah pandemi Covid-19 dinilai gagal. Pasalnya, komunikasi pemerintah terkait program itu dinilai terlalu mendramatisasi.

Apalagi, pemerintah berencana menggunakan dana wakaf uang tersebut untuk pembangunan infrastruktur.

“Pada saat wakaf disampaikan kepada publik ini komunikasinya tidak tepat, apalagi bicara tentang infrastruktur,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf dalam diskusi Tanya Jawab Cak Ulung bertema ‘Polemik Wakaf Uang’ yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/1) kemarin.

Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 membuat kondisi masyarakat Indonesia menderita. Kondisi tersebut pun jawabannya bukan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah.

“Artinya yang dibutuhkan masyarakat bukan infrastruktur, tapi solusi dan langkah untuk meyakinkan agar bisa survive di tengah pandemi,” tegasnya.

Buruknya komunikasi pemerintah, kata Gde, makin diperparah dengan adanya semacam drama yang ditampilkan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati.

“Penyampaian seperti drama, Menteri Sri Mulyani yang biasanya enggak berkerudung, tapi saat menyampaikan berkerudung. Seperti artis kalau setiap bulan ramadhan tiba-tiba berkerudung. Proses komunikasi ini sudah gagal,” tandasnya.

Baca Juga  Agar Penanganan Covid-19 Maksimal, Sri Mulyani Diminta Prioritaskan Pembayaran Tagihan Rumah Sakit

BACA: Diguyur Hujan Lebat Jakarta Tidak Banjir, Anies Dipuji Warganet

Sumber: radartegal.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan