Kategori
Politik

Kedatangan Prabowo Beri Pesan ke Cak Imin Tidak Perlu Bicara Koalisi dengan Megawati

IDTODAY NEWS – Bertandangan Ketua Umum Partai Gerindra dan jajarannya ke kediaman Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar Minggu (9/7) memunculkan berbagai tafsir politik. Apalagi pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin memakan waktu hingga 3 jam.

Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran mengatakan bahwa silaturahmi politik Prabowo ke Cak Imin sejatinya dilihat sebagai upaya Prabowo menjaga soliditas koalisi.

Pendapat Andi, pertemuan tersebut penting bagi Prabowo karena Cak Imin dan PKB memiliki basis pendukung di basis massa Nahdlatul Ulama (NU). Bacaan Doktor Politik Universitas Padjajaran ini, keberadaan PKB di koalisi Gerindra penting untuk memberi warna Islam, mengingat Prabowo partainya secara ideologis diidentifikasi sebagai partai nasionalis sekuler.

“Tanpa PKB, koalisi Prabowo sulit meraup suara dari kubu Islam, terutama Islam santri,” demikian pembacaan Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/7).

Dalam pandangan Direktur Lanskap Politik Indonesia (LPI) itu, Prabowo mendatangi Cak Imin karena orang nomor satu di PKB itu akan bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Apalagi, kabar rencana pertemuan muncul usai ada pertemuan elite PKB dan PDIP di Kantor DPR RI.

“Pertemuan tersebut bagian dari menjaga soliditas koalisi sehingga bisa memberi pesan Ke Cak Imin untuk tidak perlu bicara politik koalisi dengan Megawati,” pungkasnya. RMOL

Kategori
Politik

Arab Sudah Buka Pintu Haji, Cak Imin Sayangkan QR Code Indonesia Masih Bermasalah

IDTODAY NEWS – Keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm senagai syarat masuk Arab Saudi untuk umrah dan haji harus disambut baik. Pasalnya, karena dua vaksin yang sebelumnya ditolak Arab Saudi, jamaah haji dan umrah asal Indonesia urung berangkat.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, keputusan itu adalah kabar baik. Walaupun, Kemenkes Arab Saudi meminta seluruh pengguna dua jenis vaksin di atas harus menerima booster salah satu dari empat jenis vaksin Covid-19 yang diakui Arab, yaitu AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna.

“Tentu ini kabar baik, terutama bagi calon-calon jemaah umrah Indonesia. Kita sangat bersyukur atas keputusan Saudi menerima Sinovac dan Sinopharm sebagai vaksin Covid-19. Meskipun masih perlu booster ya,” kata Cak Imin, saapan karibnya, Rabu (22/9).

Cak Imin memandang, keputusan Arab Saudi tersebut menjadi sinyal ibadah umrah akan segera dibuka normal bagi seluruh warga muslim dunia, termasuk bagi Indonesia. Menurutnya, umat Islam seluruh dunia sudah lama memendam rindu bisa beribadah di Tanah Suci.

“Kita semua dan juga dunia tentu menanti-nanti umrah bisa segera dilaksanakan. Semua rindu Tanah Suci. Saya harap dengan munculnya kebijakan ini umrah bisa segera dilaksanakan dan berjalan lancar,” terangnya.

Hanya saja, Wakil Ketua DPR RI inu mengaku kecewa saat mendengar kabar terkait quick response code (QR code) pada sertifikat vaksin Covid-19 Indonesia belum bisa dibaca sistem Arab Saudi. Padahal, QR code tersebut dibutuhkan sebagai syarat melaksanakan umrah.

“Itu kita sesalkan bersama, saat vaksin Sinovac sudah mendapat lampu hijau, ini malah barcode vaksin kita masih mental. Ya seharusnya sistem kesehatan kita bukan cuma terintegrasi di sini saja, tapi seluruh dunia,” katanya.

Dia pun mendesak ada komunikasi dari Pemerintah Indonesia keapda Arab Saudi untuk mencari jalan keluar dari permasalah QR Code vaksin Covid-19 tersebut.

“Saya minta masalah itu segera diatasi. Jangan sampai nanti kita sudah tiba di Arab, tapi malah terkendala soal barcode vaksin yang nggak terbaca,” pungkasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Cak Imin: Saya Ingin Banyak Mendengar Fakta Persoalaan PMI

IDTODAY NEWS – Berbagai sektor mulai kesehatan, ekonomi bahkan sosial terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19). Salah satu sektor ketenagakerjaan, saat ini berdampak pada karyawan yang dirumahkan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dampak masalah ketenagakerjaan juga menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sejumlah negara. Akibat pandemi tidak sedikit dari mereka harus menjadi korban PHK.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menggelar kegiatan roadshow politik kesejahteraan dengan mengangkat tema “Gus Muhaimin Mendengar Pekerja Migran Indonesia” secara virtual.

Acara yang dibuat untuk mendengari aspirasi permasalah PMI dipusatkan di Korea Selatan serta dihadiri Pekerja Migran dari berbagai dunia.

“Saya senang dan bahagia. Kita bisa ketemu meski kondisi pandemi Covid-19 belum juga berakhir,” ujar Muhaimin, Sabtu kemarin (18/9).

Pria yang karib disapa Cak Imin ini menyampaikan, roadshow politik dengan para PMI di luar negeri sudah lama diagendakan. Tetapi karena situasi pandemi, agenda ini bisa digelar hari ini

“Pada kesempatan ini, saya akan lebih banyak mendengar fakta di lapangan, sehingga saya bisa memperjuangkan keinginan saudara-saudara PMI bersama pemerintah dan DPR,” ujar Ketua Umum DPP PKB.

Ketua Umum Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Imam Subali menjelaskan mengenai berbagai tantangan PMI di tengah pandemi covid-19.

Menurutnya, angka pengangguran akibat banyaknya PHK yang dilakukan perusahan di Tanah Air membuat animo masyarakat yang ingin bekerja di Luar Negeri semakin tinggi.

“Sementara negara tujuan penempatan ikut dibatasi termasuk Timur Tengah yang masih di moratorim sejak 2015 melalui Kepmen Nomor 260,” kata Subali.

Namun kata dia, animo masyarakat ini justru dimanfaatkan para sindikat maupun oknum mulai pejabat, perusahaan penempatan hingga calo dengan pengiriman dan penempatan secara unprosedural yang cenderung pada Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Sementara pengiriman dan penempatan melalui jalur unprosedural 95 persen adalah perempuan dan 95 persen Pekerja Rumah tangga (PRT) sangat rentan menjadi korban ekploitasi,” kata dia.

Kegiatan itu dihadiri perwakilan Kedutaan Besar di berbagai negara, seperti Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo atau akrab disapa Tommy dan Dubes RI untuk Brunei Darussalam Sudjatmiko, WNI, Pekerja Migran Indonesia, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), Purna PMI dan masyarakat umum.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Cak Imin: Siapapun Presidennya, Kalau Mau Indonesia Maju Wajib Memajukan Pesantren

IDTODAY NEWS – Santri memiliki andil, peran, kontribusi yang sangat besar dalam membangun karakter, akhlak, mental anak bangsa, bahkan jauh sebelum era kemerdekaan. Para kiai telah melahirkan generasi muslim dan muslimat Indonesia yang luar biasa dan menjadi yang terbesar di dunia.

Begitu kata Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar di hadapan para santri Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (19/9).

“Para santri, kiai, dan ulama juga ikut memerdekakan bangsa. Tapi setelah merdeka mulai ditinggalkan, dianggap terbelakang, kaum tertinggalkan dan dianggap merepotkan pembangunan,” katanya.

Perjuangan para ulama dan kalangan pesantren, kata Cak Imin, ada yang tidak pernah ditulis dalam sejarah nasional dan disembunyikan selama 32 tahun era Orde Baru. Setelah Reformasi, kemudian menggali, menelusuri jejak kaum santri, ada Resolusi Jihad.

“Peran ulama, pesantren untuk kemerdekaan kita temukan. Saat Reformasi dan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menjadi Presiden, mulai diakui warga NU dan pesantren. Pemerintah pun mengakui dengan adanya Hari Santri Nasional yang menjadi tonggak bangkitnya kaum santri untuk membangun bangsa negara,”urainya.

Kini, kaum santri memiliki peluang besar untuk maju setelah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Kalau santri maju, sambung Cak Imin, maka majulah Indonesia.

“Kalau santri tertinggal, Indonesia pun akan tertinggal. Maka, siapapun Presiden kalau mau memajukan Indonesia wajib hukumnya memajukan pesantren,” katanya.

Cak Imin mengatakan, bangsa hari ini sedang menghadapi masalah pandemi global. Resesi terjadi di seluruh belahan dunia. Seluruh negara mengalami masa sulit. ”

“Jangan khawatir, ini juga kesempatan bagi kita semua untuk mengubah keadaan dengan sistem dan nilai-nilai pesantren,” tutupnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Cak Imin Targetkan PKB Raih Posisi Dua Besar di Pemilu 2024

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan tekadnya agar partainya bisa memenangkan Pemilu 2024 atau minimal meraih posisi dua besar.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat memberikan arahan secara virtual pada Pengukuhan dan Penandatanganan Pakta Integritas DPC PKB seluruh Sulawesi Tenggara serta Coaching Clinic Pencalegan Dini DPW PKB di Kota Kendari, Sabtu (28/8/2021).

“Kita bersyukur berbagai hasil survei posisi PKB cukup bagus. Ada di tiga besar bahkan ada yang menyebutkan dua besar. Sampai pemilu nanti, kita harus memenangkan Pemilu, minimal bisa rebut juara dua Pemilu 2024,” kata Cak Imin dalam keterangannya, Sabtu (28/8/2021).

Cak Imin mengatakan, PKB harus bisa menjadi kekuatan pembaharu dan pembeda serta menjadi jalan keluar atau harapan baru di tengah kondisi stagnasi politik, ekonomi, dan berbagai ancaman akibat Covid-19.

“Kondisi ekonomi mengalami stagnasi, pemerintahan yang tak berdaya. Saya melihat akan terjadi ada pemerintah daerah yang tidak berdaya mengatasi keadaan sulit karena cara kerjanya salah. DPC-DPC PKB harus terus mencermati kinerja pemerintahan di daerah masing-masing,” ucap Cak Imin.

Wakil Ketua DPR itu juga mengajak seluruh kader, pengurus, dan simpatisan PKB untuk terus bersama membangun komitmen dalam rangka memenangkan partai.

Ia pun meminta agar pada Pemilu 2024 ada anggota DPR yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Kalau di Sultra, kita harus bangun komitmen memenangkan PKB. Tahun 2024 kita harus ada anggota DPR RI dari Sultra,” ucap dia.

Guna mencapai berbagai target yang ditetapkan, Cak Imin meminta seluruh anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II dari PKB harus terus bekerja sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

“Ketua DPC PKB se-Indonesia agar tidak pernah berhenti mendekatkan PKB di hati masyarakat. PKB harus bersama denyut nadi dan partisipasi politik rakyat,” tutur Cak Imin.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh DPC dan DPW PKB untuk terus berinovasi mencari cara yang kreatif dan tak terjebak formalitas.

Ia mendorong DPC dan DPW menghadirkan PKB yang inklusif, cair dengan apa yang terjadi di masyarakat.

“Kalau bikin acara, harus betul-betul yang bisa menjadikan PKB mudah diakses, mudah ditempuh untuk berkomunikasi. Kalau memungkinkan bisa membantu apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata dia.

Selain itu, Cak Imin juga mengingatkan bahwa komunikasi yang tepat akan memiliki dampak yang sangat luas bagi suara PKB di masyarakat.

Kemudian, PKB juga harus mampu menjadi jembatan dan sarana untuk menindaklanjuti harapan dan aspirasi masyarakat kepada lembaga terkait.

“Komunikasi ini menjadi penting untuk menyerap dan menyampaikan ke pihak-pihak terkait. Misalnya, aspirasi tentang penderitaan seorang petani yang tanahnya digusur, tersalurkan melalui parpol dengan tepat. Jangan didiamkan, PKB harus hadir dan membawa, menyuarakan masalah itu,” imbuh dia.

Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, PKB dalam sejumlah survei masih masuk dalam 10 besar partai pilihan masyarakat jika Pemilu diadakan saat ini.

Survei terkini yaitu dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa PKB berada pada posisi lima dengan elektabilitas 8,2 persen. Survei ini digelar oleh Indikator pada 30 Juli-4 Agustus 2021.

Prestasi tertinggi PKB dalam survei sejauh ini ditunjukkan dalam Survei Charta Politika pada 12-20 Juli 2021. Berdasarkan survei itu, PKB meraih posisi tiga, di bawah PDI-P dan Partai Gerindra.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Tingkat Keterisian RS Turun Drastis, Cak Imin: Jangan Lengah!

IDTODAY NEWS – Tingkat keterisian rumah sakit (RS) atau bed occupancy rate (BOR) dan tempat isolasi di Jawa dan Bali mengalami penurunan signifikan selama pemberlakuan PPKM level 4 yang berakhir pada hari ini, Senin (16/8).

Di Jakarta, misalnya, BOR sudah berada di kisaran 29,4%; Jawa Barat 32%; Jawa Tengah 38,3%; Jawa Timur 52,3%; dan Banten ada di kisaran 33%. Sementara di RSDC Wisma Atlet Kemayoran turun di angka 19,64%. Secara nasional, BOR saat ini berada pada angka 48,14%.

Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, menurunnya tingkat keterisian RS ini menjadi kabar baik dan harapan baru bahwa pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

“Tentu ini kabar yang menggembirakan. Artinya, dari kebijakan PPKM dalam beberapa waktu terakhir membuahkan hasil. Semoga tren penurunan ini terus berlanjut dan pandemi ini segera berakhir,” ujar Cak Imin di sela-sela menghadiri Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8).

Namun, Cak Imin mengingatkan bahwa tren penurunan ini jangan sampai tidak berlanjut yang disebabkan oleh lengahnya masyarakat karena menganggap pandemi sudah mereda.

”Ingat, jangan lengah! BOR memang menurun, tapi kasus Covid-19 masih tinggi. Jadi saya ingatkan agar terus waspada,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak semua pihak untuk terus menyukseskan berbagai program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Mulai dari menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat, menerapkan 5 M yakni rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, Cak Imin juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi nasional untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

”Vaksinasi ini menjadi sangat penting sebagai upaya mengatasi pandemi Covid-19. Kalau ada kelompok masyarakat yang masih ragu untuk melakukan vaksinasi, yakinlah bahwa ini salah satu langkah atau ikhtiar terbaik dalam mengatasi pendemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir,” harapnya.

Data terbaru per Minggu (15/8), kasus baru Covid-19 terkonfirmasi ada penambahan 20.813 pasien. Sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu mencapai 3.854.354 pasien.

Sementara penambahan pasien sembuh sebanyak 30.361 orang. Total pasien yang sembuh menjadi 3.351.959 orang. Dan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 1.222 orang. Total ada 117.588 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.

”Kalau melihat angka kasus tersebut, kita patut bersyukur ada tren penurunan, namun belum signifikan. Menurut saya, itu masih cukup tinggi sehingga kita semua harus tetap waspada,” tutupnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Cak Imin: Semoga Laporan BPS Benar dan Kita Terbebas dari Kesulitan

IDTODAY NEWS – Pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pertumbuhan ekonomi meroket 7,07 persen yoy, telah menjadi harapan baru bagi publik bahwa bangsa Indonesia bisa segera keluar dari kesulitan.

Begitu kata Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kepada wartawan, Jumat (6/8).

“Ini menjadi kabar baik. Semoga laporan BPS ini memang benar adanya dan kita segera terbebas dari kondisi sulit ini,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lantas mengurai bahwa kondisi rakyat di bawah masih banyak yang mengalami kesulitan sebagai dampak dari pandemi Covid-19, yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun.

“Banyak usaha rakyat yang gulung tikar dan belum bisa bangkit, pemutusan hubungan kerja yang tidak bisa dihindarkan akibat perusahaan tidak bisa beroperasi maksimal,” ucapnya.

Menurutnya, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlanjut dengan PPKM Level 4 di beberapa wilayah memberikan dampak perlambatan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, lanjut Cak Imin, kata kunci agar perekonomian masyarakat bisa benar-benar membaik adalah penanganan persoalan kesehatan yang saat ini terus diupayakan pemerintah melalui program vaksinasi nasional dan PPKM bisa berjalan dengan maksimal.

Dia pun mengajak masyarakat untuk menyukseskan PPKM dan berharap ke depan tidak ada lagi PPKM. Dalam artian, kondisi kesehatan masyarakat memang benar-benar sudah membaik, kasus baru Covid-19 bisa ditekan dan angka kematian bisa menurun.

“Sebab kalau kasusnya masih terus tinggi, menjadi persoalan yang sulit juga ketika harus dilonggarkan. Itu bisa menjadi persoalan baru lagi. Maka kuncinya, terapkan prokes ketat, ayo kita sukseskan vaksinasi nasional, disiplin dalam menjaga kesehatan,” tuturnya.

Sumber: rmol.id