Kategori
Politik

Santri Tutup Kuping Dinyinyiri, Eks Menteri SBY: Ada yang Gelisah Jelang 30 September?

IDTODAY NEWS – Mantan menteri SBY ikut berkomentar soal viral santri penghafal Alquran tutup kuping saat dengar musik sedang jadi perhatian lho. Isu ini jadi viral karena respons staf ahli presiden yang dinilai nyinyir ke santri penghafal Alquran tersebut.

Nah mantan Menteri SBY, Dipo Alam sepakat untuk jangan mudah cap radikal dan sinis pada santri tutup kuping dengar suara musik itu. Mantan Menteri Sekretaris Kabinet rezim SBY itu sepakat dengan komentar dari putri Gusdur, Yenny Wahid.

Dipo Alam mengomentari soal ramainya santri penghafal Alquran yang menutup kuping mereka saat dengar musik dalam anteran vaksinasi.

Dia mengatakan jangan lah gampang melabeli orang dengan radikal hanya karena orah dengar musik. Dipo malah curiga ada yang gelisah dengan viralnya santri tutup kuping itu. Ada agenda pada momentum September ini?

“Betul! Jangan gampang tuduh orang ‘radikal’!…tanda2 ada yang mulai gelisah ‘bakar menyan’…petasan/mercon menjelang September 30??…,” tulis Dipo dalam cuitannya dikutip Rabu 15 September 2021.

Sumber: hops.id

Kategori
Politik

Dipo Alam Ungkap Hubungan SBY-Megawati, Demokrat: Terima Kasih atas Kesaksian Ini

IDTODAY NEWS – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Imelda Sari berterima kasih kepada mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang telah mengunggah beberapa foto dan mencuit terkait hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri . Imelda pun berharap, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie bisa memberikan kesaksian terkait foto yang diunggah Dipo Alam tersebut.

Sebab, ada salah satu foto yang terdapat Marzuki Alie ketika Megawati Soekarnoputri sedang berjabatan tangan dengan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan disaksikan oleh SBY yang tengah tersenyum. “Pak @dipoalam49 Terima Kasih atas kesaksian ini. Semoga juga Pak @marzukialie_MA yg tampak hadir di foto tsb dan menyaksikan pertemuan itu juga bisa memberikan kesaksian. Biar tdk ada lagi komentar u membenturkan para Pemimpin Negeri,” cuit Imelda Sari di akun Twitternya, @isari68, Sabtu (20/2/2021).

Cuitan Imelda Sari itu mendapat 47 likes, 1 tweet kutipan dan 15 retweet, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 22.00 WIB. “Marzuki nunduk gitu ya?,” cuit politikus Partai Demokrat lainnya, Cipta Panca Laksana di akun Twitternya @panca66.

Hal senada juga dikatakan oleh Seorang Warganet lainnya, @BangMoue. “Pak Marzukie Nunduk,” cuit @BangMoue dengan emoji tertawa.

Namun, ada pula yang penasaran dengan foto yang diunggah Dipo Alam tersebut. “Kira kira ngobrolin apa ya?” cuit seorang warganet lainnya, @pariadek99.

Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Dipo Alam membeberkan beberapa peristiwa yang dianggapnya sebagai fakta yang membuktikan rasa hormat SBY kepada Megawati dan hubungan hangat di antara keduanya.

Menurut Dipo Alam, ketika Presiden AS Barack Obama berkunjung ke Indonesia pada November 2010, SBY memberi perintah khusus kepadanya dan Sudi Silalahi untuk menyambut kedatangan Megawati dan suaminya, Taufiq Kiemas (almarhum) yang saat itu menjabat sebagai ketua MPR.

Baca Juga: Anies Dikritik Wanita Emas, Wagub DKI: Atasi Banjir Perlu Waktu

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Musuh TNI Bukan Habib Rizieq dan FPI, Dipo Alam Ingat Tsunami Aceh

IDTODAY NEWS – Mantan sekretaris kabinet era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dipo Alam menilai, ada upaya merenggangkan hubungan harmonis TNI dengan umat Islam dalam kasus penurunan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Di mana kalau lihat sejarah, hubungan TNI dan para ulama begitu dekat, bahkan kedua pihak tersebut yang bersama-sama merumuskan Pancasila.

“Saya tidak percaya kalau TNI memusuhi umat Islam. Musuh TNI itu bukan Habib Rizieq dan FPi. Musuhnya TNI itu ya komunis dan itu ada di Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966,” kata Dipo Alam dalam kanal Hersubeno Point di YouTube.

Dia mengingat peristiwa tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Hari ke-4 pascatsunami Aceh, Dipo mengunjungi kota serambi Mekah itu. Dengan mata kepalanya sendiri, Dipo menyaksikan, yang ada di Aceh hanyalah anggota FPI bersama TNI.

Mereka mengangkut ribuan mayat ke dalam truk untuk dibawa ke pemakaman. Begitu juga mayat-mayat yang mengapung, anggota FPI dan TNI lah yang mengangkatnya. Tidak ada pasukan lain selain orang-orang berseragam FPI dan tentara.

“Saya enggak melihat tuh ada parpol warna merah, kuning, hijau yang turun. Itu yang saya lihat FPI. Mereka berbondong-bondong bersama TNI. Saya bergidik melihatnya, mereka tidak kenal lelah dan tidak takut melihat ribuan mayat bergelimpangan,” tuturnya.

Jika kemudian sekarang dilihat seperti bermusuhan, Dipo menegaskan, hal itu tidak seperti keadaan sesungguhnya. Sejatinya TNI itu selalu bersama rakyat termasuk umat Islam.

Dipo berpendapat, ormas-ormas seperti FPI bersuara keras karena melihat adanya intoleransi ekonomi. Sekarang ini, ketimpangan ekonomi sangat nyata.

Pasukan emak-emak yang menyambut sukacita kedatangan Habib Rizieq, kata Dipo, bukan karena masuk kelompok intoleran. Mereka datang karena merasa ada intoleransi ekonomi.

“Pasukan emak-emak ini menyandarkan harapannya kepada Habib Rizieq dan FPI untuk memperjuangkan keadilan ekonomi. Sebab, ada oligarki ekonomi dari kelompok cukong-cukong yang semakin dominan pengaruhnya padahal jumlahnya minoritas,” bebernya.

Dipo Alam menambahkan, persoalan dasar bangsa saat ini bukan masalah intoleran dari sisi agama. Melainkan intoleransi ekonomi yang gap-nya makin besar. Bila ini tidak diselesaikan, riak-riak di bawah tidak akan selesai.

Baca Juga: Gus Mus: Tolong Kiai, Ustadz, Habaib Hadirkan Lagi Akhlak Rasulullah SAW

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Politik

Jokowi Soroti Kabar Negatif Media Asing Soal Covid 19 di RI, Dipo Alam: Tak Cukup Pakai BuzzerRp?

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo kembali menyalahkan jajarannya yang tidak hati-hati dalam menyampaikan pernyataan kepada media massa terkait penanganan Covid 19 di Indonesia.

Menurut Jokowi, akibat ketidakhati-hatian itu, media massa khususnya media asing, sering menulis yang tidak baik soal penanganan Covid 19 di Indonesia. Padahal, menurut Jokowi, saat ini penanganan Covid 19 di Indonesia sudah sesuai jalur yang benar.

“Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama media asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas, yang sering mereka tulis itu hal yang tidak baik,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka (24/08).

Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyoal pernyataan Presiden Jokowi tersebut. “…Apa masih gak cukup sudah pake anggaran untuk influencers dan buzzerRp?…media asing gak paham Rp?? mana yang bingung sibuk-sibuk?,” tulis Dipo Alam di akun Twitter @dipoalam49 mengomentari tulisan bertajuk “Jokowi Soroti Media Asing yang Sering Kabarkan Hal Tidak Baik Terkait Penanganan Covid-19”.

Deputy Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Ricky Kurniawan mengingatkan, bahwa media asing jujur memberitakan apa adanya tanpa adanya tekanan penguasa dan buzzerp.

“Tidak selamanya kebohongan akan selalu menang. Media Asing jujur memberitakan apa adanya tanpa adanya tekanan penguasa dan buzzerp,” tegas Ricky di akun @RicKY_KCh meretweet tulisan bertajuk “Merasa Kena Pukul Media Asing, Presiden Jokowi: Mereka Sering Tulis Hal-hal Yang Tidak Baik”.

Kategori
Politik

Jokowi Soroti Kabar Negatif Media Asing soal Covid 19 di RI, Dipo Alam: Apa Gak Cukup Pakai Buzzer?

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo kembali menyalahkan jajarannya yang tidak hati-hati dalam menyampaikan pernyataan kepada media massa terkait penanganan Covid 19 di Indonesia.

Menurut Jokowi, akibat ketidakhati-hatian itu, media massa khususnya media asing, sering menulis yang tidak baik soal penanganan Covid 19 di Indonesia. Padahal, menurut Jokowi, saat ini penanganan Covid 19 di Indonesia sudah sesuai jalur yang benar.

“Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama media asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas, yang sering mereka tulis itu hal yang tidak baik,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka (24/08).

Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyoal pernyataan Presiden Jokowi tersebut. “…Apa masih gak cukup sudah pake anggaran untuk influencers dan buzzerRp?…media asing gak paham Rp?? mana yang bingung sibuk-sibuk?,” tulis Dipo Alam di akun Twitter @dipoalam49 mengomentari tulisan bertajuk “Jokowi Soroti Media Asing yang Sering Kabarkan Hal Tidak Baik Terkait Penanganan Covid-19”.

Deputy Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Ricky Kurniawan mengingatkan, bahwa media asing jujur memberitakan apa adanya tanpa adanya tekanan penguasa dan buzzerp.

“Tidak selamanya kebohongan akan selalu menang. Media Asing jujur memberitakan apa adanya tanpa adanya tekanan penguasa dan buzzerp,” tegas Ricky di akun @RicKY_KCh meretweet tulisan bertajuk “Merasa Kena Pukul Media Asing, Presiden Jokowi: Mereka Sering Tulis Hal-hal Yang Tidak Baik”.

Soal kabar dana pemerintah untuk para influencer dan buzzer, KPK bakal mengawasi isu dana influencer yang menjadi perhatian publik.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan lembanganya wajib mengawasi isu-isu yang jadi perhatian publik seperti isu dana untuk influencer itu.

“Sebagai lembaga antikorupsi, tentu saja, hukumnya menjadi wajib bagi KPK untuk memperhatikan isu-isu pemberantasan korupsi yang menjadi pembicaraan masyarakat. Termasuk soal isu kucuran dana untuk influencer ini,” kata Nawawi seperti dikutip cnnindonesia (23/08).

Nawawi menyatakan pihaknya akan mencermati kebenaran jumlah anggaran yang diperoleh influencer. Jika kabar yang beredar benar, KPK akan menjalankan mandat Undang-undang termasuk membuka penyelidikan.

Sumber: itoday.co.id