Kategori
Politik

Lulung Mengundurkan Diri dari PAN, Kembali ke PPP

IDTODAY NEWS – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan, Abraham Lunggana alias Lulung mengundurkan diri dari PAN dan kembali ke partai lamanya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Benar Pak Haji Lulung kembali ke rumah lamanya di PPP. Beliau telah mengirimkan surat pengunduran dirinya dan telah menghubungi saya per telepon untuk menyampaikan niatnya untuk kembali ke PPP,” kata Eddy saat dihubungi, Selasa (7/9/2021).

Eddy mengatakan, setelah kembali ke PPP, Lulung akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta di partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Saya secara pribadi mengucapkan selamat bertugas kepada Pak Haji Lulung, selamat dan sukses dalam menjalankan segala ikhtiarnya,” ujar Eddy.

Eddy merasa kehilangan atas pengunduran diri Lulung dari PAN karena ia merupakan rekannya di Komisi VII DPR.

Akan tetapi, kata Eddy, mau tidak mau keputusan Lulung pindah ke PPP mesti dihormati.

Eddy mengatakan, meski telah berpisah, silaturahmi antara PAN dan Lulung akan tetap terjalin.

“Sebagai saudara, saya juga ingin sampaikan bahwa kita tetap akan bersilaturahmi, jadi silaturahmi ini tetap akan terjalin meskipun kita sudah berbeda perahu ke depannya,” kata Eddy.

Diketahui, Lulung sebelumnya tercatat sebagai kader PPP sebelum akhirnya memutuskan maju sebagai calon anggota DPR melalui PAN pada Pemilihan Umum 2019 lalu.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

PAN Setuju Amandemen UUD 1945 di Evaluasi, Zulkifli Hasan: Mau Dibawa Demokrasi Ini

IDTODAY NEWS – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan setuju, jika ada evaluasi atau Amandemen dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD).

“Setelah 23 tahun hasil amandemen itu, menurut saya, memang perlu dievaluasi,” ujarnnya dalam pidato Rakernas II PAN, Selasa (30/8/2021).

Begitu juga dengan sistem demokrasi Indonesia, lanjut mantan Ketua Umum MPR RI perlu juga ada evaluasi, sejauh mana nilai-nilai demkorasi itu.

“Termasuk demokrasi kita ini, kita mau ke mana,” kata pria akrab dipanggil Zulhas itu.

Ia juga menceritakan soal kehadirannya bersama Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno dalam pertemuan Presiden Jokowi di Istana Merdeka beberapa hari lalu.

Zulhas mengatakan, apa yang dibahas Jokowi dalam pertemuan dengan para Ketum dan Sekjen parpol koalisi pemerintah.

Salah satunya menyinggung soal Pancasila khususnya sila keempat.

Menurut Zulhas, sila tersebut telah menegaskan bahwa demokrasi Indonesia berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh orang yang memiliki hikmah.

Hikmah itu, kata dia, artinya memiliki ilmu cukup dan iman kuat sehingga memiliki kebijaksanaan.

“Saya menyampaikan, kalau mau dikasih istilah jelas dong sila keempat itu, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” tuturnya.

“Jadi kita ini memang demokrasi yang musyawarah, demokrasi dimusyawarahkan, dipimpin oleh orang yang punya hikmah,” sambung Zulhas.

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menduga bergabungnya PAN ke dalam koalisi pemerintah untuk memuluskan langkah rencana amendemen UUD 1945.

Hal itu nantinya dapat merembet kepada perubahan atau perpanjangan masa jabatan presiden.

“Kita sekali lagi seperti terbengong-bengong,” kata Amien ketika ditemui di Kantor DPP Partai Ummat, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/8/2021).

“Yang saya lihat, tidak, tidak saya tidak ingin, tapi kemudian bisa menerka kalau misalnya kemudian 80 atau 90% anggota MPR mengatakan perlu periode ke 3 ya kemudian thats it,” sambungnya.

Amien Rais menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan permainan yang sudah dirancang sebelum isu Amandemen Terbatas UUD 1945 dihembuskan.

Jika pihak eksekutif menyatakan itu adalah ranah MPR, apakah sudah ditanyakan langsung kepada Presiden.

“Jadi ini permainan terlalu kentara, eksekutif mengatakan silakan, itu kan hak penuh dari MPR untuk menentukan apapun silakan,” tuturnya.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Zulkifli Hasan Ungkap Peran PAN bagi Pemerintahan Jokowi

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan peran partainya sebagai jembatan antara umat Islam dan pemerintah. Sebab, ada kesan pemerintah jauh dari umat Islam. Padahal, menurut dia, anggapan tersebut tidak benar.

“Harus ada yang menjembatani. Ada solidarity maker. Ada kesan bahwa pemerintah itu sebagian, jauh dengan Islam. Saya mengatakan tidak, boleh juga ada yang enggak setuju, namanya demokrasi,” kata Zulkifli, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, Selasa (31/8/2021).

“Buktinya apa? Buktinya itu, Pak Jokowi memilih wakil presidennya itu tokoh Islam nomor satu, Kiai Ma’ruf Amin itu Ketua Majelis Ulama Indonesia,” lanjutnya.

Alasan berikutnya, pemerintah memilih tokoh-tokoh Islam bergabung dalam kabinet. Zulkifli mencontohkan, Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

“Pak Mahfud MD ini cendekiawan muslim, tokoh KAHMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ya kan? Itu Menko Polhukam, jabatannya enggak sembarangan,” ucap Zulkifli.

Selain Mahfud, Zulkifli juga menyebut Muhadjir Effendy, tokoh Muhammadiyah yang menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Oleh karena itu, ia berpandangan, pemerintah dikelilingi oleh tokoh-tokoh Islam. Dengan demikian tidak benar pemerintah jauh dari umat Islam.

Lebih jauh Zulkifli mengatakan, pemerintah mendengarkan aspirasi dari PAN sebagai partai berlandaskan Islam terbuka. Maka, PAN akan mengambil peran sebagai jembatan antara pemerintah dan umat Islam.

“Pendapat-pendapat kita juga didengar. Oleh karena itu, kita ingin PAN ini bisa menjembatani yang menjadi kendala itu. Mudah-mudahan. Namanya usaha kan. Kita ini sebangsa setanah air,” tutur Zulkifli.

Di sisi lain, ia juga menyoroti soal istilah yang masih digunakan dan cenderung membelah masyarakat sejak kontestasi Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Zulkifli meminta, istilah itu dihilangkan.

“Wong capres kita saja sudah gabung, wakil presiden sudah gabung. Terus bagaimana? Soal-soal seperti ini harus kita selesaikan. Wah nanti kalau tidak cocok, kan ada waktunya, kan nanti ada pemilihan presiden lagi, ada pemilihan gubernur lagi,” kata Zulkifli.

Adapun hal-hal yang disampaikan Zulkifli tersebut setelah pertemuan antara Presiden Jokowi dan pimpinan parpol koalisi, pada Rabu (25/8/2021). Zulkifli dan Sekjen PAN Eddy Soeparno juga hadir dalam pertemuan itu.

Kehadiran Zulkifli dan Eddy dalam pertemuan dianggap sebagai tanda bergabungnya PAN dengan koalisi parpol pendukung pemerintah. Namun, mereka belum secara gamblang menyatakan bergabung.

Pada Rakernas II, Zulkifli juga tak menegaskan posisi PAN saat ini di pemerintahan. Ia hanya mengatakan undangan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu sebagai sebuah kehormatan.

“PAN diajak rapat koalisi dengan partai koalisi pemerintah, tentu itu satu kehormatan bagi kami. Diajak diminta menyampaikan pikiran-pikiran,” ucap Zulkifli.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Zulkifli Temui Ridwan Kamil, PAN: Cukup Sering Interaksi

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menemui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Sabtu (28/8). Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno,menyebut, kedekatan antara keduanya sudah lama terjalin.

“Adanya konten yang dimuat ya yang sifatnya humanis, humoris, tentu menunjukkan kedekatan di antara kedua tokoh tersebut dan mereka sudah mengenal cukup lama, berinteraksinya juga cukup sering mengenai isu-isu permasalahan yang ada di Jawa Barat, terutama sekarang masalah Covid-19,” kata Eddy kepada Republika.co.id, Ahad (29/8).

Eddy mengatakan, hubungan dan komunikasi yang cukup panjang antara kedua tokoh ke depan akan terus terjalin, khususnya dalam membahas berbagai permasalahan di Jawa Barat. Apalagi, imbuhnya, PAN juga memiliki cukup banyak kader yang menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah di Jawa Barat.

“(PAN) memiliki kader-kader yang saat ini menjabat kepala daerah seperti wali kota Bogor, wakil bupati Ciamis, wakil bupati Purwakarta, yaitu kader-kader PAN yang juga ikut berjuang di eksekutif di Jawa Barat untuk ikut menangani permasalahan-permasalahan dan turun ke masyarakat untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 maupun terdampak perekonomiannya,” jelasnya.

Kedekatan antara keduanya terekam dari foto yang diunggah Zulkifli Hasan di akun Instagram miliknya @zul.hasan. Bahkan akun Instagram PAN juga mengunggah video Zulkfili Hasan membuat video konten TikTok dengan Ridwan Kamil.

Sebelumnya Eddy Soeparno menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi yang biasa dilakukan oleh Zulkifli Hasan ketika mengunjungi daerah-daerah.

“Pertemuan dengan Pak Ridwan Kamil kemarin dilaksanakan karena memang PAN memiliki fraksi di DPRD Jawa Barat yang mana Pak Zul sudah menyampaikan secara terbuka bahwa fraksi diminta untuk mendukung kebijakan-kebijakan Gubernur,” ungkap Eddy.

Sumber: republika.co.id

Kategori
Politik

Prabowo Puji Jokowi karena Tangani Covid-19 dengan Baik

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji Presiden Joko Widodo karena menurutnya telah menangani Covid-19 dengan baik.

Menurut Prabowo, kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19 sangat efektif. Prabowo pun menaruh hormat kepada Jokowi.

“Kepemimpinan Pak Jokowi efektif, Pak. Saya mengakui itu dan saya hormat ke Bapak. Saya lihat, saya saksi, saya ikut di kabinet,” kata Prabowo dalam pertemuan antara Jokowi dan para ketua umum dan petinggi partai koalisi pemerintah di Istana Negara pada video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8/2021).

Karena itu Prabowo meminta Jokowi tak perlu mendengar suara-suara kritis yang memperkeruh keadaan dalam penanganan Covid-19.

Menurut mantan Danjen Kopassus itu, kebijakan Jokowi dalam penanganan Covid-19 sudah berada di jalur yang tepat.

“Kami rasa bahwa dengan suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan itu tidak perlu dihiraukan. Kita sudah ada di jalan yang benar. Kepemimpinan Pak Jokowi efektif Pak. Saya mengakui itu dan saya hormat ke Bapak. Saya lihat, saya saksi, saya ikut di kabinet,” kata Prabowo.

“Kepemimpinan, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat. Tim kita saya kira bagus, tim kita di kabinet cukup kompak dan kita kerjanya baik. Jadi, mohon Bapak jangan ragu, we are on the right track,” tegasnya.

Karena itu Prabowo mengaku optimistis dengan berbagai masalah dalam penanganan Covid-19.

Dia mengakui, bahwa ada kekurangan dalam penanganan Covid-19 seperti keterlambatan distribus vaksin. Namun ia menilai hal itu juga sedang dihadapi banyak negara.

Prabowo pun megapresiasi langkah Jokowi yang tidak melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat atau lockdown, sehingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia mampu bertahan.

“Negara lain yang lockdown keras, malah mengalami kesulitan. Jadi kita boleh bangga bahwa prestasi kita baik, saya bangga (jadi) bagian dari pemerintahan ini dan kita tidak usah ragu-ragu, Pak,” ujar Prabowo.

Sebagaimana diketahui, pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol dilakukan di Istana Negara pada Rabu (25/8/2021).

Adapun peserta pertemuan pada Rabu sore yakni Presiden Joko Widodo beserta tujuh ketua umum dan tujuh sekjen partai.
.
Mereka adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beserta Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua umum Nasdem Surya Paloh beserta Sekjen Nasdem Johnny G Plate, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Kemudian Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Golkar Lodewijck Paulus, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa didampingi Sekjen PPP Arwani Thomafi.

Adapun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Dedi Kurnia: Menko PMK atau Mendikbud Ristek, Bakal Jadi Jatah PAN dalam Kabinet

IDTODAY NEWS – Partai Amanat Nasional (PAN) telah resmi menyatakan sikap bergabung dengan koalisi pemerintah. Nah, sebagai parpol koalisi, jatah kursi di kabinet akan didapatkan partai berlambang matahari putih itu.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, meskipun keputusan akhir ada di tangan Presiden, tetapi pergantian menteri pasti akan jadi keputusan koalisi.

“Artinya, (pergantian menteri) kecil kemungkinan menyasar posisi kader parpol. Sehingga memungkinkan pergantian (jatah untuk PAN) berada di kelompok nonparpol,” ujar Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat siang (27/8).

Prediksi IPO, lanjut Dedi, PAN akan mengisi slot di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) atau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Bisa saja Menko PMK Muhadjir Effendi, atau Mendikbud Ristek Nadiem Makarim (yang digeser),” kata Dedi Kurnia.

Sebab, menurut Dedi, dalam hitungan politik dua menteri itu dinilai paling kecil perannya dalam proses pemenangan Pilpres 2019 silam.

“Dan sejauh ini dalam survei IPO mereka masuk jajaran layak diganti,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo pada Rabu kemarin (25/8) mengumpulkan para petinggi partai politik koalisi pemerintah di Istana Negara.

Antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Selain parpol koalisi, partai di luar koalisi dalam hal ini Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihadiri oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno pun turut diundang oleh Jokowi ke Istana Negara.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Telak! Mardani Kritik Setelah PAN Gabung ke Jokowi: Absolute Power Corrupt Absolutely

IDTODAY NEWS – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut menyoroti sikap Partai Amanat Nasional yang resmi berkoalisi dengan partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Maruf Amin. Terkait hal itu, Mardani menganggap, potensi penyimpangan bisa makin bertambah karena makin banyaknya partai politik bergabung dengan pemerintah.

Awalnya, Mardani mengaku partainya tak menyoal setelah PAN resmi bergabung dengan parpol pendukung Jokowi-Maruf.

“Perkara PAN gabung koalisi itu hak partai politik tentu masing-masing punya strategi,” kata Mardani kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).

Meski demikian, Mardani menilai dan merasakan bahwa ada potensi penyimpangan seiring semakin besarnya kekuasaan. Terkait merasa bakal memicu banyak penyimpangan, Mardani pun mengutip Diktum Lord Acton (1834-1902); “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.” (Kekuasaan itu cenderung korup. Kekuasaan absolut korup seratus persen).

“Tapi PKS merasa bahwa power tend to corrupt, kekuasaan cenderung menyimpang, absolute power corrupt absolutely, semakin besar kekuasaan semakin besar penyimpangannya,” kata Mardani.

Selain itu, Mardani mengklaim posisi PKS tetap menjadi partai oposisi untuk mengawasi kerja pemerintah.

“PKS insyaallah ingin bersama rakyat, melayani rakyat dengan mengontrol kebijakan pemerintah secara kritis dan konstruktif. Insyaallah semuanya untuk membangun negeri,” kata dia.

PAN Serahkan ke Jokowi soal Kursi di Kabinet

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PAN Viva Yoga Mauladimengatakan, pihaknya menyerahkan ‘kebijakan alokasi’ kursi kabinet kepada Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal itu merupakan hak prerogatif presiden meski PAN sudah dinyatakan sebagai sahabat baru dalam koalisi partai politik pemerintahan.

“Tidak berbicara soal kabinet (pertemuan kemarin). Karena itu kewenangan dan hak prerogatif presiden,” kata Viva kepada Suara.com, Kamis.

Sementara itu, Viva menegaskan, kedekatan PAN dengan Pemerintahan Jokowi bukan kali ini saja terjadi.

Menurutnya, semenjak Zulkifli Hasan menjabat sebagai ketua umum partai sudah menjadi pendukung pemerintahan. Bahkan, Viva mengklaim, kedekatan PAN dengan pemerintah tersebut ditunjukkan dengan dekatnya Zulkifli Hasan dengan Jokowi, saat orang nomor satu Indonesia itu menjabat Wali Kota Solo.

“Secara pribadi, hubungan Pak Jokowi dan Bang Zulkifli Hasan sudah berjalan lama dan terjalin baik. Bahkan sewaktu Pak Jokowi masih sebagai Wali Kota Solo. Kedekatan pribadi ini terjalin dengan baik sampai sekarang,” ungkapnya.

Bantah Bahas Reshuffle

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, meski PAN menjadi sahabat baru dalam koalisi pemerintah Joko Widodo-Maruf Amin, namun dalam pertemuan di Istana, Jakarta Rabu (25/8/2021) petang tadi tidak membahas soal reshuffle.

Topiknya (pertemuan di Istana) bukan topik reshuffle kabinet topiknya bukan pembahasan pelebaran koalisi atau penambahan anggota atau sahabat baru dalam koalisi,” kata Johnny dalam konferensi pers di Jakarta usai pertemuan.

Menurut Johnny hal yang menjadi pembahasan hanya berfokus terhadap 5 topik saja. Dari lima topik tersebut tak ada yang menyinggung soal reshuffle untuk mengakomodir PAN dalam kabinet.

“Topiknya 5 topik yang disampaikan tadi,” tuturnya.

Sementara itu, Johnny menyampaikan, kehadiran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno murni atas undangan pribadi Jokowi.

Sumber: suara.com