Kategori
Politik

Ujang Komarudin: Mengerikan, Gembar-gembor Swasembada Pangan Tapi Jauh Tertinggal Dari Ethiopia

IDTODAY NEWS – Food sustainability index atau indeks ketahanan pangan Indonesia yang lebih rendah ketimbang negara Ethiopia dalam lima tahun terakhir adalah fakta yang mengerikan.

Seharusnya, hal ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk memperbaiki swasembada pangan sebagaimana digembar-gemborkan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (18/2).

“Ini mengerikan. Dan menjadi warning bagi pemerintah,” tegasnya.

“Jika melihat data-data dan angka-angka tersebut, negara kita jauh dari swasembada pangan yang selama ini didengung-dengungkan?” imbuhnya menegaskan.

Menurut Ujang, apabila sektor ketahanan pangan tidak segera diperbaiki, maka dikhawatirkan Indonesia sebagai negara agraris akan menempati urutan akhir dan mengerikan.

“Kita khawatir Indonesia akan menjad negara yang menjadi juara buncit di dunia. Negara yang mengklaim diri sebagai negara agraris, kita masih tertinggal dengan Ethiopia dan Zimbabwe soal pangan?” pungkasnya.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyatakan bahwa sejumlah indikator pangan dunia menunjukkan Indonesia tertinggal daripada negara lainnya dalam lima tahun terakhir.

Indonesia yang notabene adalah negara agraris justru menempati peringkat rendah dari Ethiopia dalam hal indeks keberlanjutan pangan.

“Dulu kita tahu Ethiopia itu adalah negara yang identik dengan kelaparan. Ternyata punya ranking lebih bagus untuk food sustainability index dibanding kita. Zimbabwe dan Ethiopia jauh di atas Indonesia,” kata Arif Satria dalam diskusi bertajuk ‘Daya Tahan Sektor Pertanian: Realita Atau Fatamorgana?’ Rabu (17/2) kemarin.

Food Sustainability Index menempatkan Indonesia sebagai negara ke-60. Peringkat Indonesia ini masih kalah jauh dengan Zimbabwe peringkat 31 dan Ethiopia peringkat 27.

Baca Juga: Kompol Yuni Terlibat Narkoba, Kapolda Jabar: Dipecat atau Dipidanakan

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

IPR: Kecil Kemungkinan Jokowi Reshuffle Kabinet Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK

IDTODAY NEWS – Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan berimbas kepada reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Begitulah yang diungkapkan Direktur Indonesia Political Riview (IPR), Ujang Komarudin, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/11).

“Soal reshuffle belum tentu ada. Tapi kalau Menteri Edhy diganti (Presiden) Jokowi sudah pasti,” ujar Ujang Komarudin.

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini justru memandang, penangkapan anak buah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ini malah menjadi satu prestasi yang perlu dipertahankan.

“Karena pasca revisi UU KPK. KPK yang baru di bawah Firly (Ketua KPK) belum pernah menangkap Menteri, anggota DPR, wakil dan ketua DPR, ketua lembaga negara, dan lain-lain,” ungkapnya.

Kategori
Politik

IPR: Jika JK Jadi King Maker Maka Anies Dapat Keuntungan dan Kekuatan, Tapi…

IDTODAY NEWS – Gelagat mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mendekati Gubernur DKI Jakarta lewat sejumlah gimik yang muncul belakangan ini mulai menjadi perbincangan publik.

Bahkan, sosok yang kerab disapa JK itu disebut-sebut menjadi King Maker atau orang yang akan membantu Anies Baswedan untuk maju dalam kontestasi politik Pilpres 2024.

Wacana ini coba dianalisa oleh Direktur Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/11).

Menurut Ujang, peluang Anies Baswedan memang terbuka luas di Pemilu 2024. Apalagi, jika wacana JK menjadi King Maker benar adanya.

“Jika JK menjadi king maker, maka Anies bisa makin kuat dan juga menguntungkan Anies,” ucap Ujang.

Keuntungan yang diperoleh Anies Baswedan, dinilai Dosen Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, adalah sosok JK yang memiliki kualitas mumpuni di dunia politik, dan hal itu sejalan dengan nilai tawar Anies yang akan semakin kuat.

“Terlepas JK saat ini tak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun JK tetap memiliki keuatan politik yang tak bisa dianggap enteng. JK politisi handal dan juga pebisnis sukses,” tuturnya.

Oleh karena itu, Ujang memprediksi Anies bakal untung besar apabila JK benar-benar jadi king makernya.

Namun, hal itu tidak bisa serta merta otomatis dapat membawa Anies sukses seratus persen, tanpa dia mengimbanginya dengan usaha memperbesar nama.

“Anies harus membuktikan dulu popularitas dan elektabilitas dia sebagai capres,” demikian Ujang Komarudin.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Kejagung Sambut Baik Survei Tingkat Kepuasan Publik Dari IPR

IDTODAY NEWS – Kejaksaan Agung menyambut baik hasil survei yang dirilis Indonesia Political Review (IPR). Di mana dalam survei tersebut, kinerja Jaksa AgungĀ  ST Burhanuddin dinilai cukup memuaskan.

Secara umum, tingkat kepuasan publik dalam survei ini kepada Jaksa Agung memang masih berada di bawah 50 persen. Namun demikian, Jaksa Agung berada di posisi 4 secara keseluruhan dengan 44 persen.

“Saya kira masyarakat bisa menilai, khususnya dalam penanganan tindak pidana korupsi yang telah dilakukan kejaksaan selama tahun 2020 walau dalam kondisi pandemi Covid-19,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono kepada wartawan, Sabtu (24/10).

Survei merekam kinerja para menteri kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada satu tahun pemerintahannya. Di urutan teratas ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan meraih 45,2 persen, kemudian Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi 44,9 persen, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang memperoleh 44,8 persen kepuasan publik.

Selanjutnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin dengan 44 persen, disusul Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (43,7 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (43,0 persen), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (42,8 persen), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (42,5 persen), dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (42,0 persen).

Survei dilakukan di 34 provinsi yang ada di Indonesia pada 1 hingga 10 Oktober 2020 dengan menggunakan Metode Multistage Random Sampling. Wawancara dilakukan cara telesurvei, yakni responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Adapun jumlah responden yakni sebanyak 1.000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Minta Gatot Bela Petinggi KAMI Yang Ditangkap, Bos IPR: Satu Terluka, Semua Merasa Terluka

IDTODAY NEWS – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sudah sepatutnya membela rekan-rekan petinggi KAMI yang ditangkap aparat kepolisian.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (15/10).

“GN (Gatot Nurmantyo) harus membela rekan-rekan seperjuangannya,” kata Ujang Komarudin.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, meskipun Gatot sudah bukan Panglima TNI alias telah menjadi rakyat biasa, namun dia harus membela rekan seperjuangan di KAMI yang ditangkapi polisi.

“GN bukan panglima lagi. Dia rakyat biasa, yang sedang berjuang bersama rakyat biasa lainnya. Sejatinya dalam perjuangan, satu terluka, maka semua merasa terluka,” demikian Ujang Komarudin.

Seperti diketahui, Sekretaris Komite KAMI, Syahganda Nainggolan, ditangkap petugas dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Selain Syahganda Nainggolan, Bareskrim juga melakukan penangkapan terhadap dua deklarator KAMI, Jumhur Hidayat dan Anton Permana, serta Ketua KAMI Medan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, membenarkan personel Dittipidsiber Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap Syahganda.

“Ya ditangkap tadi pagi pukul 04.00 WIB,” kata Brigjen Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Selasa (13/10).

Awi mengatakan, penangkapan petinggi KAMI ini terkait dengan pelanggaran UU ITE dengan sangkaan Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) dan atau Pasal 15 UU 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU 19/2016 tentang ITE.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Di Politik Tak Ada Kata Malu, Sepertinya Pak Prabowo Akan Kembali Maju

IDTODAY NEWS – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin memperkirakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024.

Terlebih lagi, Prabowo mendapatkan dukungan dari kader partainya setelah Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra.

“Prabowo sudah dipastikan akan maju lagi, 99,9 persen akan maju lagi. Oleh karena itu, langkah pertama menjadi ketum Gerindra lagi dan kedua massanya atau kader Gerindra memintanya maju jadi capres lagi,” kata Ujang melalui layanan pesan kepada jpnn.com, Senin (10/8).

Menurut Ujang, mantan Danjen Kopassus itu tidak bakal mau cuma menjadi ‘king maker’ di Pilpres 2024 dengan mendukung tokoh lain. Oleh karena itu, Ujang meyakini Prabowo akan memaksimalkan upaya menuju pencalonannya di Pilpres 2024.

“Prabowo tak akan jadi king maker di 2024. Pilpres 2024 adalah the last battle (pertempuran terakhir, red) bagi Prabowo,” ular Ujang.

Lebih lanjut Ujang menegaskan, tidak ada kata malu dalam politik. Menurutnya, Prabowo tetap akan maju sebagai capres pada 2024 meski sebelumnya sudah dua kali menjadi kontestan pilpres.

“Tak ada kata malu dalam politik. Makanya akan maju lagi. Pertama, tak ada aturan yang melarang. Kedua, penasaran belum pernah menang. Ketiga, di Pilpres 2024 tak ada incumbent,” beber dia.

Memang Prabowo belum menentukan sikap untuk maju atau tidak sebagai capres di 2024. Namun, Ujang menyebut hal itu bukan berarti Prabowo tak akan menjadi capres lagi.

“Bukan belum percaya diri. Itu strategi. Strategi agar tak terlihat ambisi. Jadi seolah-olah dukungannya dari arus bawah,” pungkas Ujang.

Sumber: jpnn.com