Kategori
Kesehatan

Menko Luhut Sentil Penanganan COVID-19 di Malang, Ini Respons Wali Kota Sutiaji

IDTODAY NEWS – Malang Raya mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait penanganan COVID-19 selama penerapan PPKM level 4. Malang raya dan Bali disebut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Panjaitan belum optimal menangani COVID-19. Padahal, Kota Malang sebelumnya mendapat pujian dalam menangani COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji langsung merespons perhatian pemerintah pusat dengan mengumpulkan camat, lurah dan Dinas Kesehatan. Di situ ditemukan beberapa data pasien sembuh yang ternyata belum terupdate.

“Ternyata masih banyak data yang belum terinput secara maksimal. Terutama berkaitan dengan data kesembuhan pasien. Hal itu mempengaruhi penilaian data secara keseluruhan,” kata Sutiaji kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).

Sutiaji mengakui ada banyak tambahan kasus COVID-19 baru di Kota Malang beberapa hari terakhir. Namun penambahan kasus baru, juga diiringi dengan kesembuhan pasien COVID-19 yang cukup banyak.

Selain itu, kata Sutiaji, ada kendala yakni keterlambatan input data. Karena terlambat, laporan data semestinya diinput hari ini. Harus mundur atau tertunda dan diikutkan data keesokan harinya bahkan lusa. Hal itulah yang menyebabkan penambahan kasus seolah tak terkendali.

“Padahal sebenarnya data nama yang dimasukkan itu orangnya sudah sembuh. Makanya kami kumpulkan semua puskesmas dan camat untuk saling mencocokkan data ini,” tegasnya.

Wali Kota Sutiaji memastikan akan menyiapkan perbaikan data dalam waktu dekat, dan akan ditunjukkan saat Menko Marvest Luhut Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, datang ke Malang, lusa nanti atau Jumat (13/8/2021).

“Tentu kami siapkan data terkait apa yang sudah dilakukan. Serta perbaikan input data pasien agar data yang dipublish sesuai dengan yang ada di lapangan,” terangnya.

Keterlambatan input data disebut Sutiaji bukanlah yang pertama kali. Mengingat di 2020 lalu hal serupa juga sudah terjadi, pihaknya berupaya untuk dilakukan perbaikan secara menyeluruh.

“Tahun 2020 lalu juga sempat kami minta untuk mencocokkan data juga,” pungkasnya.

Sebagai informasi di Kota Malang selama lima hari terakhir masih terdapat tambahan 681 kasus COVID-19 sejak 6 – 10 Agustus 2022. Sementara total ada 12.739 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Rinciannya sebanyak 2.831 pasien aktif atau menjalani perawatan, 9.007 pasien dinyatakan sembuh, dan 898 kasus meninggal dunia.

Sumber: detik.com

Kategori
Peristiwa

Viral Video Keluarga di Malang Marah karena Jenazah COVID-19 Tertukar

IDTODAY NEWS – Sebuah video berisi kemarahan warga saat pemakaman jenazah COVID-19 tertukar beredar melalui pesan aplikasi WhatsApp (WA) viral. Video itu disebut-sebut terjadi di Kota Malang.

Video pertama berdurasi 28 detik, warga yang mengambil rekaman gambar menyatakan bahwa proses pemakaman terjadi di TPU Kasin (Kota Malang).

Si perekam juga menyebut ada salah jenazah COVID-19 yang akan dimakamkan. “Ada pemakaman COVID, salah jenazah. jenazah sudah dimakamkan, diangkat kembali karena salah jenazah,” suara dari perekam video.

Perekam lagi-lagi menyebut “Jika keluarga jenazah korban marah-marah. Petugas diam saja. Pemakaman COVID salah jenazah. Sekali lagi terjadi di TPU Kasin”.

Kekeliruan itulah yang diduga memicu kemarahan anggota keluarga. Bahkan, satu petugas pemulasaran jenazah menjadi sasaran pemukulan.

Peristiwa itu terlihat pada satu video lain berdurasi 1 menit 58 detik. Dikatakan ada kesalahan pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Kasin, Kota Malang.

Tampak beberapa petugas ber-APD membawa peti jenazah masuk ke ambulan. Warga di sekitar lokasi tampak ramai. Ada pula di video tampak terkapar di jalan, diduga korban pemukulan keluarga pasien.

Sementara seorang pemuda berkaus hitam terlihat emosi dan meminta pertanggungjawaban dengan membentangkan dua tangannya, karena jenazah keliru. Beberapa orang terlihat berusaha menenangkan pemuda itu.

Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang, Dhana Setiawan membenarkan adanya peristiwa seperti terekam dalam video yang viral.

Peristiwa disebut terjadi pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 14.45 WIB, lokasinya berada di TPU Kasin, Kota Malang.

“Iya benar, dan salah satu anggota PSC menjadi korban pemukulan. Kami sudah membuat laporan polisi,” terang Dhana kepada wartawan, Jumat (29/1/2021).

Baca Juga: Jokowi Luncurkan Gerakan Wakaf, Din Syamsuddin: Berwakaflah Ke Ormas Atau Lembaga Islam!

Sumber: detik.com

Kategori
Daerah

Demo Bubarkan FPI di Malang, Massa Doakan Habib Rizieq Dapat Hidayah

IDTODAY NEWS – Puluhan warga Kota Malang menggelar unjuk rasa, menuntut ormas Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, Jumat (27/11/2020). Tuntutan ini disampaikan karena organisasi yang dipimpin Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut kerap bertindak intoleran.

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Jogo Ngalam ini menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang. Mereka membawa berbagai poster dan selebaran berisi kritik, kecaman terhadap FPI hingga doa untuk Habib Rizieq.

Beberapa di antaranya, “Indonesia damai tanpa FPI”, “Warga Malang Tolak FPI dan Habib Rizieq”, “Semoga Allah memberikan hidayah kepada Rizieq Shihab agar beliau tidak masuk golongan orang yang suka ghibah” dan banyak lagi.

Lebih dari satu jam aksi ini digelar. Lewat orasinya, koordinator akri meminta kepada pemerintah untuk membubarkan FPI karena berpotensi memecah persatuan. “Bangsa Indonesia menjunjung tinggi keberagaman. Maka, kalau ada oknum atau organisasi yang memicu perpecehan, maka harus ditolak,” teriak mereka.

Tak hanya itu, massa aksi juga mengecam berbagai kegiatan yang menimbulkan kerumunan dengan jumlah besar. Sebab, kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19.

Sebelumnya, aksi serupa juga digelar massa di Kota Surabaya. Mereka bahkan siap mengadang bila Habib Rizieq datang ke Surabaya. “Kami menolak kehadiran Habib Rizieq dan akan mengadang rencana kunjungan tersebut. Ini bentuk cinta warga Jatim terhadap kedamaian,” kata Koordinator Aksi, Ahmad Jazuli saat itu.

Baca Juga: Kasus OTT Edhy Prabowo Harus Jadi Peringatan Gerindra Agar Tak Ditinggalkan Pendukungnya

Sumber: inews.id

Kategori
Politik

37 Pendemo Omnibus Law yang Diamankan di Malang dan Surabaya Reaktif

IDTODAY NEWS – Ada 634 pendemo Omnibus Law yang diamankan di Malang dan Surabaya. Di mana 37 di antaranya reaktif saat menjalani rapid test.

“Ada 37 yang reaktif, 20 di Malang, 17 di Surabaya,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di mapolda, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (9/10/2020).

Truno menambahkan, para demonstran yang reaktif ini akan menjalani tes swab untuk memastikan apakah terpapar COVID-19 atau tidak. Pihak Polda Jatim pun telah berkoordinasi dengan tim Kuratif Satgas COVID-19 Jatim.

“Untuk berikutnya kita koordinasi dengan Tim Kuratif Provinsi Jatim untuk melakukan swab,” imbuh Truno.

Sementara itu, Truno menyebut ada tiga yang telah menjalani isolasi di RS Bhayangkara karena kondisinya. Namun, Truno menyebut hasil swab mereka belum keluar.

“Beberapa ditangani Krimum, 3 orang sudah dilakukan karantina atau isolasi di RS Bhayangkara. Kalau bicara swab kita menunggu hasilnya dari gugus tugas,” tambahnya.

Sebelumnya, polisi telah mengamankan 634 massa yang diduga melakukan perusakan fasum hingga melawan petugas. Rinciannya, ada 505 orang yang diamankan di Surabaya dan 129 di Malang.

Massa demo tolak Omnibus Law di Surabaya pada Kamis (8/10) sempat ricuh di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Massa yang tidak mengenakan seragam buruh ini melempari petugas dengan batu hingga bom molotov. Massa juga menjebol pagar sisi kanan dan kiri Grahadi.

Tak hanya itu, massa juga merusak fasilitas umum lainnya. Mulai dari lampu jalanan, bola-bola hiasan, dan merusak taman. Ada pula dua mobil milik polisi yang dibakar di depan Hotel Inna Simpang dan depan Kantor Gubernur Jatim.

Polisi sempat menembakkan peluru karet hingga gas air mata. Massa pun berlarian dan bergeser ke Jalan Yos Sudarso hingga merusak fasilitas di perkantoran dan Alun-alun Suroboyo. Di sana, massa juga membakar sejumlah water barrier.

Kian malam, situasi tak kunjung kondusif. Massa bergeser ke arah Tunjungan Plaza dan membakar water barrier hingga pos polisi depan TP.

Sedangkan di Malang, massa juga ricuh dengan melempari gedung DPRD dengan batu, botol dan benda-benda lain. Satu mobil milik Satpol PP Pemkot Malang dan empat unit motor di antaranya milik Polresta Malang Kota dibakar. Selain membakar, massa juga merusak satu unit bus Polres Batu, dua truk Polres Blitar dan sejumlah kendaraan dinas Pemkot Malang.

Sumber: detik.com

Kategori
Daerah

Malang Membara, Gedung DPRD Dan Mobil Satpol PP Dibakar

IDTODAY NEWS – Aksi massa yang tergabung mahasiswa dan buruh gelar demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang berjalan ricuh, Kamis (8/10).

Kericuhan itu berawal dari para pendemo di sudut barat laut gedung DPRD Kota Malang mulai merusak kawat berduri yang dipasang polisi sebagai pengamanan.

Setelah kawat berduri berhasil disingkirkan, pendemo mulai bergerak maju dan melempari gedung DPRD. Bahkan massa ada yang mulai memanjat pagar gedung DPRD.

Aksi massa mulai diwarnai pelemparan batu, membakar gedung dengan petasan serta berbagai barang lainnya.

Aksi massa pun semakin tak terkendali. Bahkan sempat ada suara ledakan dari tengah kerumunan massa.

Dari pantauan Kantor Berita RMOLJatim, aparat kepolisian terus berusaha menenangkan massa melalui himbauan pengeras suara.

Namun, himbauan dari kepolisian itu tidak digubris oleh massa.

“Dimohon sampaikan pendapat dengan baik. Dan tolong jangan anarkis,” teriak petugas kepolisian.

Dengan kondisi yang semakin tak terkendali, akhirnya polisi mengoperasikan dua mobil water cannon dengan menembakkan air ke arah pendemo.

Tak lama, pendemo yang anarkistis kocar-kacir meninggalkan lokasi. Kelompok massa aksi pun mulai berhamburan dan terbelah. Ada yang lari ke arah Stasiun Malang Kota, sebagian mundur ke depan Hotel Tugu.