Kategori
Politik

PAN Tak Ingin Dukungan Muhammadiyah Tersedot Partai Baru Amien Rais

IDTODAY NEWS – Rencana pembentukan partai baru Amien Rais

terus didengungkan para loyalisnya. Bila akhirnya benar-benar dideklarasikan, partai baru itu yang diyakini juga menjadi magnet bagi warga Muhammadiyah itu menjadi wadah sikap politik Amien yang memilih menjaga jarak dengan pemerintah.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, hal yang positif jika mantan ketum Muhammadiyah bersikap kritis terhadap pemerintah, seperti Amien Rais dan Din Syamsuddin. Baginya, itu sehat untuk demokrasi. “Tak banyak orang yang berani kritik terhadap penguasa saat ini,” kata Ujang saat dihubungi SINDOnews, Kamis (27/8/2020).

Oleh karena itu, kata Ujang, Muhammadiyah harus bangga karena ada mantan ketumnya yang menjaga jarak dengan kekuasaan dan kritis atas jalannya pemerintahan, yang memang akhir-akhir ini pemerintah sering salah jalan. “Banyak kebijkan yang tak prorakyat dieksekusi hanya untuk kepentingan elite dan kekuasaan semata,” ujar analis politik Universitas Al Azhar Indonesia ini melanjutkan.

Lebih lanjut Ujang mengatakan, soal PAN ingin terus menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah, itu hal yang wajar, karena konstituen PAN atau basis masa PAN itu mayoritas dari grass root Muhammadiyah. “PAN tentu tak mau kehilangan suara itu. Tak mau jika nanti basis masa nya diambil oleh Amien Rais dengan partai barunya di deklarasikan,” pungkas dia.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Amien dan Din Vokal, Pengamat Sebut PAN Tak Identik dengan Muhammadiyah

IDTODAY NEWS – Dua mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais dan Din Syamsuddin dinilai kritis terhadap kebijakan pemerintah. Sementara

PAN yang lahir dari tokoh Muhammadiyah terkadang tampak mesra dengan pemerintah seperti yang ditunjukkan kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas) di PAN.

Bahkan, PAN di era Zulhas cenderung membangun komunikasi dengan pengurus Muhammadiyah yang ada saat ini. Analis politik asal UIN Jakarta, Bakir Ihsan menyatakan, ibarat pepatah ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’ tidak berlaku bagi Muhammadiyah dan PAN.

“Walaupun PAN lahir dari tokoh Muhammadiyah, namun faktanya PAN tidak identik dengan Muhammadiyah khususnya dalam sikap politiknya,” kata Bakir saat dihubungi SINDOnews, Kamis (27/8/2020).

Menurut Bakir, sebenarnya ada kesamaan dalam hal sikap kritisnya, namun ekspresinya berbeda tergantung pada pemimpinnya. Menurut dia, Muhammadiyah waktu dipimpin Amien Rais dan Din Syamsuddin tetap kritis terhadap pemerintah.

Namun, PAN juga pada titik tertentu mengambil sikap kritis, misalnya menterinya keluar dari kabinet Joko Widodo (Jokowi) pada periode lalu. “Tentu sikap kritis PAN sebagai partai politik kalkulasinya lebih fleksibel karena tidak ada lawan abadi,” ujar Bakir menandaskan.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Pemuda Muhammadiyah Sebut Deklarasi KAMI Sebagai Kanal Alternatif

IDTODAY NEWS – Ketua bidang Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin menyatakan, rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sekaligus maklumat yang digagas oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin serta beberapa tokoh patut dimaknai sebagai kanal alternatif.

Razkin melihat langkah Din, dkk sebagai wadah untuk menyalurkan pikiran-pikiran jernih dalam upaya mencari solusi bersama terhadap persoalan yang dihadapi hari-hari ini.

“Maklumat atau pokok-pokok pikiran serta masukan KAMI kepada pemerintah perlu diperhatikan, mengingat problem yang kita hadapi sekarang sangat kompleks. Maka, semua pikiran jernih dari siapapun dan kelompok manapun sangat dibutuhkan oleh bangsa kita,” tandas Razikin saat dihubungi SINDOnews, Minggu (16/8/2020).

Dia berharap semua pihak tidak menilai kehadiran KAMI secara sinis, apalagi dituding menyimpan agenda tersembunyi menciptakan huru-hara politik. Dia pun meyakini, dengan kredibilitas yang dimiliki Din, dkk serta kehadiran KAMI semata-mata dimaksudkan untuk memberi masukan kepada pemerintah.

Razikin juga percaya, Presiden Jokowi akan memperhatikan masukan-masukan dari kelompok ini. Mengingat Din dan beberapa tokoh di dalamnya pernah menjadi bagian dari Presiden Jokowi.

“Presiden Jokowi sangat kenal pikiran dan integritas Pak Din. Dari situ saya melihat sekarang ini Pak Din membantu Presiden Jokowi dari luar dengan cara yang berbeda,” ujarnya.

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Din Syamsuddin: Hukum Justru Hadapi Rakyat Sendiri

IDTODAY NEWS – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan penegakan hukum di Indonesia saat ini memprihatinkan. Alih-alih menjadi harapan masyarakat untuk mendapat keadilan, hukum justru tampil untuk menghadapi rakyatnya sendiri. “Saya sendiri menyaksikan dan mengalami, untuk membela diri secara hukum tidak mudah di negeri ini,” kata Din dalam konferensi daring persiapan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, Sabtu (15/8).

Din menyebut ada kecenderungan suara-suara yang membawa kebenaran keadilan, diabaikan dan disikapi secara sombong dan angkuh oleh pemangku amanat. Menurut dia, sikap pongah itu salah satunya ketika pemerintah merespons kritik masyarakat terhadap kebijakan merekrut tenaga kerja asing di tengah banyak warga menganggur.

Negara, kata Din, hanya menjawab bahwa hal itu sudah sesuai prosedur. “Bahkan rakyat yang memprotes itu harus berhadapan dengan aparat negara. Ini contoh kecil. Masih banyak lagi,” ujar dia.

Wajah penegakan hukum tersebut, menurut Din, mencerminkan bahwa kekuasaan saat ini hanya diabdikan untuk kekuasaan itu sendiri.

“Kekuasaan hanya diabdikan bagi kekuasaan itu sendiri. Dan kekuasaan itu justru tampil untuk menghadapi rakyatnya sendiri. Sudah terjadi pembungkaman aspirasi,” kata Din.

“Lawan-lawan politik ditangkap, diadili, dan alasan lagi hukum tidak tegak di negeri ini. Padahal kita berharap, sebagai negara hukum ada penegakan hukum secara berkeadilan,” kata dia lagi.

Kategori
Politik

Berperan Raih Kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah Minta Tokohnya Digelari Pahlawan Nasional

IDTODAY NEWS – Muhammadiyah memiliki andil yang cukup besar dalam mendirikanNegara Republik Indonesia. Banyak tokoh nasional dari Muhammadiyah yang ikut berjuang dalam merebut Kemerdekaan.

Demikian yang disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Abdul Muti saat membuka pengajian umum Muhammadiyah bertema “Muhammadiyah, Pancasila, dan Kemerdekaan Indonesia”.

Namun Muti menyayangkan banyak tokoh Muhammadiyah yang belum tercatat dan mendapat gelar pahlawan nasional. Salah satunya adalah Kasman Singodimedjo

“Pak Kasman ini bapak Kejaksaan Agung yang pertama. Tapi tidak diakui sebagai pahlawan nasional, bahkan gelar pahlawannya jadi soal,” ujarnya dalam pengajian yang digelar virtual, Jumat (14/8).

Menurut Muti, hal ini merupakan bagian dari dosa sejarah. Oleh karena itu dengan spirit yang dimiliki, Muhammadiyah terpacu untuk memperjuangkan gelar kepahlawanan tersebut.

“Rupanya Indonesia ini ada pahlawan yang bersertifikat, ada yang tidak. Kita dituntut untuk tidak pasif menjadi partisipan,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Islam Dihina Lagi, Muhammadiyah Imbau Muslim Tidak Terpancing

IDTODAY NEWS – Penistaan terhadap agama Islam terus berulang. Terakhir, ujaran kebencian terhadap Islam dikampanyekan seorang kakek Apollinaris Darmawan (68) pengarang buku “Jokowi dan Ben-Hur” tersebut melalui akun media sosialnya.

Tidak tanggung-tanggung Apollinaris pernah dilaporkan dengan kasus yang sama beberapa tahun lalu. Seperti tidak rasa kapok, sehingga ia terus menista Islam secara frontal.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, menilai kasus penistaan terhadap Islam disengaja. Apalagi, pelakunya pada kasus terakhir adalah seorang penulis dan pastinya dia mengentahui adanya delik untuk penistaan agama. “Tetapi sepertinya orang itu ada sengaja itu perlu ada penelitian yang seksama,” ujar Dadang saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (12/8).

Dadang juga mengaku heran dengan keberanian mereka mengolok-ngolok Islam. Padahal agama apapu itu bukan untuk dihina, justru agama harus dijunjung tinggi, karena agama juga mengajarkan kebaikan kemuliaan cinta Tuhan seperti itu. Kalaupun berbeda agama tetap sangat tidak diperkenankan menghina agama lain. Mengingat setiap agama memiliki aturan atau rambu-rambu untuk tidak menghina agama lain agama-agama lain.

Selanjutnya, Dadang berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi mereka yang melecehkan agama. Dia meminta masyarakat menyerahkan kasus penistaan agama kepada proses hukum nanti yang berjalan. Namun bahwa masyarakat, terutama Umat Islam sangat marah dan kesal adalah hal yang wajar.

“Karena memang agama itu sesuatu yang paling sensitif di dunia. Karena itu tapi saya mohon pada semuanya menahan diri untuk tidak menjadikan ini sebagai pemicu terjadinya konflik sosial,” imbau Dadang.

Sebelumny, Apollinaris ditangkap aparat kepolisian dan warga, di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/8). Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Galih Indragiri mengakui pihaknya telah menangkap Apollinaris.

Awalnya, pihaknya hanya mengamankan Apollinaris dari amukan massa. Kemudian dari beberapa masyarakat membuat laporan adanya ujaran kebencian yang dilakukan Apollinaris yang berstatus sebagai tersangka.

“Jadi laporan kita terima lakukan pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka hari Minggu-nya kita lakukan penahanan. Jadi tersangka sudah kita tahan,” tegas Galih.

Dari jejak digitalnya, memang sejak beberapa tahun Apollinaris gemar membuat resah umat Islam dengan hina-hinaannya terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Dalam akun twitternya, dia pernah menyebut Nabi Muhammad hidup dari hasil rampasan, membunuh dan main perempuan. Bahkan dia sering menyebut Nabi Muhammad SAW dengan kata-kata kasar.

“Tidak akan menurunkan derjat keagungan agama yg mulya ini Ingat itu!! Di Alquran ada buktinya, Muhammad hidup dari RAMPASAN, membunuh, dan main perempuan, silahkan saja mau terus memuja Muhammad,” tulis Apollinaris.

Sumber: republika.id