Kategori
Politik

Komnas HAM Minta Polda Tingkatkan Jaminan Keamanan untuk Nakes di Papua

IDTODAY NEWS – Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik meminta Polda Papua meningkatkan jaminan keamanan untuk para tenaga kesehatan yang sedang menjalankan tugas di Papua.

Hal ini disampaikan Taufan menyusul terjadinya peristiwa penyerangan tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 13 September lalu.

Peristiwa serangan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) ini diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Ini yang kami sampaikan ke Pak Kapolda Papua. Pak Kapolda akan memberikan perlindungan terhadap nakes,” kata Taufan dalam diskusi secara virtual bertajuk “Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik”, Sabtu (25/9/2021).

Taufan sangat menyesalkan peristiwa penyerangan di Kiwirok yang justru menimpa para nakes yang merupakan pejuang kemanusiaan.

Ia mengatakan, Indonesia telah meratifikasi konvensi Jenewa 1949 di mana dalam ketentuan tersebut terdapat salah satu poin yang menyebutkan serangan terhadap masyarakat sipil terutama nakes tidak diperbolehkan.

“Ya jelas sekali serangan sipil dan tim medis adalah pelanggaran yang sangat serius,” ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Taufan mengatakan, pihaknya menghargai komitmen Polda Papua untuk memberikan perlindungan kepada nakes.

Namun, ia juga menginginkan ada langkah-langkah konkrit yang dapat segera dilakukan.

“Kita juga menginginkan langkah-langkah yang konkrit (untuk) perlindungan nakes,” ucap dia.

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Kutuk Penyerangan Nakes Papua, Komisi IX DPR: Ini Penghinaan terhadap Kemanusiaan!

IDTODAY NEWS – Komisi IX DPR RI mengutuk keras peristiwa kekerasan yang diduga dilakukan oleh teroris Papua terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua hingga mengakibatkan satu orang meninggal, Senin (13/9).

“Saya pribadi menyampaikan keprihatinan atas gugurnya Gabriela (nakes). Tentu saja kita sangat mengutuk kejadian itu karena itu merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan,” kata anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher dalam serial diskusi daring bertajuk ‘Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik’, Sabtu siang (25/9).

Menurut politisi PKS ini, nakes yang berjuang untuk kemanusiaan di Papua itu sejatinya masih harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, baik dalam konteks kebijakan maupun dukungan anggaran.

Namun nahas, naker bernama Gabriela itu tewas akibat penyerangan teroris Papua.

“Mencetak 1 orang nakes ini butuh waktu dan proses yang panjang. Selama pandemi, kita kehilangan ribuan lebih nakes, termasuk dokter perawat. Itu sudah pukulan telak. Ini harus jadi perhatian pemerintah,” imbuhnya menegaskan.

Selain Netty, turut hadir sejumlah narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik; anggota Kompolnas RI, Yusuf Warsyim; Ketua Umum PPNI, Harif Fadilah; dan Ketua Umum DPP PATELKI, Atna Permana.

Sumber: rmol.id

Kategori
Peristiwa

Berulah Lagi, KKB Penyiksa dan Pembunuh Nakes di Kiwirok Tembaki TNI-Polri

IDTODAY NEWS – Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kembali berulah.

KKB pimpinan Lamek Taplo itu menembaki pasukan gabungan TNI-Polri yang tengah berjaga.

Akibatnya, baku tembak antara pasukan TNI-Polri dengan KKB pimpinan Lemek Taplo tak terhindarkan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal menuturkan, kontak tembak terjadi pukul 09.40 pada Selasa (20/9).

Mendapat tembakan dari KKB, pasukan gabungan TNI-Polri balik membalas dengang tembakan.

Kendati demikian, Kamal memastikan tidak pasukan TNI-Polri yang menjadi korban.

Sampai saat ini, pengejaran KKB pimpinan Lamek Taplo pun masih terus dilakukan.

“Kelompok tersebut harus mempertanggungjawabkan aksi keji mereka yang menyiksa dan membunuh tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok,” ujarnya.

Sebelumnya, pasukan gabungan TNI-Polri juga terlibat baku tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo pada Jumat (17/9).

Dalam baku tembak tersebut, komandan operasi KKB Ngulum-Kupel pimpinan Lamek Taplo, Elly M Bidana tewas.

Sementara dua anggota KKB lainnya terluka dan langsung dilarikan oleh KKB lainnya.

Berdasarkan catatan, KKB pimpinan Lamek Taplo sebelumnya melakukan aksi teror di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (14/9) lalu.

Saat itu, KKB membakar sejumlah fasilitas umum. Seperti sekolah, rumah warga, kantor distrik, kantor bank dan puskesmas.

Dalam aksi kejinya itu, satu tenaga kesehatan dilecehkan dan dibunuh. Sejumlah nakes lainnya pun mendapat penyiksaan oleh KKB.

Sedangkan beberapa tenaga kesehatan melompat ke jurang untuk menyelamatkan diri.

Sumber: Pojoksatu.id

Kategori
Peristiwa

OPM Serang Nakes, Pangdam: Kejar dan Tangkap Pelaku Hidup atau Mati

IDTODAY NEWS – Kegeraman Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono terhadap ulah Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua yang telah melakukan penyerangan terhadap sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang sepertinya sudah tidak dapat dibendung lagi.

Jenderal TNI yang dibesarkan oleh Korps Baret Merah Kopassus itu telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk segera memburu dan menangkap para pelaku yang tidak bertanggungjawab itu dalam kondisi hidup ataupun mati.

Hal itu juga ditegaskan oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi ketika memberikan keterangan terkait dengan proses evakuasi sejumlah Tenaga Kesehatan yang menjadi korban kebiadaban OPM di Pegunungan Bintang pada hari Jum’at kemarin, 17 September 2021.

Menurut Brigjen TNI Bambang, Pangdam Cenderawasih telah menambah kekuatan personel untuk melakukan pengamanan di Distrik Kiwirok dan mengejar para pelaku penyerangan yang saat ini dikabarkan bersembunyi di wilayah Pegunungan Bintang, Papua.

“Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah memberikan perintah agar personel TNI yang berada di Distrik Kiwirok Kompleks untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan baik hidup ataupun mati terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi.

Terkait dengan proses evakuasi para Nakes yang menjadi korban kebiadaban OPM, Kasdam Cenderawasih lebih jauh menjelaskan, bahwa Koopsgab TNI Papua telah berhasil mengevakuasi 9 dari 11 orang tenaga kesehatan yang menjadi korban kebiadaban OPM tersebut.

Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengungkapkan, 9 Nakes yang selamat akibat dari kekerasan, kebiadaban dan kekejaman KST OPM di Distrik Kiwirok berhasil dievakuasi ke Jayapura melalui jalur udara untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

“Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih.

Kasdam menambahkan, satu orang korban atas nama Suster Gabriella Meilani yang ditemukan meninggal dunia juga akan segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok.

“Jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para Nakes dan jenazah Suster Gabriella Meilani mengalami penundaan yang seyogyanya dilaksanakan kemarin, sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kasdam XVII/Cenderawasih juga menyampaikan duka yang mendalam dan rasa prihatin atas tindakan yang dilakukan oleh KST OPM yang sudah di luar batas kemanusiaan.

“Mereka yang sudah mengabdikan diri, meninggalkan keluarga untuk bertugas di daerah terpencil dalam rangka melayani, membantu dan merawat masyarakat yang sakit tetapi mereka justru yang menjadi korban,” kata Brigjen TNI Bambang.

“Keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih turut berduka yang mendalam atas meninggalnya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang akibat kekejaman, kekejian, kebiadaban dan keberutalan serta mengutuk tindakan KST yang sudah melampaui batas kemanusiaan dan kejadian ini merupakan bukti nyata dan tidak terbantahkan kalau selama ini mereka memutarbalikkan fakta atas kejadian-kejadian yang ada di Provinsi Papua,” ujarnya.

Sumber: viva.co.id

Kategori
Politik

Rizal Ramli: Kemajuan Itu Setelah Rp1.035 Trilliun Ndak Jelas, 2.000 Nakes Meninggal

IDTODAY NEWS – Rizal Ramli mengingatan, di luar DKI Jakarta, masih banyak pertanyaan soal kualitas data Covid-19. Kemajuan dalam Covid-19 diperoleh setelah setahun tidak efektif.

“Kemajuan itu setelah setahun tidak efektif. Sebanyak 130.000 korban meninggal dan 2.000 nakes meninggal. Rp 1.035 trilliun ndak jelas,” jelasnya.

“Pelajaran sangat berharga, dampak kemanusian dan sosial yang sangat besar,” ujarnya lagi.

“What missing, someone say sorry,” demikian Rizal Ramli.

Rizal Ramli mengingatan, di luar DKI Jakarta, masih banyak pertanyaan soal kualitas data Covid-19.

Menurut Rizal, indikator pandemi Covid-19 di DKI Jakarta beberapa hari belakangan ini memperlihatkan tren terkendali dan menggembirakan.

Untuk itu ucapan selamat dan hormat disampaikan ekonom nasional DR. Rizal Ramli kepada masyarakat ibukota dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bukan hanya Anies Baswedan, Selasa petang (7/9), Rizal Ramli juga mengapresiasi Menteri Kesehatan Budi Sadikin Gunadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan yang juga penting, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Covid-19 di DKI sudah terkendali dilihat dari indikator kasus baru, tingkat kematian dan sebagainya,” jelasnya dilansir RMOL.

“Salut pada Gubernur Anies Baswedan, Menkes Budi Sadikin, Menlu Retno Marsudi yang melobi vaksin dan, Menko Marives LBP (Luhut Binsar Pandjaitan),” ujarnya.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Daerah

Anies: Vaksinasi Covid-19 Dosis 3 untuk Nakes Jangan Ganggu Pelayanan Kesehatan

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan jangan sampai mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kami tidak ingin adanya vaksinasi untuk nakes pelayanan sampai terganggu, di sisi lain kami juga tidak ingin tenaga kesehatan berisiko terpapar,” kata Anies saat memantau vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (4/9/2021), seperti dilaporkan kantor berita Antara.

Karena itu, Anies menilai harus ada manajemen yang tepat agar vaksinasi booster dan pelayanan kesehatan bisa berjalan bersamaan. Vaksinasi booster harus dilaksanakan secara bergiliran agar tidak terjadi kekosongan tenaga kesehatan.

Ini penting dilakukan karena ada potensi nakes mengalami efek samping pasca-vaksinasi dan perlu beristirahat selama 1-2 hari.

“Ketika mereka disuntik vaksin Moderna, efek yang mereka alami itu relatif sedang dan kadang harus mengambil jeda. Karena itu, di semua unit fasilitas pelayanan kesehatan, kalau melalukan vaksinasi dosis ketiga agar bergiliran,” kata dia.

Hal itulah yang menyebabkan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan berjalan lebih lama dibandingkan vaksinasi pada dosis pertama dan kedua.

Meski harus dilaksanakan bertahap, Anies berharap vaksinasi dosis ketiga dapat segera tuntas agar para tenaga kesehatan terlindungi.

“Kami tidak ingin mereka yang terpapar mengalami pemburukan. Dengan vaksinasi ini harapannya nanti bisa mencegah apabila sampai mereka terpapar tidak mengalami gejala yang sedang atau pun berat,” kata dia.

Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.

Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.

Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.

Sumber: kompas.com

Kategori
Viral

Viral Pasien Teriak Histeris saat Nakes Datang Dikira Pocong

IDTODAY NEWS – Video seorang pasien teriak histeris saat nakes datang dikira pocong viral di media sosial. Teriakan histerisnya menyebabkan pasien lain terbangun.

Video viral pasien ketakutan ini diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas, Sabtu (4/9). pagi

“Pasien ini teriak histeris kepada petugas nakes sampai seisi kamar terbangun karena mengira pocong…,” tulis pada caption unggahan videonya.

Dalam unggahan video itu menayangkan suasana kamar rawat inap di rumah sakit. Tampak seorang tenaga kesehatan (nakes) sedang memeriksa bangsal tempat tidur salah satu pasien.

Nakes ini mengenakan pakaian hazmat lengkap warna putih, biasa dikenakan untuk pelindung dari Covid-19.

Saat nakes ini mendekati pasien, tiba-tiba pasien ini bangun ketakutan sambil teriak-teriak. Mendengar teriakan histeris ini menyebabkan pasien di sebalahnya terbangun dari tidurnya.

Lalu nakes yang menghadapi pasiennya mencoba membuka gorden pemisah antar pasien sebelahnya dan juga mencoba menenangkan dengan menggerakan tangannya agar pasien diam.

Karena tak kunjung berhenti teriaknya, beberapa nakes dengan pakain hazmat datang ke tempat pasien tersebut. Mereka menanyakan kenapa teriak ketakutan. Katanya nakes pertama dikira pocong.

“Astagfirullahaladzim,” kata seorang nakes. Ada juga nakes yang tertawa sambil berbalik badan.

Peristiwa pasien ketakutan ini terekam kamera kamar rumah sakit hingga viral. Namun, belum diketahui di mana lokasi rumah sakit tersebut.

Sumber: viva.co.id