Kategori
Peristiwa

Siap-siap! Impor Bensin Pertamina Bakal Melesat Tahun Ini

IDTODAY NEWS – PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor BBM sebesar 113 juta barel pada tahun ini. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan impor tersebut terbagi atas dua jenis, yaitu impor Premium sebesar 53,7 juta barel dan Pertamax 53,3 juta barel.

“Memang di tahun 2021 kami memprediksi total volume impor BBM kita naik 13,5% dibandingkan 2020. Hal ini juga sejalan dengan proyeksi kenaikan penjualan BBM kita,” ujar Nicke di Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2/2021).

Menurut dia Pertamina membeli BBM impor di harga USD45,5 sampai USD45,7 per barel. Hal itu disebabkan harga minyak mentah dunia yang terus melonjak. “Ini ada kenaikan harga mengikuti pergerakan harga gasoline di hub Singapura. Memang adanya perkiraan harga kembali naik. Jadi kalau dilihat impor kelihatan meningkat dari 2020 ke 2021,” katanya.

Dia menambahkan pada 2021 penjualan BBM non subsidi mencapai 162,56 juta barel dan untuk BBM bersubsidi sebesar 47,69 juta barel. Angka tersebut naik dibandingkan realisasi penjualan BBM pada tahun lalu sebesar 139,34 juta barel untuk nonsubsidi dan 53,35 juta barel untuk BBM bersubsudi.

“Tapi dengan volume yang sama kita melakukan ekspor yang kalau dilihat di sebelah kanan bawah ini dengan volume yang sama ekspor domestik dan impor ini ada selisih harga yang bisa membantu untuk memperbaiki current account defisit. kita lakukan sejak tengah tahun lalu,” tandas dia.

Baca Juga: Digaji 300 Ribu, Guru Honorer Dilema antara Panggilan Hati dan Kebutuhan Perut

Sumber: sindonews.com

Kategori
Ekonomi

Pengakuan Mengejutkan Ahok: Saya Dirut Nyaru Komut!

IDTODAY NEWS – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkomitmen mengubah PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan BUMN yang makin transparan. Ahok melakukan gebrakan dari dasar demi mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di Pertamina.

Dalam sebuah Video bersama seniman Butet Kertaradjasa, Ahok bercerita tentang bagaimana ia mencoba mengungkap ide-ide dalam membenahi Pertamina.

“Pertama kita perbaiki itu adalah soal jenjang karir. Kalau dahulu di Pertamina itu dapat nilai bagus cuma boleh naik satu tingkat,” kata Ahok sang Komisaris Utama Pertamina menjawab pertanyaan Butet dalam channel Youtubenya, dikutip Senin (19/10/2020).

“Jadi kalau orang mau jadi Vice President, orang mesti kerja mungkin di atas 20 tahun. Ini urut kacang, […] Sekarang saya potong. Kita masuk yang kedua kali, kita tes, tadi baru rapat juga bahwa kalau kamu tes bagus juga bisa langsung loncat 4-5 kali.”

Ahok juga bercerita, saat ini sudah ada lelang jabatan di Pertamina bagi siapapun karyawan bisa mengikutinya. Namun, ia lebih suka mengocok ulang seluruh SDM di Pertamina dengan melakukan tes.

“Saya maunya kocok ulang kayak di DKI dulu. Waktu di DKI kan ada 10 ribu apa 11 ribu jabatan struktur, kita pangkas tinggal 6 ribu kalau gak salah.”

“Semua dikocok ulang tuh. Dilantik ulang di Monas. Nah maksud saya, harusnya begitu, baru kita bisa dapatkan terbaik dari yang terbaik.”

Ahok juga bercerita bagaimana Ia menginginkan di Pertamina menggunakan sistem digitalisasi dalam hal apapun. Termasuk tandatangan yang bisa dilakukan dengan digital. Selain itu Ahok juga mengubah kewajiban Komisaris yang tadinya rapat hanya 4 kali dalam setahun kini lebih sering.

“Kewajiban rapat itu hanya 4 kali dalam setahun sebetulnya dewan komisaris itu. Nah, kami rapatnya itu tiap minggu pasti sekali. Tapi faktanya karena banyak urusan direksi, kita kadang-kadang rapat seminggu 3 kali, 4 kali.”

“Makanya ada yang ledekin, ini komut rasa dirut. Saya juga bercanda saya bukan komut rasa dirut, dirut nyaru komut gitu. Karena kita awasi kan,” tutur Ahok dengan nada bercanda.

Sumber: cnbcindonesia.com

Kategori
Politik

Butet Digendong Komisaris Pertamina

IDTODAY NEWS – Potret kedekatan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dengan seniman kawakan, Butet Kartaredjasa beredar di sosial media.

Dalam sebuah foto yang diunggah di media sosial Instagram, terlihat Basuki atau Ahok menggendong Butet yang berambut gondrong. Raut keceriaan pun tampak jelas diperlihatkan keduanya. Butet terlihat tertawa lepas sedangkan Ahok juga terlihat tertawa di balik masker yang dikenakan.

Dalam unggahannya, Butet bercerita bahwa hal serupa juga pernah dilakukan saat Ahok masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Sekarang, setelah dia sempat jadi pertapa di Mako Brimob dan jadi komisaris Pertamina, dia menggendong saya lagi,” tulis Butet seperti dikutip redaksi, Rabu (7/10).

Potret gendong tersebut pun terjadi usai Ahok diundang menjadi bintang tamu dalam Channel YouTube milik Butet.

“Sebuah kesempatan terbaik yang tidak disia-siakan, sekalian bikin percakapan dua orang yang inspiratif tentang Indonesia dan lain-lain yang segera hadir di YouTube Channel “Butet SRAWUNG” edisi akhir pekan ini,” tutup Butet.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Aria Bima: Apa Yang Dikatakan Ahok Soal Pertamina Ada Benarnya

IDTODAY NEWS – Banyak anggota dewan menyayangkan pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membongkar kebobrokan Pertamina di ruang publik.

Salah satunya Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima yang menyayangkan pernyataan Ahok tersebut, meski dia menilai apa yang dikatakan Ahok ada benarnya.

“Kalau secara substansi saya tidak mengatakan itu salah ya, ada benarnya juga. Ini penting, Ahok kan temanku juga, yang disampaikan Ahok tidak semuanya salah,” kata Aria Bima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/9).

Adapun yang menjadi keluh kesah Ahok di Pertamina, lanjut Aria Bima, telah dibahas di Komisi VI DPR RI bersama Direktur PT Pertamina dalam rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu.

“Tapi, itu juga bagian yang sudah dibicarakan antara direktur Pertamina dan Komisi VI, ada suatu perubahan yang mendasar yang menyeluruh dan akuntabel, dulu ini tidak terjadi,” katanya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, sebelumnya transparansi di Pertamina sulit dijangkau. Namun, saat ini mulai ada perubahan baik secara manajerial maupun keuangan.

“Dulu contohnya pengen tau harga pokok saja, itu enggak pernah bisa dulu. Dulu Menko pernah ngeluh karena harga pokoknya itu berapa sih? Jualan sama. tapi sekarang sudah agak harus mulai transparan ini,” bebernya.

Pihaknya akan memanggil Ahok untuk dapat duduk bersama dengan Komisi VI. Tujuannya mencari solusi apa yang menjadi keluh kesahnya selama ini di Pertamina.

“Maksud saya aturan atau etika pejabat publik itu soal subtansi kita mau kaji betul lah, karena itu bagian daripada yang dipersoalkan dan dipermasalahkan, antara komisi VI dalam rapat-rapat kerja maupun RDP,” tutupnya.

Sumber: Rmol.id

Kategori
Politik

Semprot Ahok Soal Kadrun, Fadli Zon: Komunikasinya Rasis Dan Memecah Belah

IDTODAY NEWS – Sosok Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belakangan kembali disorot publik. Bukan soal kinerjanya di bawah perusahaan BUMN, melainkan lebih kepada narasi yang disampaikan.

Baru-baru ini, Ahok mengungkap sistem di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai masih bobrok, khususnya Pertamina.

Yang membuat makin ramai, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut ada pihak yang sengaja membuat keributan terkait dengan jabatannya. Pihak tersebut ia istilahkan dengan sebutan kadrun.

“Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini,” kata Ahok yang dikutip dari channel Youtube POIN, Rabu (16/9).

Sontak, narasi ini menuai pro dan kontra di media sosial. Salah satu yang menyorotinya adalah politisi Gerindra, Fadli Zon.

“Cara komunikasi seperti ini selain rasis juga memecah-belah. Atau mungkin memang sengaja?” kritik Fadli Zon di akun Twitter pribadinya.

Tak hanya menyebut kadrun atau kadal gurun, dalam pernyataannya, Ahok juga mengusulkan BUMN dibubarkan dan membentuk Indonesia Corporation atau seperti Temasek.

“Persoalannya, presiden tidak bisa mengontrol manajemen BUMN. Kita tidak ada orang,” jelas Ahok.

Sumber: rmol.id

Kategori
Ekonomi

4 Borok Pertamina yang Diungkap Ahok

IDTODAY NEWS – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok membuka borok perusahaan. Hal itu diungkap Ahok dalam video di akun Youtube POIN.

Berikut 4 borok yang diungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut:

  1. Direksi hobi lobi menteri

Ahok mengungkapkan sejumlah ‘aib’ di Pertamina. Salah satunya yang dia ungkapkan direksi yang hobi lobi menteri.

“Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian,” katanya seperti dikutip detikcom, Selasa (15/9/2020).

  1. Direksi yang dicopot tetap digaji

Ahok juga menemukan permasalahan pada sistem gaji di Pertamina. Ahok bilang, gaji pejabat tetap diberikan meski pejabat itu dicopot.

“Orang dicopot dari jabatan direktur utama anak perusahaan, misal gaji Rp 100 juta lebih masa dicopot gaji masih sama? Alasannya dia sudah orang lama, harusnya gaji mengikuti jabatan anda,” kata Ahok.

  1. Investor bangun kilang ‘dicuekin’

Ahok mengaku ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina. Dia ingin bertanya langsung ke direksi, berapa investor yang sudah tertarik dan kenapa malah didiamkan begitu saja.

“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit. Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan,” kata Ahok.

  1. Kebiasaan utang

Ahok juga menyebut Pertamina memiliki kebiasaan mencari pinjaman padahal sudah memiliki utang US$ 16 miliar. Utang tersebut untuk mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Padahal menurutnya lebih baik melakukan eksplorasi di dalam negeri karena di Indonesia masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas di dalamnya.

“Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini,” ucapnya.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Erick Thohir Diminta Ikuti Saran Ahok, Ganti Kementerian BUMN dengan Superholding, Tapi…

IDTODAY NEWS – Wacana pembentukan superholding sebagai pengganti Kementerian BUMN kembali muncul ke permukaan melalui pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi pernyataan keras terkait eksistensi Kementerian BUMN.

Sebagaimana video yang beredar, Ahok meminta Kementerian BUMN dibubarkan saja dan diganti menjadi Superholding, Indonesia Incorporation.

“Ahok menilai, Kementerian BUMN menjadi institusi yang tak dapat dikontrol, oleh presiden sekalipun. Maka perlu dipikirkan sebuah wadah yang lebih pas, Superholding,” terang peneliti Sinergi Kawal BUMN, Willy Kurniawan, melalui keterangannya, Selasa (15/9).

Wacana Superholding, lanjut Willy, sesungguhnya telah dimulai sejak periode pertama Presiden Jokowi.

Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, bahkan telah menyusun roadmap pembentukan Superholding BUMN yang dibagi menjadi beberapa cluster.

Seperti sektor Konstruksi dan Karya, Migas, Pertanian dan Perkebunan, Tambang, Semen.

Namun, Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir, membatalkan konsep Superholding dan mengubahnya menjadi Sub Holding BUMN.

Menurut Willy, dari sisi strategi, konsep yang diusung Erick Thohir berbeda jauh dari yang dirancang Rini Soemarno.

Tapi yang pasti, wacana pembubaran Kementerian BUMN untuk kemudian berubah menjadi Superholding BUMN merupakan sebuah rencana besar yang tertunda.

Dari sisi strategis, tambah Willy, yang menjadi keluh kesah Ahok merupakan realitas dan kebutuhan jangka panjang yang patut didukung.

Eksistensi Kementerian BUMN sebagai sebuah mesin pengelola bisnis BUMN perlahan harus ‘berubah’ menjadi entitas bisnis murni sebagai jawaban atas perubahan zaman.

“Semangat ini yang mesti menjadi spirit bagi semua pihak, termasuk Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir,” jelas Willy.

“Ahok patut diacungi jempol. Apa yang menjadi pemikiran Ahok tentu berdasar suatu pemikiran mendalam dan sebuah perhitungan matang.”

“Lalu bagaimana semestinya peta jalan menuju Indonesia Incorporation seperti pandangan Ahok? Patut dicoba. Presiden Jokowi memberi peluang bagi Basuki Tjahaja Purnama berjibaku menuntaskan konsep tersebut, agar Ahok dapat membuktikan kebenaran pikirannya,” ujar Willy Kurniawan.

Sumber: pojoksatu.id