Kategori
Dunia

Mantap! Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Romawi Jadi Masjid

IDTODAY NEWS – Presiden Turki Tayyip Erdogan mengubah gereja Chora, salah satu bangunan Kekaisaran Bizantium yang paling terkenal di Istanbul, menjadi sebuah masjid. Tindakan hampir serupa dilakukannya sekitar sebulan lalu terhadap Hagia Sophia.

Gereja abad pertengahan itu dibangun di dekat tembok Konstatinopel dan dihiasi mozaik serta lukisan dinding Bizantium abad ke-14 yang memperlihatkan bagian dari kisah alkitab.

Hiasan tersebut ditutup setelah Istanbul ditaklukkan oleh Muslim Ottoman pada 1453. Seperti Hagia Sophia, gereja Chora berfungsi sebagai masjid selama massa Ottoman.

Pemerintah Republik Turki yang berkuasa setelah runtuhnya Ottoman mengubah gereja Chora jadi sebuah museum dan membuka kembali semua relief-reliefnya.

Erdogan, yang Partai AK pimpinannya telah mengakar dalam politik Islam, memposisikan dirinya sebagai pemimpin Muslim Turki yang taat. Pada bulan lalu, ia membaur dengan puluhan ribu jemaah lainnya dalam melaksanakan solat Jumat pertama di Hagia Sohia selama 86 tahun.

Langkah Erdogan menuai kecaman keras dari para pemimpin gereja dan sejumlah negara Barat, yang menyebutkan bahwa mengalih fungsikan Hagia Sophia secara eksklusif bagi umat Muslim berisiko memperparah perpecahan agama.

Tahun lalu pengadilan Turki membatalkan keputusan pemerintah tahun 1945 yang mengubah Chora, yang dikenal sebagai Kariye dalam bahasa Turki, menjadi sebuah museum yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan.

Pada Jumat (21/8), sebuah dekret yang ditandatangani oleh Erdogan dan dipublikasi di surat kabar resmi Turki menyatakan manajemen Masjid Kariye dialihkan ke Direktorat Urusan Agama, dan (masjid itu) terbuka untuk beribadah.

Dekret Erdogan pada Jumat tidak menyebutkan kapan solat pertama akan digelar di Chora, atau perubahan apa yang akan dilakukan terhadap karya seni Kristen di tempat tersebut.

Sumber: jpnn

Kategori
Dunia

Usai Hagia Sophia, Erdogan Ubah Gereja Chora Jadi Masjid

IDTODAY NEWS – Presiden Turki Tayyip erdogan pada Jumat (21/8) kembali mengubah gereja chora bersejarah, salah satu bangunan Kekaisaran Bizantium yang paling terkenal di Istanbul, menjadi sebuah masjid, sebulan setelah hagia sophia berubah menjadi tempat ibadah umat Muslim.

Gereja Juru selamat Kudus pada abad pertengahan di Chora itu dibangun di dekat tembok Konstatinopel dan dihiasi mozaik serta lukisan dinding Bizantium abad ke-14, yang memperlihatkan bagian dari kisah alkitab.

Hiasan itu ditutup setelah kota tersebut ditaklukkan oleh Muslim Ottoman pada 1453, namun disingkap kembali ketika, seperti Hagia Sophia, bangunan tersebut diubah menjadi sebuah museum oleh republik sekular Turki lebih dari 70 tahun yang lalu.

Erdogan, yang Partai AK pimpinannya telah mengakar dalam politik Islam, memposisikan dirinya sebagai pemimpin Muslim Turki yang taat. Pada bulan lalu, ia membaur dengan puluhan ribu jemaah lainnya dalam melaksanakan sholat Jumat pertama di Hagia Sohia selama 86 tahun.

Langkah Erdogan menuai kecaman keras dari para pemimpin gereja dan sejumlah negara Barat, yang menyebutkan bahwa mengalih fungsikan Hagia Sophia secara eksklusif bagi umat Muslim berisiko memperparah perpecahan agama.

Tahun lalu pengadilan Turki membatalkan keputusan pemerintah tahun 1945 yang mengubah Chora, yang dikenal sebagai Kariye dalam bahasa Turki, menjadi sebuah museum yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan.

Pada Jumat, sebuah dekret yang ditandatangani oleh Erdogan dan dipublikasi di surat kabar resmi Turki menyatakan “manajemen masjid Kariye dialihkan ke Direktorat Urusan Agama, dan (masjid itu) terbuka untuk beribadah.”

Sebuah gereja pertama kali dibangun di situs tersebut pada abad ke-4, namun sebagian besar bangunan yang ada berasal dari gereja abad ke-11, yang sebagian dibangun kembali 200 tahun kemudian pascagempa.

Dekret Erdogan pada Jumat tidak menyebutkan kapan solat pertama akan digelar di Chora, atau perubahan apa yang akan dilakukan untuk karya seni Kristen di tempat tersebut. Di Hagia Sophia, tirai panjang menjuntai di depan sebuah gambar yang menghadap para jemaat.

Sumber: ihram.co.id

Kategori
Dunia

Negara Muslim yang paling Ditakuti Dan Jadi Ancaman Terbesar Israel adalah Turki

IDTODAY NEWS – Satu persatu negara-negara Muslim di dunia mulai luluh dan memilih berdamai dengan Israel. Yang terbaru adalah Uni Emirat Arab.

UEA menjadi negara Muslim ketiga di dunia yang menormalkan hubungan dengan bangsa Yahudi itu setelah sebelum dilakukan Mesir dan Yordania puluhan tahun silam.

Perdamaian antara UEA dan Israel cukup mengejutkan, terutama saat ini memang Israel menjadi musuh bersama negara-negara Arab Teluk karena penjajahan terhadap bangsa Palestina.

Lalu, negara Muslim mana lagi yang mampu menandingi kekuatan Israel?.

Dalam beberapa waktu ini, hanya Iran seorang diri yang terlihat punya nyali untuk melawan Israel. Iran melakukan perlawanan dengan dalih ingin merebut kembali Kota Suci Yerusalem dan memerdekakan Palestina.

Namun, perjuangan Iran mulai memudar seiring dengan terbunuhnya Komandan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani dalam operasi penyerangan yang dilakukan militer Amerika didukung Badan Intelijen Israel.

Memang, Iran masih memiliki semangat juang untuk menggempur Israel, terbukti mereka telah memperkuat persenjataannya dengan berbagai rudal-rudal berbahaya. Iran juga telah menguatkan sistem pertahanan dan intelijennya dengan mengorbitkan satelit mata-mata.

Israel juga seolah terhenyak melihat kemajuan kekuatan persenjataan militer Iran di tengah embargo senjata yang masih menjerat. Apalagi Iran diisukan telah memiliki rudal nuklir yang dapat menghancurkan Israel dalam sekejap mata.

Tapi, apakah benar Iran menjadi negara yang saat ini menjadi musuh terberat bagi Israel? Ternyata jawabannya tidak.

Sebab, dalam laporan eksklusif yang diterbitkan salah satu media terbesar di Inggris, The Times dikutip VIVA Militer, Kamis 20 Agustus 2020, Direktur Badan Intelijen Nasional Israel (Mossad), Yossi Cohen menyebutkan, bahwa kekuatan Iran kian melemah.

Cohen menuturkan, negara Muslim yang paling membuat takut dan menjadi ancaman terbesar bagi Israel saat ini ternyata adalah, Turki.

Ketakutan Israel pada Turki cukup berdasar. Penasihat Keamanan Yunani, Laksamana Alexandros Diakopoulos melalui surat kabar Kathimerini mengungkap semua alasan di balik ketakutan Israel pada Turki.