Kategori
Politik

Budi Arie Menkominfo, Bukti Konsolidasi Relawan Jokowi Memang Mengarah ke Prabowo Subianto

IDTODAY NEWS- Ditunjuknya Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo mengkonfirmasi bahwa Partai Nasdem telah diberi sanksi politik oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, jabatan Menkominfo merupakan jatah Partai Nasdem dengan kadernya Johnny G Plate.

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menganalisa bahwa Partai Nasdem yang dipimpin oleh Surya Paloh mendapatkan sanksi politik atas atas konsekuensi dari perjuangan Nasdem dalam memperjuangkan narasi perubahan dan mencapreskan Anies Baswdan.

Selain itu, diberinya porsi besar bagi Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo seolah menegaskan bahwa Jokowi memiliki perhatian besar kepada jaringan relawannya yang sempat aktif menjalankan Musra (Musyawarah Rakyat) selama setahun lalu. Padahal, Projo sendiri sempat dituding PDIP sebagai “hanya sempalan kecil” dari jaringan relawan Jokowi, yang hingga ini tidak terdaftar sebagai bagian dari relawan pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo.

Bahkan, pengamatan Umam, belakangan ini Projo sering menujukkan kedekatannya dengan Capres Partai Gerindra Prabowo Subiyanto. Hal itu dikonfirmasi oleh hasil Musra yang menempatkan Prabowo sebagai Capres pilihan pertama dengan perolehan angka 20 Persen, disusul Ganjar 19 persen, dan Airlangga Hartarto 12,5 persen.

“Artinya, konsolidasi mesin politik relawan di sekitar Jokowi yang kini merapat ke Prabowo Subiyanto, justru diberikan kekuasaan besar dalam pemerintahan Jokowi. Hal ini seolah semakin menegaskan bahwa preferensi politik Jokowi memang lebih mengarah kepada Prabowo Subiyanto, ketimbang rekan separtainya Ganjar Pranowo,” jelas Umam.

Bacaan Umam, Jokowi mengindikasikan bandul politiknya akan diarahkan ke Prabowo karena orang nomor satu di Indonesia itu menyatakan di hadapan jaringan relawannya meminta agar relawan tidak banyak bergerak dulu mengingat “koalisi belum pasti”.

“Statemen itu seolah menegasikan kesiapan pencapresan Ganjar yang jelas-jelas sudah siap, mengingat PDIP sendiri telah memiliki golden ticket yang tidak perlu menunggu kepastian berlayar atau tidaknya menuju Pilpres 2024 mendatang,” pungkasnya.

Sumber: RMOL

Kategori
Politik

Musra Relawan Jokowi di Sumut Gemakan “Prabowo Presiden”

IDTODAY NEWS – Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang digelar relawan Jokowi di Medan menggemakan nama Prabowo Subianto sebagai salah satu tokoh yang didukung untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

Prabowo layak melanjutkan program-program Jokowi sebagai presiden.

“Saya Mohammad Hatta dari Gerakan Anak Sumatera Utara mendukung Prabowo Subianto karena Pak Prabowo akan melanjutkan program Pak Joko Widodo,” kata Hatta di sela-sela acara, diwartakan Kantor Berita RMOLSumut, Minggu (12/3).

Sementara itu, Fredy Tambunan sebagai salah satu perwakilan Panitia Nasional Musra Indonesia yang hadir dalam acara membenarkan nama Prabowo menjadi salah satu yang mencuat saat acara.

“Nama-nama yang disebut tadi, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Mahfud MD,” sebut Fredy.

“Nama cawapres yang sering disebut Mahfud MD dan Moeldoko,” tambahnya.

Fredy melanjutkan, dalam acara itu juga dilakukan voting untuk nama-nama yang disebutkan di atas. Nama-nama itu kemudian akan diumumkan pada Rabu mendatang oleh Panitia Nasional Musra di Jakarta.

“Semua hasil tersebut yang mengumumkan harus Panitia Pusat di Jakarta,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

JoMan Dukung Ganjar, Kapal Besar Relawan Jokowi Pecah

IDTODAY NEWS – Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pecah. Salah satu kelompok relawan Jokowi, yakni Jokowi Mania atau JoMan, menyatakan dukungan ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai capres 2024.

Persoalan arah dukungan para relawan untuk Pilpres 2024 ini sempat disinggung Jokowi dalam Rapat Pimpinan Nasional Relawan Seknas Jokowi pada Juni 2021. Jokowi saat itu bicara soal relawan yang ‘seksi’ dan mulai ditarik para bakal capres 2024.

“Saya tahu relawan Jokowi termasuk Seknas Jokowi ini seksi, seksi. Pasti akan ditarik-tarik ke sana-kemari oleh para calon yang ingin maju pada pemilihan presiden 2024, akan menjadi rebutan banyak pihak untuk didekati,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku mendapat banyak pertanyaan dari para relawannya soal arah dukungan di Pilpres 2024. Namun, dia meminta para relawannya bersabar.

“Beberapa minggu terakhir ini saya banyak ditanya oleh relawan, oleh relawan Jokowi di mana-mana. Mereka bertanya kepada saya, ‘Pak, apa arahan Bapak kepada kami menghadapi Pilpres 2024’. Kemudian bertanya lagi, ‘Apa yang harus kita lakukan’, pertanyaan berikut, ‘Masa kita diam saja, Pak’,” kata Jokowi.

“Di kesempatan yang baik ini, ingin saya sampaikan sabar, sabar dulu. Tidak usah tergesa-gesa, nggak usah tergesa-gesa, nggak usah grusa-grusu,” ujar Jokowi.

Dia menilai para bakal capres 2024 mencoba menarik relawannya karena terbukti sukses membantu memenangkan dua kali Pilpres, yakni Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Jokowi mengatakan dia bakal mengarahkan ke mana kapal besar relawannya berlabuh di Pilpres 2024.

“Oleh sebab itu, saya menyarankan kepada para relawan untuk mengamati dulu, jangan tergesa-gesa, ojo kesusu. Mari kita pelajari bersama-sama konstelasi politik, kita pelajari bersama-sama peta politiknya dengan baik,” ujar Jokowi.

“Saya melihat masih ada waktu yang cukup untuk melakukan itu semuanya. Nanti pada saatnya saya akan berbicara, saya akan menyampaikan ke mana kapal besar Relawan Jokowi ini akan kemudinya kita arahkan dan untuk saat ini saya mengajak sekali lagi para relawan semuanya, untuk fokus membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID,” sambung Jokowi.

JoMan Labuhkan Dukungan ke Ganjar
Tiga bulan berselang, kapal besar relawan Jokowi pecah. Salah satu kelompok relawan Jokowi, JoMan, mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. JoMan menilai Ganjar memiliki potensi besar menjadi Jokowi berikutnya.

“Akar rumput memang menghendaki Ganjar jadi The Next Jokowi. GP (Ganjar Pranowo) punya potensi besar untuk jadi presiden,” kata Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).

JoMan menyatakan dukungan terhadap Ganjar diberikan karena Ganjar dianggap berprestasi dan berpengalaman. Ganjar juga dinilai mirip dengan Jokowi, yang dekat dengan akar rumput.

“Surveinya juga sangat bagus. Kita bisa lihat berbagai survei yang menjagokan dia, Ganjar selalu masuk 2 besar,” ucap pria yang akrab disapa Noel itu.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Patut Dicurigai, Relawan Jokowi Ingin Jabatan Presiden Diperpanjang karena Takut Lawan Anies Baswedan

IDTODAY NEWS – Tujuan kelompok relawan agar masa jabatan Presiden Joko Widodo yang berakhir di tahun 2024 bisa diperpanjang hingga 2027 dipertanyakan.

Pasalnya, alasan perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027 itu dinilai tidak masuk akal, yaitu karena pandemi Covid-19.

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution bahkan menduga bahwa alasan untuk memperpanjang masa jabatan presiden itu sebenarnya hanya untuk kepentingan kelompok dan golongan mereka saja. Bukan murni untuk rakyat Indonesia.

“Relawan Jokowi mau jabatan presiden diperpanjang hingga 2027. Alasannya karena Covid-19. Padahal urusan periuk supaya tetap menjabat komisaris BUMN atau stafsus,” sindirnya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu malam (4/9).

Lebih dari itu, Syahrial juga menduga kelompok relawan Jokowi ini belum mendapat pelabuhan baru untuk Pilpres 2024.

Calon yang diusung diyakini masih lemah dibandingkan dengan calon lain yang berada di luar radar dukungan mereka.

“Patut dicurigai karena takut melawan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Karena tak mampu membendung hasil survei Anies yang terus meroket,” duganya.

Kelompok Relawan Jokowi Mania (Joman) sempat tegas menyatakan dukungan untuk perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan pandemi Covid-19. Konsepnya, jabatan Presiden Joko Widodo yang berakhir di tahun 2024 dimundurkan hingga 2027.

Bagi Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel) penambahan durasi jabatan ini merupakan solusi.

Namun di satu sisi mereka menolak jika yang digodok elite politik justru presiden boleh menjabat selama 3 periode.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Usai Dihadiri Jokowi, Belasan Peserta Munas Kadin Positif Terinfeksi COVID-19

IDTODAY.CO – Belasan orang dikabarkan terkonfirmasi positif terinfeksi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19 setelah dilakukan tes PCR dan antigen. Disebutkan, beberapa orang di antara mereka terinfeksi setelah mengikuti Musyawarah Nasional Kamar Dagang Indonesia (Munas Kadin) ke-VIII yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (30/06/2021).

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Alexander K. Ginting mengaku, pihaknya sudah memberi peringatan untuk menunda Munas tersebut. Namun, Munas Kadin itu tetap digelar dan bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung membuka acara tersebut. Tidak hanya Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato juga turut hadir.

“Kenapa mereka Munas lagi PPKM di sini (Kendari)? Saya sudah enggak kasih recommend itu. Ada juga yang nanya dari panitia, saya bilang: ‘tunda saja karena kasus masih naik’,” ucap Alex, Kamis (08/07/2021).

Terkait situasi usai gelaran Munas Kadin tersebut, Alex meyakinkan telah dilakukan penelurusan (tracing) atas kontak konfirmasi positif COVID-19. Tracing tersebut, kata Alex akan diserahkan pada dinas kesehatan (dinkes) setempat.

Alex juga memastikan semua peserta akan di-tes PCR. Selain itu, orang-orang yang kontak erat dengan peserta selama dua minggu terakhir juga harus dites.

“Semua ini harus di-testing. Jadi kalau dia masih di Kendari, maka itu tanggung jawabnya Dinkes setempat untuk melakukan tracing. Contact tracing-nya itu harus sampai 2 minggu di mana dia ketemu harus dikejar,” jelasnya.

Alex meyakinkan, saat ini peserta Munas Kadin tidak boleh pergi ke mana-mana. Mereka, kata Alex harus karantina mandiri di rumah atau di hotel minimal satu pekan. Jika hasil tesnya positif, kata dia, mereka harus melakukan isolasi mandiri, dan andai mengalami perburukan kondisi harus segera ke rumah sakit.

Sebelumnya, Aliansi mahasiswa menolak kehadiran Jokowi dalam acara pembukaan Munas Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebab, angka kasus COVID-19 di Kendari sedang itu mengalami lonjakan.

Kendari juga masuk sebagai zona merah. Aksi penolakan berlangsung di Kantor Kadin Sultra, Jalan Laode Hadi, Kendari pada Rabu (30/06/2021) petang. Aksi puluhan mahasiswa tersebut berujung ricuh karena mendapat perlawanan dari kelompok pendukung lainnya.

Sumber: mbsnews.id

Kategori
Politik

Ambroncius Mainkan Isu Rasisme, Relawan Jokowi: Jangan Dibesar-besarkan Kasusnya, Serahkan Pada Penegak Hukum

IDTODAY NEWS – Aparat penegak hukum diharapkan untuk mencari dalang yang memainkan isu rasisme hingga ramai di media sosial.

Isu rasisme yang dimaksud adalah, munculnya postingan dari Ketua Relawan Pro Demokrasi (Projamin), Ambroncius Nababan.

Ketua Umum Barisan Penggerak Rakyat Jokowi (Barak Join), Ali Nugroho menilai, isu rasisme merupakan isu lama yang juga pernah terjadi pada 2018 silam.

“Saat ini sangat kencang, banyak orang-orang yang bertujuan untuk mendiskreditkan Jokowi. Baik itu di dalam maupun diluar. Bermain isu rasis sangat tidak dibenarkan karena ada penghukumannya atas konsekuensi dari tindakan tersebut yang sudah diatur dalam UU,” ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/1).

Sehingga kata Ali, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mendalami.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Tapi jangan pula dibesar-besarkan kasusnya. Karena itu isu lama. Yang harus dicari adalah siapa yang memainkan isu tersebut sehingga ramai di publik,” kata Ali.

Ali pun juga berharap kepada siapapun yang tidak suka dengan pemerintah, untuk lebih mendidik rakyat dengan politik yang baik.

“Jangan penuh hasutan buruk, mencaci maki, terus menabuh kebencian. Jangan pecah belah anak bangsa ini dengan ambisi kekuasaan belaka penuh angkara murka.Sesungguhnya apa pun yang diri sendiri lakukan akan berbalik akibatnya bagi dirinya pula,” pungkas Ali.

Baca Juga: Mendagri Terbitkan Instruksi untuk 7 Provinsi Terkait Perpanjangan PPKM

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Relawan Jokowi Kecam Ketua Projomin Ambroncius Nababan: Rasis dan sangat Mengundang Perpecahan!

IDTODAY NEWS – Unggahan Ketua Relawan Pro Jokowi-Amin (Projomin) Ambroncius Nababan menuai kecaman. Bahkan, kecaman juga datang dari relawan Jokowi lainnya, Barisan Relawan Nusantra (Baranusa).

Hal itu terkait unggahan Ambroncius Nababan yang dinilai telah menghinda Natalius Pigai secara verbal melalui media sosial.

“Kami mengecam ucapan Ambroncius Nababan karena hal tersebut rasis dan sangat mengundang perpecahan,” ujar Ketua Umum Baranusa, Adi Kurniawan kepada RMOL, Minggu (24/1/2021).

Sikap Ambroncius dalam menyikapi perbedaan sikap politik, kata Adi, tidak patut didukung karena dapat membuat situasi semakin gaduh.

“Sebab itu, menurut saya Ambron harus segera menarik ucapannya dan meminta maaf karena ini menyangkut nama baik daerah Papua,” tegas Adi.

Dia mengingatkan bahwa ucapan rasis Ambroncius dapat mengundang gejolak masyarakat di Papua.

“Ini kelakuan relawan Jokowi yang bisa mengundang perpecahan, rasis dan tidak beradab,” pungkas Adi.

Untuk diketahui, beredar tangkapan layar unggahan akun bernama Ambroncius Nababan yang dinilai rasis terhadap Natalius Pigai.

Dalam unggahan pada 12 Januari 2021, Ambroncius Nababan menyamakan mantan komisioner Komnas HAM itu dengan gorila.

“Mohon maaf yg sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat utk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di Vaksin. Faham?” demikian tulisan dalam unggahan tersebut.

Dalam unggahan itu, sang pemilik akun menyeratakan link pemberitaan berjudul ‘Pigai: Sesuai UU, Rakyat Berhak Menolak Divaksin’.

Sedangkan pada tangkapan layar unggahan kedua, akun Ambroncius Nababan menyandingkan foto Natalius Pigai dengan Gorila dilengkapi dengan meme.

“Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies,” tulis unggahan tersebut.

Akan tetapi, unggahan itu telah hilang diduga dihapus oleh pemilik akun.

Berdasarkan penelusuran PojokSatu.id, akun bernama Ambroncius Nababan juga sudah tidak ada lagi.

Baca Juga: Ambroncius Nababan Ternyata Caleg DPR RI dari Papua, Tapi Penghina Natalius Ini Kalah

Sumber: pojoksatu.id