Kategori
Politik

Kata Arief Poyuono, Ada 2 Menteri Bakal Kena Reshuffle, Namanya…

IDTODAY NEWS – Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut, bakal ada dua menteri yang kena reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Akan tetapi, nama yang diungkap Arief berbeda dengan yang disampaikan Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer.

Sebab menurut Arief, Sofyan Djalil selama ini sudah menunjukkan kinerja yang bagus.

“Kalau Sofyan Djalil juga tidak ada alasan untuk dicopot, ya. Tidak ada masalah kok, kerjanya,” kata Arief dikutip dari JPNN (jaringan PojokSatu.id), Jumat (10/9/2021).

Sebaliknya, Ketua Umum FSP BUMN itu menyebut dua nama menteri lainnya.

“Kalau yang dua (Mendag M Luthfi dan Menkes Budi Gunadi, red) itu sih mungkin saja,” kata dia.

4 Nama sampai Cukur Botak

Sebelumnya Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menyebut empat nama menteri yang akan kena perombakan kabinet.

Pria yang akrab disapa Noel ini mengungkap, hal itu didasarkan pada informasi terbaru yang didapatkannya.

Bahkan ia menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selambat-lambatnya akan melakukan perombakan kabinet pada awal Oktober mendatang.

“Saya dapat info Pratikno, Sofyan Djalil, M Luthfi dan Menkes akan terlempar,” kata dia.

Menurutnya, itu lantaran keempat nama itu dinilai telah gagal menjalankan amanah yang sudah diberikan Jokowi.

Noel pun sangat meyakini bahwa informasi yang ia terima itu adalah benar adanya.

Bahkan, ia berjanji akan mencukur rambutnya sampai botak.

“Saya punya nazar akan botak kalau mereka dicopot terutama Pratikno,” tegasnya.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Hubungan Jokowi & Pratikno Mulai Renggang, Isu Reshuffle Menguat

IDTODAY NEWS – Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer buka suara soal hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Ia menyebut hubungan antara Presiden Jokowi dengan Pratikno mulai renggang.

Pria yang akrab disapa Noel itu pun meyakini menteri yang selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Jokowi itu akan didepak dari Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2021 ini.

Noel menjelaskan, berdasarkan sejumlah agenda resmi Jokowi yang disiarkan lewat akun Sekretariat Presiden akhir-akhir ini, Pratikno memang jarang diikutsertakan.

Namun, Pratikno tampak mendampingi Jokowi saat menemui para pengusaha di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/9) kemarin.

Dalam pertemuan itu hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta pengurus asosiasi pengusaha dari KADIN, HIPMI, dan APINDO.

Dari seminggu kegiatan resmi Jokowi, memang kehadiran Pratikno jarang terlihat.

Contohnya seperti kegiatan kunjungan kerja Presiden Jokowi hari ini ke Sulawesi Selatan, yang mendampingi tampak sosok Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Begitu juga kunjungan Presiden Jokowi di sejumlah lokasi di Jawa Timur, yakni Blitar dan Kabupaten Ponorogo pada Selasa (7/9).

Dalam kesempatan itu, Presiden didampingi Menteru PUPR Basuki Hadimuljono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Noel kembali menyebut, Jokowi konon bakal melakukan reshuffle kabinet dan ada pihak yang meyakini Mensesneg Pratikno terlempar dari Istana.

“Selambat-lambatnya awal Oktober. Saya dapat info Pratikno, Sofyan Djalil, M Luthfi dan Menkes akan terlempar. Mereka dinilai gagal menjalankan amanah pekerjaannya,” kata Noel.

Sumber: genpi.co

Kategori
Politik

Joman: Menteri-Menteri yang Orientasi Ngerampok, Garong-Garong Bakal Di-reshuffle

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Sukarelawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer blak-blakan mengungkapkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal segera melakukan reshuffle kabinet atau perombakan.

Immanuel Ebenezer bahkan menyindir adanya menteri Jokowi yang tidak loyal dan menjadi brutus kepada presiden.

“Kalau kabinet yang tidak loyal kita sudah tahu dari awal, kan mereka seperti ‘brutus’. Mereka memang oriented-nya pertama mencari duit, ngegarong di pemerintahan Jokowi, Jokowi sudah tahu itu,” jelas Immanuel Ebenezer dalam keterangannya, Minggu (5/9).

Immanuel Ebenezer mengungkapkan, bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Salah satunya untuk mengakomodir dukungan PAN di dalam kabinet.

“Kalau enggak September ini atau Oktober ini kan ada reshuffle besar-besaran,” katanya.

Immanuel Ebenezer menyebutkan, ada dua menteri yang pasti terkena reshuffle.

Sebab, menurutnya dua menteri ini kerap sekali melakukan tindakan yang salah dan merugikan pemerintahan Jokowi. Satu di antaranya Mensesneg Pratikno dan Menteri Perdagangan M Luthfi.

“Salah satu yang di reshuffle yang terlihat bangetlah itu pasti Pratikno itu, mulai enggak dilibatkan dalam proses politik sekarang ini. Karena sudah berkali-kali blunder,” ungkap Immanuel Ebenezer.

“Pratikno yang pertama kali direshuffle, entah kedua Lutfhi (Menteri Perdagangan), lah ketiga siapa yang jelas ini yang besar-besaran nih reshuffle-nya,” sambungnya.

Menurut Immanuel Ebenezer, Jokowi harus berani dalam bersikap dan bertindak.

“Karena kalau tidak reshuffle kabinet, Menteri-menteri yang orientasi ngerampok, garong ini akan merusak kinerja pemerintahan Jokowi yang terakhir. Jadi ini bahaya. Karena kita enggak mau pemerintahan terakhir ini dirusak oleh para Brutus-Brutus, garong-garong di lingkarannya,” pungkasnya.

Sumber: genpi.co

Kategori
Politik

6 Menteri Jokowi Ini Disebut Layak Di-reshuffle, Pengamat Beberkan Alasannya

IDTODAY NEWS – Sejumlah menteri kabinet Jokowi mendapat sorotan dari pengamat politik Jamiluddin Ritonga yang menyebut bahwa para pembantu presiden tersebut layak di-reshuffle.

Jamiluddin menyorot para menteri dalam penanganan Covid-19. Ia menilai bahwa kinerja sejumlah menteri Presiden Jokowi yang menangani pandemi Covid-19 tidak memuaskan.

Menurut Jamiluddin, salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Maves), Luhut Binsar Pandjaitan yang juga merupakan Kordinator PPKM Jawa dan Bali.

“Menteri yang langsung menangani Covid-19 juga selayaknya di-reshuffle,” ungkapnya pada Minggu (22/8/2021) dikutip dari Terkini.id–jaringan Suara.com.

Selain Luhut, Jamiluddin juga mengungkapkan sejumlah nama menteri lain yang memang tugasnya dekat dengan penanganan Covid-19.

“Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin termasuk yang layak di-reshuffle,” ujar pengajar Universitas Esa Unggul itu.

Jamiluddin juga menyatakan bahwa para menteri ini harus bertanggung jawab atas berlarutnya penanganan Covid-19.

Selain itu, ia juga menilai Menteri Komunikasi dan Informatika, Johni G Plate layak diganti.

“Menteri ini harusnya bertanggung jawab atas buruknya komunikasi publik selama pandemi Covid-19,” tutur Jamiluddin.

Selain empat menteri di atas, Jamiluddin juga menyoroti menteri yang bertanggung jawab atas ketenagakerjaan.

Menurutnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah pantas diganti karena tak mampu mengerem banyaknya PHK dan karyawan yang dirumahkan.

“Dia juga tak ada inovasi untuk mencari solusi meningkatnya pengangguran di tanah air,” jelasnya.

Jamiluddin menerangkan bahwa para menteri tersebut itu sebaiknya di-reshuffle agar kinerja kabinet Jokowi berpeluang terdongkrak kembali.

“Pilihan itu memang berat bagi Presiden Jokowi, tapi itulah pilihan untuk menyelamatkan negeri tercinta dari pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Jamiluddin menyinggung bahwa kinerja kabinet Jokowi dinilai sudah tidak memuaskan masyarakat.

Menurutnya, hal itu sering ditunjukkan dari hasil beberapa lembaga survei belakangan ini.

“Penanganan pandemi Covid-19 bahkan dinilai paling buruk. Koordinasi antar menteri tidak berjalan baik hingga penanganan Covid-19 tidak memuaskan masyarakat,” ujar Jamiluddin.

Sumber: suara.com

Kategori
Politik

Megawati Bertemu Jokowi, Fernando Tangkap Sinyal Reshuffle dalam Waktu Dekat

IDTODAY NEWS – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mengomentari soal kabar pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Fernando menilai bahwa pertemuan itu bisa jadi adalah sinyal bahwa akan ada perombakan atau reshuflle kabinet dalam waktu dekat.

“Pertemuan Jokowi dan Megawati bisa juga menjadi sinyal bahwa dalam waktu dekat akan ada reshuffle,” katanya pada Kamis, 19 Agustus 2021, dilansir dati GenPi.

Ia menyinggung bahwa Jokowi masih sangat menghormati ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Oleh karena itu, Fernando mengatakan para menteri Jokowi sudah mesti bersiap diri menerima reshuffle tersebut.

Bagi Fernando sendiri, memang sudah saatnya Jokowi mencopot menteri yang tidak fokus dalam bekerja dan tidak bisa menjalankan tugas presiden.

Sebelumnya, pihak istana telah mengonfirmasi adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri pada Rabu, 18 Agustus 021.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Medis Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin mengungkapkan bahwa keduanya bertemu dalam rangka acara purna pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka).

“(Keduanya) bertemu di acara paskibraka, bertemu 68 paskibraka juga. Bu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),” ujar Bey, dilansir dari Kompas TV.

Senada dengan Bey, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono mengatakan bahwa Jokowi dan Megawati bertemu di acara purna paskibraka.

“Itu acara purna paskibraka sebagai duta Pancasila. Dan Ibu Megawati sebagai dewan Pengarah BPIP kan,” ungkapnya.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Isu Reshuffle Berhembus, Pengamat Nilai Yasonna Laoly Layak Diganti

IDTODAY NEWS – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Zaki Mubarak mengomentari soal isu reshuffle menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai semakin berembus kencang.

Zaki menilai bahwa salah satu menteri yang layak diganti adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoky.

“Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly,” ujar pada Sabtu, 14 Agustus 2021, dilansir dari GenPi.co.

Zaki menjelaskan saat ini memang adalah waktu yang tepat bagi Jokowi untuk mengganti menteri yang bekerja tidak maksimal.

“Reshuffle memang sudah perlu dilakukan,” tegasnya.

Terkait Yasonna Laoly, Zaki pun memiliki penilaian tersendiri mengapa ia menyebut kader PDIP itu untuk layak diganti.

Menurutnya, kinerja Yasonna di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia tak maksimal dan bahkan sangat buruk.

“Penegakan hukum pada era Yasonna Laoly sangat buruk,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Zaki pun mendorong keberanian Jokowi melakukan reshuffle untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Sebagai catatan, Presiden Jokowi terakhir melakukan perombakan dan melantik susunan kabinet baru pada Rabu, 28 April 2021.

Namun, perombakan saat itu bukanlah perombakan kabinet besar-besaran, melainkan hanya perubahan nomenklatur kementerian saja.

Adapun Yasonna Laoly sudah menjabat sebagai Menkumham sejak 2014 dan tak pernah diganti hingga kini.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Rakyat Sudah Gerah, Saatnya Jokowi Berbenah Kabinet Lagi

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo disarankan untuk kembali melakukan reshuffle dengan mengganti para menteri yang tidak bisa bekerja. Sebab, rakyat sudah mulai gerah dengan kebijakan yang tidak tepat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam mengatakan, muncul gerakan penolakan terhadap PPKM Darurat di berbagai daerah, salah satunya di Bandung beberapa hari lalu memperlihatkan bahwa rakyat sudah mulai gerah dengan semuanya.

“Saya kira hati-hati pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam waktu-waktu sulit di saat pandemi, bisa jadi asing juga berkepentingan untuk Indonesia,” ujarnyakepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/7).

Saiful berpesan, agar pemerintah hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan di masa pandemi. Karena kalau tidak, akan menjadi fatal. Bukan hanya rakyat, tetapi dunia internasional juga bisa berkepentingan atas tumbangnya rezim.

“Untuk itu sudah semestinya pemerintah untuk berbenah, segera reshuffle menteri tidak kredibel dan tidak kompeten atasi pandemi. Ganti dengan wajah-wajah yang memberikan optimisme untuk mengurangi penyebaran virus corona,” pungkas Saiful.

Sumber: rmol.id