Kategori
Peristiwa

Pria Positif COVID di Sumut Diviralkan Dianiaya Wafat, Keluarga Lapor Polisi

IDTODAY NEWS – Pria positif Corona di Toba, Sumatera Utara (Sumut), yang diviralkan dianiaya warga, Salamat Sianipar, meninggal dunia. Pihak keluarga ternyata telah melaporkan dugaan penganiayaan itu ke polisi.

Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir mengatakan pihaknya masih mengusut laporan itu. Dia mengatakan ada 14 orang saksi yang sudah dimintai keterangan.

“14 orang (saksi diperiksa),” kata Iptu Bungaran kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).

Dia mengatakan pihak yang dimintai keterangan itu terdiri dari keluarga dan warga setempat. Menurutnya, kasus ini masih berada pada tahap penyelidikan.

“(Yang diperiksa) keluarga dan warga, masih penyelidikan,” jelasnya.

Sebelumnya, video Salamat Sianipar yang disebut dianiaya warga karena positif Corona viral. Istri dari Salamat kemudian menjelaskan hal itu dilakukan warga untuk mengamankan Salamat yang lari saat isolasi mandiri.

“Karena mencoba menularkan virus COVID-19 kepada keluarga dan warga, suamiku itu pun terpaksa diamankan,” kata istri Salamat, Risma, Minggu (25/7).

Risma mengatakan suaminya saat itu sedang menjalani isolasi mandiri di lokasi yang disiapkan pemerintah desa. Namun suaminya itu berulang kali pulang ke rumah.

“Pada Kamis (22/7), sekira pukul 17.00 WIB, suami ku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar COVID-19,” katanya

Karena hal itu, kata Risma, warga pun mencoba mengamankan suaminya. Untuk menjaga jarak, warga menggunakan kayu hingga bambu.

“Ternyata perbuatannya itu membuat warga desa marah sehingga dengan menggunakan kayu serta bambu mencoba mengamankannya karena takut tertular COVID-19. Namun aksi warga untuk mengamankan Salamat Sianipar gagal dan suami ku itu berhasil kabur ke hutan,” ujar Risma.

Salamat kemudian dilarikan ke RSUP Adam Malik untuk menjalani perawatan karena mengalami gejala berat infeksi Corona. Salamat kemudian meninggal dunia dalam kondisi positif Corona.

“Iya betul (meninggal), semalam (kemarin) jam 16.30 WIB,” kata Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, kepada wartawan, Senin (2/8).

Sumber: detik.com

Kategori
Hukum

Mantan Ketua PDIP Paluta yang Jadi Buronan Kasus Penggelapan Ditangkap!

IDTODAY NEWS – Mantan Ketua PDIP Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut), Syafaruddin Harahap berhasil ditangkap. Syafaruddin merupakan terpidana kasus penggelapan yang menjadi buron Kejaksaan Negeri (Kejari) Paluta.

“Bahwa pada hari ini sekira pukul 15.30 WIB, bertempat di halaman Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Padang Lawas Utara telah mengamankan terpidana Syafaruddin Harahap,” ucap Kepala Seksi Bidang Intelijen Kejari Paluta, Budi Darmawan, Rabu (28/8/2021).

Budi mengatakan, setelah ditangkap, Syafaruddin langsung menjalani tes swab PCR. Hasilnya, Syafaruddin negatif Corona.

“Terpidana Syafaruddin Harahap dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunungtua, dengan pengamanan personel Kejari Paluta,” kata Budi.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto mengatakan pihaknya sudah mencopot Syafaruddin Harahap dari jabatan Ketua PDIP Paluta. Posisi Ketua PDIP Paluta kini dijabat oleh Surya Indra selaku pelaksana tugas (Plt).

“Sesuai dengan mekanisme partai sudah dilakukan sarana konsolidasi, maka penunjukan Plt oleh DPD partai dan itu sudah kita laksanakan. Maka di sana ketua DPC adalah saudara Surya Indra, Wakil Ketua DPD Bidang Ideologi dan Kaderisasi,” ungkap Sutarto.

Syafaruddin merupakan buron Kejari Paluta dalam kasus penggelapan surat tanah. Dia menjadi buron setelah dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.

Sumber: detik.com

Kategori
Peristiwa

Ketua MUI Labura Sumut Tewas Dibacok-Tangannya Putus

IDTODAY NEWS – Ketua MUI Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Ustaz Aminnur Rasyid Aruan tewas dibacok saat sedang berkendara. Video pembacokan tersebut tersebut viral di media sosial.

“Ya, sedang ditangani. Pelakunya sedang diburu inisial A, ya,” kata Kapolsek Kualuh Hulu AKP Sahrial Sirait kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Sahrial mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Gunting Saga pada Selasa (27/7) sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Mengenai motifnya, Sahrial mengatakan masih dalam penyelidikan.

Dilihat detikcom, Ustaz Aminnur Rasyid diserang saat sedang mengendarai sepeda motornya. Akibat serangan tersebut, tubuhnya sampai terperosok ke dalam parit dalam posisi bersujud. Selain itu, pergelangan tangan korban putus.

Dalam rekaman video, saksi mata di lokasi kejadian menyebut pelaku pembacokan telah melarikan diri. Pelaku disebut-sebut berinisial A.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, pembacokan ini bermula dari teguran Ustaz Aminnur Rasyid kepada A. A dicurigai telah mencuri buah sawit dari kebun milik korban.

Teguran ini diduga membuat A tidak terima hingga akhirnya menyerang Ustaz Aminnur Rasyid saat sedang berkendara pulang dari kebun sawitnya.

Sumber: detik.com

Kategori
Daerah

500 Hektare Tanah Dirampas, Tangis Ratusan Warga Langkat Pecah di Pinggir Jalan

IDTODAY NEWS – Aksi demonstrasi di tepi jalan, digelar ratusan warga di Desa Sungai Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Mereka menuntut pengembalian 500 hektare lahan yang kini dikuasai perusahaan swasta.

Warga marah, dan menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari, karena tanah yang selama ini menjadi penghidupannya dirampas oleh perusahaan swasta. Dan kasus tersebut, hingga kini tidak ada penyelesaian baik dari aparat penegak hukum maupun Pemkab Langkat.

Yuni, salah seorang warga Desa Sungai Tualang, yang turut serta dalam aksi demonstrasi ini, mengungkapkan, perampasan lahan seluas 500 hektare ini terjadi berulang kali sejak puluhan tahun silam. “Kami mengelola lahan ini turun-temurun dari orang tua,” tuturnya.

Baca Juga: Turun Gunung Sikapi Kudeta Demokrat, SBY Dinilai Berseru Ajak Kader Perang Total

Warga mendirikan posko tepat di sebelah Markas Koramil Brandan Barat, untuk menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari. Pendirian posko di dekat markas militer ini, dilakukan warga karena mereka menganggap TNI sebagai pembela rakyat kecil .

Yuni menyebutkan, aksi demonstrasi yang dilakukan warga secara terus-menerus ini akan dilakukan ratusan warga hingga tuntutannya dikabulkan. “Kami akan terus melakukan aksi. Saat ini aksi kami lakukan dengan menggelar orasi di tepi jalan,” tegasnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Langkat sempat meninjau langsung demonstrasi yang dilakukan warga, namun wakil rakyat tersebut justru akan membubarkan aksi demonstrasi dan terkesan membela perusahaan yang telah merampas hak masyarakat .

Warga memilih akan terus mempertahankan lahan tersebut, karena mereka yang semuanya petani sudah tidak memiliki ladang penghidupan apabila tanahnya dirampas . Aksi demonstrasi ini bukan tanpa resiko, preman-preman dari perusahaan swasta tersebut juga sering mengintimidasi warga .

Tangis warga sering tak terbendung lagi saat menggelar aksi demonstrasi. Mereka sudah tidak tahan dengan perlakuan para preman yang selalu meneror dan mengancam warga agar tidak lagi mengembala hewan ternak di lahan yang dirampas tersebut.

Ratusan warga ini tetap berusaha untuk menyampaikan aspirasinya. Rencananya bila aksi demonstrasi yang telah dilakukan selama 23 hari ini tidak berhasil, maka perwakilan warga akan mencoba menemui Gubernur Sumatera Utara , untuk menyampaikan persoalan perampasan lahan yang menyengsarakan rakyat ini.

Baca Juga: Sabung Ayam Berujung Maut, Ayam Jago Tusuk Pemiliknya Sendiri Sampai Tewas

Sumber: sindonews.com

Kategori
Kesehatan

“Tolong Kami, Bayarkan Gaji Covid-19 Kami”

IDTODAY NEWS – Tolong Kami. Bayarkan Gaji Covid-19 Kami dari Bulan Mei 2020 sampai Januari 2021′.

Tulisan dalam poster itu mewakili perasaan para tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Sumatera Utara.

Selama berbulan-bulan mereka harus menelan pahit harapan menunggu insentif yang tak kunjung dibayarkan oleh pihak rumah sakit.

Baca Juga: HTI hingga FPI Berhasil Dibubarkan, Ferdinand: Kita Buzzer Kebenaran!

Para petugas medis yang kecewa kemudian melakukan unjuk rasa, Rabu (10/2/2021).

Hanya dijanjikan dan diminta sabar

Belasan tenaga kesehatan di RSUD dr. Pirngadi berunjuk rasa dengan membawa poster berkeliling rumah sakit menggunakan alat pelindung diri. Mereka menuntut pembayaran insentif Covid-19 yang belum diterimanya sejak bulan Mei 2020.

Seorang tenaga medis, Boala Zendrato menjelaskan, sejak Mei 2020 hingga Januari 2021, mereka tak menerima insentif.

Ketika ditagih, pihak rumah sakit hanya meminta mereka untuk sabar.

“Hanya disuruh sabar dan hanya dijanjikan terus tapi tidak pernah dibayar sampai sekarang,” tutur dia.

Padahal di sisi lain, para tenaga medis telah menjalankan tugas seperti yang diperintahkan.

Bahkan mereka menanggung risiko besar, yakni nyawa ketika mengurus pasian Covid-19.

“Kami hanya meminta hak kami. Kami tidak pernah melawan. Apa pun yang diperintahkan atasan tetap kami jalankan,” kata dia.

Insentif Puskesmas sudah keluar, tak tahu kendala rumah sakit

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Pringadi Medan Risma mengatakan, insentif yang belum keluar yakni bulan Mei 2020 hingga Desember 2020.

Baca Juga: Diserang Moeldoko, AHY Disarankan Gandeng Gatot Nurmantyo, Pengamat: Jenderal Lawan Jenderal

Ia juga tidak mengetahui apa kendala yang membuat insentif tenaga medis tak segera dibayarkan.

“Waktu itu kan ada dijanjikan Dinas memang bulan 5 sampai bulan 8 mau keluar di bulan 2 tapi sampai sekrang enggak juga,” kata dia.

Padahal, kata Risma, insentif di Puskesmas sudah keluar.

“Kita sudah mengupayakan untuk pengusulan pengklaiman sampai lembur. Kita saja tak dapat apa-apa untuk mengusulkan agar orang ini bisa dapat. Sudah kita ajukan sampai bulan Desember,” kata dia.

Unjuk rasa berkeliling rumah sakit

Para tenaga medis yang kecewa akhirnya berunjuk rasa dengan mengelilingi rumah sakit.

Menggunakan alat pelindung diri (APD), para tenaga medis itu juga membawa sejumlah poster berisi kalimat protes.

Persoalan mandeknya insentif itu sebenarnya sudah diketahui oleh anggota DPRD.

Meski demikian, belum ada penyelesaian dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Kami Berikan Kesempatan Adil Bagi Semua Guru Honorer Menjadi PPPK

Sumber: kompas.com

Kategori
Daerah

Jadi Komisaris Anak BUMN, Eks Timses Mantu Jokowi Bantah Soal Politik Balas Budi

IDTODAY NEWS – Juru bicara tim pemenangan menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bobby Nasution, pada pemilihan kepada daerah Kota Medan pada Desember 2020 lalu, Sugiat Santoso, menjadi komisaris independen PT Prima Multi Terminal (PT PMT) yang berkantor di Jalan Akses Pelabuhan Kualatanjung, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

PT PMT adalah anak perusahaan BUMN: PT Pelindo I, PT Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP). PT PMT saat ini sedang mengembangkan terminal multipurpose baru di Pelabuhan Kualatanjung. Bidang usahanya meliputi terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal curah cair internasional dan domestik, pergudangan, kegiatan industri tertentu dan jasa penunjang lainnya.

Dikonfirmasi Tempo lewat pesan singkat, Sugiat yang juga Wakil Ketua DPD Sumut Partai Gerindra membenarkannta. Nama Sugiat diusulkan langsung Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PMT pada akhir Desember 2020.

“Secara administrasi yang mengusulkan memang Menteri BUMN untuk RUPS di PT PMT. Kalau tak salah ingat, secara administrasi akhir Desember saya diberikan hasil RUPS dan efektif di Januari ini,” kata Sugiat, Rabu, 27 Januari 2021.

Ditanya apa alasan Menteri BUMN mengangkatnya, apakah karena bidang ilmu di sektor kepelabuhan atau putra daerah, Sugiat tak menjawabnya.

“Kalau soal itu, bisa tanya langsung ke kementerian, ya… Prinsipnya, karena diamanahkan membantu untuk memajukan PT PMT sebagai komisaris, saya pastinya akan laksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya,” ucap dia.

Tempo menanyakan apakah dia dipilih karena intervensi Bobby Nasution atau semacam ucapan terima kasih dari sang mantu presiden atas jasa Sugiat menjadi juru bicara yang notabene turut memenangkan Bobby-Aulia menjadi wali kota dan wakil wali kota Medan yang baru.

“Enggak lah, prosesnya jauh sebelum Pilkada Kota Medan. Secara informal sebelum menjadi jubir Bobby-Aulia,” kata mantan pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

Bobby Nasution mencalonkan diri sebagai wali kota Medan pada 4 September 2020. Pada 15 Desember 2020, KPU Medang mengumumkan Bobby sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota Medan. Sedangkan, RUPS yang mengangkat Sugiat sebagai komisaris independen PT PMT dilakukan pada akhir Desember.

Menurut Sugiat, menjabat komisaris independen, tugas utamanya adalah mengawasi dan memberi masukan ke jajaran direksi agar kinerjanya bisa lebih baik. “Komisaris kan tidak bisa mencampuri urusan teknis. Ya, secara prinsip kami akan mendukung kebijakan direksi untuk memajukan PT PMT,” katanya.

Pria berumur 42 tahun ini juga mundur dari Gerindra. “Di partai saya sudah mundur sebagai keanggotaan dan kepengurusan, jauh sebelum RUPS. Sudah tak ada kaitan sama sekali dengan partai. Begitu juga sebagai juru bicara, pasca RUPS sudah non aktif. Supaya fokus menunaikan tugas sebagai komisaris dan memang syarat administrasinya seperti itu,” kata mantan timsukses menantu Jokowi yang juga pernah menjadi tim pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekhshah pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 lalu.

BACA: Pigai: Saya Minta Ambroncius Jadi Whistleblower Untuk Buka Gerakan Dan Skenario Sistematis Rasialisme

Sumber: Tempo

Kategori
Daerah Peristiwa

Kalah Judi Tembak Ikan, Polisi di Medan Nekat Gadaikan Motor Tetangga

IDTODAY NEWS – Diduga lantaran kalah bermain judi, seorang oknum polisi di Delitua, Kota Medan, Sumatera Utara, nekat menggadaikan sepeda motor milik tetangganya.

Oknum bernama Bripka GM Sitinjak (GMS) ini diamankan Propam Polrestabes Medan terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan sepeda motor.

Anggota Polsek Delitua ini diduga telah menggadaikan sepeda motor milik Ferdinan Simanjuntak (62) warga Bandar Selamat Medan Tembung usai kalah bermain judi tembak ikan di Jalan Flamboyan Raya.

Kasi Propam Polrestabes Medan Kompol Zonni Aroma membenarkan pengamanan tersebut dan tengah memeriksa Bripka GM Sitinjak hari ini, Rabu (13/1/2021).

“Sedang kita proses, hari ini,” ungkapnya kepada tribunmedan.com, Rabu (13/1/2021).

Saat ditanyai mengenai terkait kasus yang tengah diperiksa, Zonni belum berkomentar banyak.

“Kita periksa dulu ya,” katanya.

Sementara, korban Ferdinan Simanjuntak menerangkan kronologi kejadian dimana awalnya terjadi pada 4 Januari 2021 malam lalu saat dirinya diminta untuk membawa polisi tersebut ke lokasi judi tembak ikan.

“Saya disuruh antar dari sana, pergi dulu antar dia ke Padang Bulan katanya, saya isi minyakmu full tank, saya gaji lagi kamu.

Nama polisinya GM Sitinjak, polisi di Delitua, pangkatnya Bripka, kenalnya di aspol.

Kejadiannya tanggal 4, tidak pernah saya dibawa ke tempat judi tembak ikan ini, dibawa saya keliling rupanya dia deren ke hotel-hotel, rupanya ini tempat derenannya juga,” ungkapnya.

Kemudian, ia disuruh untuk menunggu, sementara Bripka GM Sitinjak bermain judi tembak ikan yang akhirnya kalah hingga Rp 5 juta.

“Lalu disuruh saya berhenti disini, duduk dulu bapak, disuruh saya duduk disini.

Saya lihat dia main-main ini, rupanya dia kalah ke 5 juta, dibayar 3 juta tinggal 2 juta lebihlah dia berutang,” ungkap Ferdinan.

Kemudian, pada pagi harinya, ia diminta untuk menemani Bripka GM Sitinjak ke ATM menarik uang untuk membayar sisa utang tersebut.