IDTODAY NEWS – Tidak benar jika penundaan gelaran Pemilu Serentak 2024 dipandang sebagai pencegahan terhadap adanya potenti keterbelahan di masyarakat.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, justru gelaran Pemilu Serentak 2024 adalah sarana untuk menyelesaikan yang terjadi pasca Pemilu 2019.
“Pemilu adalah sarana menyelesaikan keterbelahan secara manusiawi dan beradab,” ujar Rico Marbun dalam serial diskusi Tanya Jawab Cak Ulung bertema ‘Tarik Ulur Pemilu 2024’ yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/9).
Menurutnya, justru situasi keterbelahan di sosial masyarakat akan semakin berantakan ketika Pemilu Serentak 2024 diuntur atau bahkan malah dibatalkan sama sekali.
“Kalau tidak ada Pemilu justru berantakan, justru saya tidak membayangkan itu terjadi, jadi kemarahan masyarakat tidak terkelola secara demokratis,” terangnya.
Dia pun berharap segera ada keputusan dari DPR RI bersama pemerintah dan penyelenggara Pemilu terkait jadwal pencoblosan yang hingga kini belum jelas kapan diumumkan.
“Saya mengharapkan, mudah mudahan segera keluar jadwalnya ini kasihan juga capres-capres sudah pasang baliho,” pungkasnya.
Komisi II DPR RI masih belum bisa memutuskan jadwal pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Hal ini karena masih adanya perbedaan usulan diantara pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Dalam rapat terakhir di Komisi II DPR RI, Tito Karnavian mengusulkan Pemilu Serentak 2024 digelar bulan April atau Mei. Argumentasi Tito Pemilu diadakan bulan April atau Mei untuk menekan biaya politik Pilkada, menekan suhu politik dan potensi keteberlahan masyarakat.
Sementara KPU RI usul pencoblosan dilakukan 21 Februari.
Sumber: rmol.id