Kategori
Medsos

Tagar #PresidenTerburukDalamSejarah Trending di Twitter, Publik: Shame on You! Just Get Down

IDTODAY NEWS – Tagar ‘Presiden terburuk dalam sejarah trending di Twitter hari ini, Rabu 21 Juli 2021.
Sejumlah netizen mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap perkembangan sosial terkini berkaitan dengan kekecewaan mereka terkait dengan penanganan Pemerintah terhadap pandemi Covid-19.

Pemilik akun yogurl @opirfqh misalnya, pagi ini mencuitkan sebuah pesan yang mengeluhkan makin memburuknya kondisi kesehatan masyarakat karena paparan Covid-19

Covid-19 in indonesia is getting worse day by day we must stay the fuck at home every fuckin daaayyyyy!!
PPKM (PELAN PELAN KITA MATI?)
i have to say #PresidenTerburukDalamSejarah

Akelabagheera, pemilik akun @Akelabagheera mencuitkan:

Indonesia it’s getting worst day by day. We need the solution to handle this situation, without having to make a distinction between the upper and lower classes. Sorry sir but i have to say
#PresidenTerburukDalamSejarah

Netizen Agus Setiawan, pemilik akun Twitter @agusset1awan pagi ini mencuitkan:

temporary solution to cover big problem caused by long strategic mistake
#PresidenTerburukDalamSejarah

Netizen lainnya bernama Uli Abdul Hadi juga mengeluhkan penanganan Pemerintah terhadap Covid-19.

Pemilik akun ulululmaul @UliAbdulhadi, dua jam tadi mencuitkan pesan begini:

Sorry but Ihave to be honest on myself. We have lost before we fight, we have been killed before we’ve been attacked, and sorry i have to say this government is #PresidenTerburukDalamSejarah

Lalu pemilik akun @pinggerbu1464 meminta presiden untuk mundur, “memalukan”, tulisnya.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa menangani pandemi Covid-19 merosot tajam selama 6 bulan terakhir.

Demikian terlihat dari temuan survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Masyarakat yang percaya Jokowi bisa menangani pandemi terus menurun mencapai 43 persen.

Sementara itu, hanya 54,6 persen menjawab sangat tidak percaya, tidak percaya dan biasa saja.

Sedangkan yang tidak menjawab hanya 3,5 persen.

“Jadi untuk pertama kalinya pada bulan Juni tingkat kepercayaan terhadap presiden itu di bawah 50 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (18/7/2021).

Selama 6 bulan terakhir, kata Djayadi, trend tingkat kepercayaan presiden Jokowi mampu menangani pandemi memang terus merosot.

Tercatat pada September 2020 lalu, tingkat kepercayaan presiden Jokowi masih 60 persen.

Kemudian, tingkat kepercayaan kepada presiden Jokowi terus merosot hingga 56,5 persen pada Februari 2021. Pada Juni 2021, tingkat kepercayaan Jokowi telah berada di bawah 50 persen.

“Bisa dilihat saat ini ada trend penurunan 6 bulan terakhir. Menjelang diberlakukannya PPKM Darurat, ada penurunan tingkat kepuasan dan presiden dalam penanganan wabah,” ungkap dia.

Djayadi meminta hasil survei ini bisa menjadi evaluasi kepada pemerintahan presiden Jokowi untuk berbenah.

“Ini menjadi suatu hal yang penting untuk memahami penanganan wabah seperti PPKM darurat yang dijalankan sekarang ini,” katanya.

Sebagai catatan, survei LSI menggunakan metode survei simple random sampling dengan margin of eror +/- 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun sampel dari survei ini berjumlah 1.200 responden.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Sebaliknya, survei digelar pada 20-25 Juni 2021 lalu.

Sumber: tribunnews.com

Kategori
Medsos Politik

Tagar ‘Bubarkan PDIP’ jadi Trending Di Twitter, Gak Nyangka Ternyata Ini Sebabnya

IDTODAY NEWS – Medsos khusunya Twitter tengah diramaikan mengenai topik ” bubarkan PDIP” yang masuk dalam salah satu trending topic pada Senin (4/1). Sejumlah warganet bersuara bela Partai Demokrat yang lebih dulu diserang akun-akun bodong yang tidak diketahui sumbernya.

Salah satu akun Twitter @Panca66 menuliskan “Ada yang panik nih masa naikin hestek # TenggelamkanDemorat. Kalah #LampardOut dan #Chlesea nih pung @UmarHasibuan75 padahal kata @mantriss kalau mau jadi oposisi belajar ke PDIP. Baru segitu aja udah panik,”

Selain itu, warga net lainya ikut meramaikan hastag tersebut dengan beberapa postingan yang cukup membuat sesak. Salah satunya pemilik akun @Muslimahmazaya.

“Saat jadi oposisi teriak paling keras menjatuhkan yg sedang berkuasa. Saat sedang berkuasa teriak paling keras membungkam oposisi dan rakyat. Shame on you PDIP,” terangnya.

Tak beda jauh dengan pengguna lainya sebutkan ‘BubarkanPDIP’ semakin ramai saat artikel ini dibuat.

“Korupsinya serigala,hukumannya srimulat…. selamat datang anda berada di negeri dagelan. #BubarkanPDIP,” tulis akun Twitter @Zdjalie.

Sejauh ini, topik ” Bubarkan PDIP ” telah disebutkan oleh pengguna Twitter sebanyak 52,5 rb Tweet. Sebelum jadi trending topik media sosial, Twitter diramaikan dengan hastag “tenggelamkan demokrat”. Namun tidak bertahan lama karena ‘bubarkan Pdip’ naik lebih banyak hingga jadi populer di Indonesia.

Sebelumnya banyak diberitakan. Bahwa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam waktu 10 hari di akhir tahun 2020 lalu, sebanyak tiga kader terbaiknya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di antaranya Juliari Batubara, Wenny Bukamo, Ajay Muhammad Priatna dan yang paling fenomena karena belum berhasil ditangkap Harun Masiku.

Kategori
Medsos

#JogjaMemanggil Masuk Trending Topic di Twitter, Ada Apa?

IDTODAY NEWS – Tagar #JogjaMemanggil menggema di Twitter petang ini. Tagar itu bahkan berada di posisi kedua trending topic Indonesia.

JogjaMemanggil ini digemakan Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) di akun media Twitter mereka @gjynmmnggllagi. Aliansi Rakyat Bergerak mengajak massa ikut menyuarakan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

“Kawan-kawan yang karena satu dan lain hal tidak dapat terlibat di aksi fisik, bisa terlibat untuk mengamplifikasi penolakan Omnibus Law lewat tagar #JogjaMemanggil

Mulai nanti petang kita mengudara ya 😉

#MosiTidakPercaya

#BatalkanOmnibusLaw,” tulis akun tersebut seperti dilihat detikcom, Rabu (7/10/2020).

Dalam unggahannya, ARB mengajak untuk mengunggahkan tagar itu mulai hari ini pukul 18.00 WIB hingga trending. Dilihat detikcom pukul 19.22 WIB, ada 14,7 ribu netizen yang menggunakan tagar tersebut.

JogjaMemanggil ini terkait dengan aksi yang akan dilakukan Kamis (8/10) besok yang akan dilakukan di depan DPRD DIY.

Ketua BEM UGM M Sulthan Farras saat dimintai konfirmasi membenarkan jika besok akan ada aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan DPRD DIY. Dia dan kawan-kawannya akan bergabung dengan Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) untuk melakukan aksi di DPRD DIY.

“Setelah dari UGM kami akan long march atau konvoi ke titik aksi (dengan ARB) di daerah Malioboro,” kata Ketua BEM UGM M Sulthan Farras di sela aksi demo tolak Omnibus Law di simpang tiga UIN Yogyakarta, petang ini.

Sebelumnya, humas ARB, Lusi menegaskan akan terus turun ke jalan sebagai penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

“Kami dari ARB kembali turun ke jalanan, sebagai respons negara berhasil mengelabui kita berkali-kali. Respons pengesahan RUU Omnibus Law yang membawa ketidakbermanfaatan bagi masyarakat yang hari ini jadi UU Cipta Kerja,” kata Lusi ditemui di sela-sela aksi, Senin (5/10) malam.

Lusi menegaskan, aksi penolakan tersebut tidak akan berhenti. Mereka akan kembali turun ke jalan untuk menggagalkan Omnibus Law.

“Kami akan terus melakukan aksi hingga tanggal 8 Oktober mendatang. Jadi, akan terus kami laporkan melalui kanal-kanal media sosial kami, untuk itu kami juga berkomitmen baik melalui jalur litigasi maupun non-litigasi guna menggagalkan Omnibus Law Cipta Kerja ini,” tegasnya.

Sumber: detik.com