Kategori
Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin: Tak Mau Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis Tapi ‘Cuma Ada Ibu dan Ayah’

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia berharap istilah ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’ tak akan pernah menggantikan konsep tradisional ‘ibu’ dan ‘ayah’ dalam keluarga.

Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tegas mengatakan tak akan melegalkan pernikahan sesama jenis selama dirinya duduk di Kremlin. Demikian hal tersebut ia sampaikan selama rapat dengan anggota komisi amandemen konstitusi, Kamis (13/2).

Putin menekankan, konsep pernikahan dalam Konstitusi Rusia sebagai penyatuan laki-laki dan perempuan sudah tepat. Di hadapan hadirin, sang presiden mengatakan bahwa ia tak akan membiarkan konsep ‘ibu’ dan ‘ayah’ ditumbangkan dengan apa yang ia sebut sebagai ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’.

“Di Rusia, tidak ada istilah ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’. Saya sudah sampaikan ini sebelumnya dan akan saya ulangi sekali lagi. Selama saya presiden, hal itu tak akan terjadi — yang ada hanya ‘ibu’ dan ‘ayah’,” katanya menegaskan.

Orang nomor satu di Rusia itu sebelumnya pernah mengungkapkan hal serupa selama rapat dengan dewan hubungan antaretnis pada November lalu. Saat itu, sebagaimana yang dilaporkan RT, Putin berharap bahwa Rusia akan tetap menjaga konsep pernikahan tradisional antara laki-laki dan perempuan.

Setali tiga uang, Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko juga berbagai pandangan terkait isu ini. Matvienko berpendapat, memberi keluarga sesama jenis hak untuk mengadopsi anak akan mengikis moral umat manusia.

Bagaimana warga Moskow bereaksi saat melihat dua lelaki berjalan keliling kota sambil bergandengan tangan seperti sepasang kekasih?

Baca Juga: Soal Pasar Muamalah Depok, MUI: Niat Baik Masyarakat Tegakkan Syariat Perlu Dihargai

Sumber: rbth.com

Kategori
Dunia

Vladimir Putin Sampaikan Belasungkawa atas Jatuhnya Sriwijaya Air

IDTODAY NEWS – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 di perairan Kepulauan Seribu turut menyita perhatian dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan ini.

Belasungkawa disampaikan Putin melalui keterangan resmi Kremlin, Sabtu (9/1) waktu setempat, kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia.

“Presiden Rusia menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya penumpang dan awak pesawat yang jatuh di lepas Pantai Jawa,” ujar Kremlin.

Putin juga menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban.

“Pemimpin Rusia itu meminta untuk menyampaikan kata-kata simpati dan dukungan kepada keluarga dan teman para korban,” terang Kremlin.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Kemudian dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sementara itu, 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca Juga: Polri Tanggapi Investigasi Komnas HAM: Penembakan Dilakukan Tanpa Perintah Atasan

Sumber: kumparan.com

Kategori
Dunia

Putin Ketawa Dengar Menterinya Ekspor Babi ke Indonesia

IDTODAY NEWS – Sebuah video berdurasi 36 detik di akun Tiktok @b.lestari, viral. Saat menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajaran menterinya, mendengarkan presentasi mengenai ekspor babi.

Bermula saat salah seorang mempresentasikan mengenai babi dari Jerman. Pejabat itu menyebut, sebanyak 3 ton babi dari negera tersebut diekspor ke berbagai negara di Asia Timur.

“Seperti Indonesia, Cina, Jepang, Korea dan lain-lain,” ujar pejabat tersebut dengan penuh keyakinan.

Maka lanjutnya, melihat kondisi itu Rusia pun semestinya memanfaatkan peluang ekspor babi ke negara-negara tersebut termasuk ke Indonesia. Untuk itu ia berharap ekspor babi ditingkatkan.

“Itu sebabnya kita jangan mau kalah,” katanya.

Di tengah-tengah pemaparannya tersebut, Putin nampak terdengar memotong pembicaraan.

“Orang Indonesia nggak makan babi,” kata Putin. Mungkin yang dimaksud, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang memang tidak mengkonsumsi babi.

“Baiklah, Korea Selatan kalau begitu” lanjut pejabat itu tersenyum, usai mendengar klarifikasi Putin tersebut.

Putin terlihat tidak mampu menahan tawanya. Termasuk beberapa pejabat lainnya, hingga suasana yang hening di awal, tiba-tiba agak riuh karena tawa. Bahkan Putin sampai menutup matanya menggunakan tangan lantaran tertawa.

Baca Juga: Satgas: Tujuan PPKM Agar Masyarakat Kembali Produktif dan Aman Covid-19

Sumber: viva.co.id

Kategori
Dunia

Kutuk Kartun Nabi Muhammad di Prancis, Putin: Ingat, Menghina Orang beragama, Ada Balasannya

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mempertimbangkan debat seputar kebebasan berbicara dan hak-hak umat beragama, dengan mengatakan benturan budaya adalah masalah eksistensial di Barat.

Menanggapi pertanyaan dari koresponden Russian Today Igor Zhdanov sebagai bagian dari konferensi pers akhir tahun pada hari Kamis, 17 Desember 2020, Putin mengatakan ada keseimbangan antara mengekspresikan diri dan menghina perasaan seluruh kelompok orang.

“Di mana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain,” tanya Presiden. “Diketahui bahwa di mana kebebasan seseorang dimulai, kebebasan orang lain harus berakhir.”

Dia menambahkan bahwa mereka yang “bertindak sembarangan, menghina hak dan perasaan orang beragama, harus selalu ingat akan ada reaksi balik yang tak terhindarkan. Tapi, disisi lain, ini tidak boleh agresif,” tegas Putin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Russian Today.

Hal itu dia katakan merujuk pada kejadian baru-baru ini di Prancis sebagai bukti bahwa, di Barat, “multikulturalisme telah gagal”.

Pekan lalu, Putin menginstruksikan kementerian luar negeri Rusia untuk “memulai diskusi melalui organisasi internasional tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan mereka yang menghina kepercayaan orang-orang beragama, dan memicu kebencian dan konflik antaragama.”

Komentar itu muncul setelah tujuh pria asal Chechnya didakwa di Prancis atas dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan dan pemenggalan guru sekolah Samuel Paty di Paris pada Oktober lalu.

Jaksa penuntut mengatakan Paty menjadi sasaran Abdullakh Anzorov yang berusia 18 tahun karena mempertunjukkan serangkaian kartun Nabi Muhammad di kelasnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.

Sementara itu, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memicu kontroversi di seluruh dunia Islam setelah insiden tersebut, memberikan penghormatan kepada Paty sebagai “pahlawan yang pendiam” dan “wajah Republik.”

Atas pernyataan Emmanuel macron tersebut sejumlah negara Muslim pun mengumumkan boikot produk Prancis, dengan beberapa demonstran turun ke jalan untuk membakar patung Macron sendiri.

Kepala Republik Chechnya yang mayoritas Muslim di Rusia, Ramzan Kadyrov, mengutuk serangan itu, tetapi “mendesak orang-orang untuk tidak memprovokasi umat atau melukai perasaan religius mereka. Sementara itu, temukan kekuatan untuk mengakui bahwa Muslim memiliki hak untuk beragama, dan tidak ada yang akan mengambilnya!.

Sumber: pikiran-rakyat.com

Kategori
Dunia

Akui Sering Berselisih Pendapat Dengan Erdogan, Putin: Tapi Dia Orang Yang Menepati Janji

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku sering berselisih pendapat, bahkan kerap memiliki pandangan yang berlawanan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Meski begitu, Putin memuji Erdogan yang menurutnya selalu menepati janji dan melakukan yang terbaik untuk Turki.

Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers tahunannya pada Kamis (17/12). Ketika itu ia ditanya perihal negosiator tersulit yang pernah ia hadapi.

“Tidak ada (pemimpin) yang baik dan buruk. Ada kepentingan nasional. Kadang perlu kompromo, perlu menegaskan posisi kita. Selebihnya kontraproduktif,” kata Putin, seperti dikutip Anadolu Agency.

Sebagai contoh, Putin kemudian menggambarkan hubungannya dengan Erdogan.

“Kami sering berselisih pendapat tentang masalah tertentu dengan Presiden Erdogan. Mungkin terkadang malah memiliki pandangan yang berlawanan. Tapi dia adalah orang yang menepati janji. Jika menurutnya itu baik untuk negaranya, dia akan melakukannya,” tegas Putin.

Selain itu, Putin juga menyoroti harapannya untuk melakukan menyelesaikan masalah antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden.

“Presiden AS yang baru terpilih akan memahami apa yang terjadi, dia adalah orang yang berpengalaman baik dalam kebijakan dalam dan luar negeri, dan kami berharap bahwa semua masalah sejauh ini, setidaknya beberapa di antaranya, akan diselesaikan di bawah pemerintahan baru,” terang Putin.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Sebut Vaksin Gratis Merupakan Langkah Tepat

Sumber: rmol.id

Kategori
Dunia

Vladimir Putin Gelar Kampanye Vaksinasi Covid-19 Skala Besar Di Rusia

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan dilakukannya kampanye vaksinasi Covid-19 berskala besar mulai akhir pekan depan.

Berbicara kepada para pejabat pemerintah pada Rabu (2/12), Putin mengatakan lebih dari dua juta dosis vaksin Sputnik V telah diproduksi.

“Ini memberi kesempatan bagi bagi kita untuk memulai, jika bukan secara massal, maka vaksinasi skala besar,” kata Putin, seperti dikutip Associated Press.

Putin mengatakan, mereka yang akan mendapatkan vaksinasi pertama adalah dua kelompok berisiko, yaitu dokter dan guru.

Kategori
Dunia Islami

Untuk Kesekian Kalinya, Presiden Rusia Putin Kembali Kutip Ayat Alquran Saat Pidato

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kesekian kalinya mengutip ayat Alquran dalam pidatonya. Kali ini, Putin yang beragama Kristen itu megutip ayat Alquran dalam upacara memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu.

Pidato Putin tersebut disampaikan kepada perwakilan dari berbagai agama di Rusia melalui video-conference. Dia membaca surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan Alquran berbahasa Rusia.

Ayat ini sendiri menjelaskan tentang perbuatan baik seseorang nantinya akan diganjar dengan balasan baik. Dalam QS asy-Syura ayat 23 Allah SWT berfirman:

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahp pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Putin juga mengutip Surah al-Nahl ayat 128;

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Dilansir dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Putin mengutip ayat-ayat itu untuk berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik dan pahala ilahi bagi mereka yang berbuat baik.

Selain mengutip ayat-ayat Alquran, dia juga mengutip ayat-ayat dari kitab suci agama lain, termasuk Kristen dan Yudaisme. Dalam pidatonya, Presiden Rusia ini juga mengkritik orang-orang yang melukai perasaan umat beragama atas nama kebebasan berbicara. Alkhaledi Kurnialam