IDTODAY NEWS – Partai Gerindra mewanti-wanti Arief Poyuono untuk tidak membuat pernyataan kontroversial dengan mengatasnamakan partai dan jabatannya sebagai Waketum karena disebut telah demisioner. Bagaimana jika Poyuono tak mendapat kursi Waketum di kepengurusan baru Gerindra?

“Apa pun ya saya terimalah. Wong saya nggak diundang ke KLB saja saya maklumi kok mereka,” kata Poyuono kepada wartawan, Sabtu (12/9/2020).

Poyuono mengaku tidak punya pikiran negatif terhadap Gerindra jika nanti tidak lagi menjadi Waketum di kepengurusan yang baru. Ia justru berharap pengurus baru Gerindra bisa membantu sang Ketum Prabowo Subianto menjadi presiden pada 2024.

“Saya berpikir positif saja, nggak pernah punya pikiran negatif. Biar tunas-tunas baru yang ngurus Gerindra. Mudah-mudahan bisa membawa Prabowo jadi Presiden RI pada Pemilu 2024 nanti. Dan saatnya saya kembali ke masyarakat pekerja yang sudah 10 tahun saya tinggalkan,” ungkapnya.

Poyuono mengatakan hanya ingin mendedikasikan karier politiknya kepada rakyat. Jika ‘disingkirkan’ Gerindra, Poyuono menyebut rakyat yang akan menilai.

“Tujuan saya berpolitik dan berpartai itu mendedikasikan diri pada yang maha kuasa, dalam hal ini rakyat. Bukan pada Prabowo dan partai. Dipecat dan disingkirkan saja saya terima kok. Biar masyarakat yang menilai saja,” ujar Poyuono.

“Coba cek deh. Di Pemilu 2019, jajaran elite Gerindra yang nggak nyalon anggota Dewan siapa? Kan saya dan Rachmawati (Soekarnoputri) saja,” tuturnya.

Baca Juga  Budiman: Ada yang Ingin Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Rezim Otoriter

Sebelumnya, Arief Poyuono diketahui menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra pada periode kepengurusan sebelumnya. Poyuono dikenal kerap melontarkan pernyataan nyeleneh yang tak jarang dibantah oleh Gerindra sendiri.

Juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman, masih merahasiakan susunan pengurus baru partainya. Saat ditanya soal posisi Waketum untuk Poyuono, Habiburokhman meminta agar menunggu hingga SK kepengurusan partai selesai di Kemenkum HAM.

“Kita lihat saja minggu depan, kan sudah keluar SK Menkum HAM,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (12/9).

Namun Habiburokhman meminta Poyuono tidak membuat pernyataan yang mengatasnamakan partai maupun posisinya sebagai Waketum. Menurut Habiburokhman, kepengurusan Gerindra periode lalu sedang demisioner.

“Tapi memang pengurusan periode lalu kan sudah demisioner saat KLB. Makanya saat ini Mr Poyu nggak boleh lagi ngaku-ngaku Waketum, apalagi mengeluarkan pernyataan dengan mengatasnamakan partai,” tegasnya.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan