IDTODAY NEWS – Dua preman yang mengeroyok dan menganiaya prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Distrik Militer 1310/Bitung, Korem 131/Santiago, Kodam XIII/Merdeka telah menyerahkan diri.

Kedua preman itu diketahui bernama Izhak Tambani dan Martisen Tambani alias Tisen. Mereka menyerahkan diri beberapa jam setelah menghajar dan menginjak wajah Sersan Satu Melddy Mangeke di tempat hiburan Karaoke dan Pub Sarona Manembo-Nembo pada Senin 25 Januari 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Kamis 28 Januari 2021, preman warga Minahasa Utara ini ternyata merupakan residivis alias mantan narapidana. Dan tak tanggung-tanggung Tisen ternyata pernah melakukan pembunuhan.

Jika dilihat sekilas, tampang kedua preman ini memang sangat sangar dan buas. Sekujur tubuh mereka dipenuhi tato. Termasuk di kedua belah tangan keduanya. Izhak Tambani memiliki tubuh gempal, sedangkan Tisen kurus tinggi.

Dari prarekonstruksi yang digelar kepolisian, terungkap jelas bagaimana kedua preman itu melakukan penganiayaan terhadap prajurit TNI AD Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1310-02/Lembeh tersebut.

Dari mulai korban menegur para preman itu karena berbuat onar, dengan melepaskan ayam jago di dalam ruangan tempat hiburan hingga korban ditinggalkan dalam kondisi terkapar tak sadarkan diri.

Sertu Melddy dihajar tanpa ampun secara bergantian. Yang tak kalah mengerikan, ketika prajurit TNI AD itu tersungkur dan dalam kondisi sekarat, pelaku tetap tak menghentikan kebrutalannya, mereka menginjak wajah dan menendangi korban hingga tak sadarkan diri.

Baca Juga  Pantes Selalu Damai, Ternyata Ini Pesan Pangdam ke Prajurit TNI: Demonstran Bukan Lawan Kita

“Reka ulang ini berdasarkan keterangan para saksi dan bantuan CCTV, dengan sejumlah kesimpulan bahwa dua tersangka jelas melakukan penganiayaan kepada korban. Dan korban tidak sedikitpun melakukan perlawanan, setelah dipukul tidak sadarkan diri,” kata Kapolres Bitung, AKBP FX Winardi Prabowo kepada jajaran perwira TNI AD yang hadir di lokasi prarekonstruksi.

Untuk diketahui prarekonstruksi dihadiri Komandan Komando Distrik Militer 1310/Bitung, Letnan Kolonel Benny Lesmana, Kepala Seksi Intel Korem 131/Santiago, Kolonel Jefry Bojoh dan Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Bitung, Kapten Cpm Charles Katuuk.

Sementara itu akibat penganiayaan itu Sertu Melddy masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Prof Dr RD Kandou Manado, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Klaim Jokowi Pandemi Terkendali Dikritik Tenaga Kesehatan hingga Penyintas Covid-19

Sumber: viva.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan