IDTODAY NEWS – Aziz Yanuar ikut mengomentari cerita orang kaya dan profesor kedokteran meninggal dunia akibat Covid-19 yang ditulis Menko Polhukam Mahfud MD.

Cerita itu disampaikan Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, Senin (26/7) kemarin.

Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI ini menilai, bisa saja cerita itu cukup mengerikan bagi sebagian masyarakat.

“Beliau memandang mengharukan, namun masyarakat ada mungkin yang memandang twit itu mengerikan,” kata Aziz kepada JPNN.com, Selasa (27/7/2021).

Akan tetapi, pengacara Habib Rizieq Shihab ini menilai sejatinya tidak ada yang istimewa dari cerita yang diangkat Mahfud.

Baca Juga  Saran Ferdinand Soal PPKM: Diperpanjang, tapi dengan Perubahan Konsep

Alasannya, kejadian seperti itu sudah banyak terjadi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Bahkan, itu juga sudah diketahui oleh masyarakat luas.

“Terkesan biasa saja dan mungkin seperti drama Korea,” ujar Aziz.

Sebaliknya, semestinya negara hadir saat banyak nyawa rakyat meninggal dunia lantaran tidak mendapat pelayanan medis.

Karena itu, kata Aziz, tidak semestinya Mahfud MD sebagai pejabat negara malah sibuk mengumbar cerita-cerita melalui media sosial.

“Seharusnya yang dilakukan negara bukan sekedar sentimen dan melankolis, kan? Apalagi di medsos,” tandasnya.

Sebelumnya Menko Plhukam Mahfud MD membagikan cerita haru melalui akun Twitter pribadinya, tentang seorang kaya raya dan profesor kedokteran meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga  Wanti-wanti Wapres soal Netralitas ASN di Pilkada 2020

“Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan,” tulis Mahfud, sebagaimana dikutip PojokSatu.id.

Mahfud kemudian menceritakan kisah sang profesor kedokteran.

Saat itu, sang profesor lebih memilih memberikan satu-satunya oksigen tersisa kepada juniornya.

“Ada juga profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid,” sambungnya.

“Sang profesor kemudian wafat,” tulisnya lagi.

Baca Juga  Survei IPO: Kinerja Risma Paling Memuaskan

Akan tetapi, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sang profesor sempat mengucapkan pesan kalimat yang mengharukan.

“Sebelum wafat profesor itu bilang kepada yuniornya, “Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu”,” tutur Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengakui, banyak cerita haru orang-orang yang terinfeksi Covid-19.

Akan tetapi, tidak sedikit pula mereka yang akhirnya sembuh karena mendapat penanganan medis.

“Banyak cerita bagus dimana orang yang terinfeksi Covid-19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh,” tandasnya.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan