IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud Md mengkritik cara penyampaian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kebijakan PSBB jilid II.

Mahfud menilai tata kata yang digunakan Anies menjadi penyebab anjloknya IHSG. Menurutnya, istilah PSBB total yang disampaikan menjadi seolah-seolah suatu kebijakan baru, padahal PSBB pernah diterapkan di DKI Jakarta.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku sepakat dengan kritikan Mahfud tersebut. Menurutnya, pengumuman yang disampaikan Anies ke publik seharusnya tidak dibuat seram.

Penusuk Syekh Ali Jaber Disebut Gangguan Jiwa, Mahfud: Kita Belum Percaya

“PSBB sendiri merupakan jalan tengah dari 2 pilihan ekstrem, yaitu lockdown dan pilihan bebas yang diserahkan kepada masyarakat, yang imun yang bertahan. Jadi PSBB itu sudah moderat. Nah, mau ditambah kata-kata parsial, total, lokal, lebih merupakan konteksnya. Jadi tidak usah dibuat serem,” kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (14/9/2020).

Hendrawan menilai langkah terpenting yang perlu dilakukan adalah sosialisasi tentang PSBB agar masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga  Pembahasan RUU Cipta Kerja Dinilai 'Kejar Tayang'

“Jadi Prof Mahfud benar. Yang penting sosialisasi dan edukasi tentang PSBB dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Tujuannya agar protokol kesehatan built-in (melekat) dalam keseharian hidup masyarakat, termasuk dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kita mampu menyinkronkan kesehatan dan produktivitas,” tandasnya.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan