IDTODAY NEWS – Politikus PDIP, Dewi Tanjung memberi tantangan kepada Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan pihak-pihak yang hendak memboikot produk Prancis agar langsung saja datang ke negeri Menara Eiffel tersebut. Menurutnya, tidak ada artinya jika PA 212 dan kelompok-kelompok tersebut hanya melakulan demo di depan kedutaan besar Prancis.

“Nyai Mau Tantangin FPI, 212 atau kadrun Kilafah yg teriak2 Boikot produk Perancis. Katanya kalian bela Islam dan bela Nabi Muhammad Saw. Perang donk ke Perancis sana, bukan hanya berani teriak demo depan Kedubes Perancis aja Kadrun biasanya sih Hanya GEDE BACOT tp nyali ngga ada,” tulis Dewi Tanjung di akun Twitternya, Minggu (1/11/2020).

Baca Juga  Jumhur Hidayat: Peristiwa 5 Agustus 1989 Akumulasi Perlawanan Kampus, Bukan Ujug-ujug Ada

Menurutnya, tidak ada kaitannya antara sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dituding menghina umat Islam dengan boikot produk Prancis. Pasalnya, kata Dewi Tanjung, produk-produk tersebut sudah beredar di Indonesia sebelum Macron menjadi presiden.

Ajak Boikot Produk Prancis, MUI Minta Macron Minta Maaf

“Yg menghina Nabi Muhammad Saw kan Presiden Perancis. Lalu apa hubungannya dengan produk2 ini? Produk2 ini sudah lebih dulu beredar di dunia sebelum Marcon jd Presiden. Kalo Nyai tetap aja pake Produk2 itu karna tidak ada Hubungannya sama sekali sama sikap Presiden Perancis,” tulis Dewi Tanjung di cuitan sebelumnya.

Baca Juga  Reaksi Prancis Soal Boikot dari Negara Berpenduduk Muslim

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam dan Nabi Muhammad. Ia mengatakan pihaknya akan mengadakan aksi di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta.

“Insyaallah kami siap turun ke jalan melakukan aksi ke depan Kedutaan Prancis,” kata Novel Bamukmin seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (26/10/2020).

Baca Juga  Gelar Perpisahan Di Mekkah, Habib Rizieq Pulang Ke Indonesia Bulan Maulid

“Untuk saat ini sikap yang paling spontan adalah memboikot produk Prancis dan meminta kepada Dubes Prancis mempunyai sikap tegas,” lanjutnya.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan