Terkuak, 3 Strategi Israel untuk Hapus Situs-Situs Keagamaan Milik Palestina

Ilustrasi Palestina dan Israel.* /Pixabay/Jorge Villalba(Foto: Pikiran-rakyat.com)

IDTODAY NEWS – Terkuak strategi yang dilakukan oleh pihak Zionis Israel untuk menghapuskan situs-situs keagamaan milik Palestina.

Sebuah kelompok Hak Asasi manusia (HAM) Israel bernama Machsom Watch mengungkapkan otoritas penduduk Israel menggunakan 3 strategi.

Ketiga strategi ini sengaja di lakukan oleh pihak Zionis Israel untuk menghapus situs-situs keagamaan Palestina.

Dalam sebuah laporan yang panjang, Machsom Watch itu mengungkapkan banyak situs Islam tersebar di Israel dan wilayah pendudukan yang dinamai menurut nama nabi dan ulama.

Para peziarah biasanya mengunjungi situs-situs tersebut untuk melaksanakan salat selama hari raya keagamaan atau untuk memulihkan diri dari penyakit.

Tak hanya itu terkadang, penduduk Palestina mengunjungi tempat-tempat ini untuk mengatur pertemuan keluarga.

Baca Juga  Meski Lebaran Idul Adha Di Rutan, Habib Rizieq Shihab Gelar Kurban Sapi Di Gaza Palestina

Namun, sejak dimulainya pendudukan pihak berwenang Israel memiliki standar ganda dalam menangani situs-situs tersebut.
Pihak Zionis memberi perhatian lebih pada situs-situs yang dinamai menurut nama nabi yang disebutkan dalam Taurat, baik di Israel maupun di wilayah pendudukan.

Untuk menghapus situs dan identitasnya, otoritas Israel menyatakannya sebagai bagian dari zona militer.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com pada artikel sindikasi WartaEkonomi.co.id dari SindoNews, kelompok HAM tersebut menggambarkan zona-zona ini sebagai permukiman atau area untuk pelatihan militer, yang tidak dapat diakses oleh warga Palestina.

Machsom Watch mengungkapkan bahwa strategi lainnya adalah menambahkan situs-situs ini menjadi cagar alam yang diawasi oleh otoritas yang melindungi cagar dan situs keagamaan.

Baca Juga  Faktor-faktor yang Membuat Prancis Rentan Gesekan dengan Islam

Dengan menegaskan bahwa cara ini, situs suci Islam dan Palestina kehilangan identitas mereka karena menjadi tidak dikenal melalui penghentian kunjungan rutin.

Strategi ketiga, mengabaikan situs-situs suci yang tidak memiliki nama nabi yang disebutkan dalam Taurat, dan menginvestasikan dana hanya di situs-situs yang diklaim sebagai situs-situs Yahudi.

Machsom Watch, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (14/9/2020), menegaskan bahwa otoritas Israel mengatur kunjungan rutin bagi orang Yahudi ke tempat-tempat ini, dengan dalih ziarah religius.

Kelompok HAM ini memberikan contoh Makam Joseph dan Rachel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Sementara itu, terkait situs suci di Area C, Israel mencegah renovasi hingga situs runtuh.

Mereka menyebutkan nama-nama dari puluhan situs suci tersebut, termasuk Makam Salman Al-Farisi yang terletak di puncak Gunung Salman Al-Farisi. Tempat ini diberikan kepada pemukiman Israel di Yitzhar, yang mengubahnya menjadi cagar alam.

Kelompok HAM Israel itu juga menunjukkan para pemukim Yahudi ekstremis tinggal di pemukiman ini, memprovokasi orang-orang Palestina dengan menghancurkan pohon-pohon mereka serta mencegah mereka beribadah di Masjid Salman Al-Farisi.

Mengakhiri laporannya, Machsom Watch melaporkan bahwa para pemukim yang tinggal di pemukiman tersebut memiliki ‘kecenderungan kriminal’, termasuk pernah menembak seorang perempuan saat sedang bekerja.

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan