Terungkap! Drone Kapal Selam China Ditemukan di Laut RI, Ternyata Mata-mata

Benda asing mirip torpedo yang ditemukan nelayan Selayar disebut alat pendeteksi bawah laut yang dinamakan Sea Glider atau Kapal Luncur Bawah Laut / (Foto: Istimewa)

IDTODAY NEWS – Benda mencurigakan yang ditemukan nelayan di Pulau Selayar Sulawesi Selatan mulai diungkap. Benda tersebut adalah drone kapal selam yang diduga milik China.

Kapal tanpa awak itu berada di perairan yang dianggap strategis untuk Australia. Kendaraan bawah air tak berawak atau UUV itu ditemukan pada 20 Desember 2020, namun baru dilaporkan enam hari kemudian.

Menyadur ABC News Jumat (1/1/2021), Drone itu memiliki panjang 225 sentimeter, dengan lebar sayap 50 Cm dan antena trailing sepanjang 93 Cm.

Menurut pakar keamanan, drone pengintai atau mata-mata tak bertenaga ini berteknologi tinggi, dikenal sebagai pesawat layang dan mengandalkan propulsi daya apung variabel.

Malcolm Davis dari Australian Strategic Policy Institute mengatakan penemuan ini harus diperhatikan karena UUV ditemukan di rute maritim penting yang menghubungkan Laut Cina Selatan ke Darwin.

“Itu memang mengirimkan sinyal bahwa angkatan laut China sedang bersiap untuk mengerahkan kapal selam lebih dekat ke pendekatan maritim kami di utara Darwin.”

“Kami harus siap menghadapi aktivitas kapal selam yang jauh lebih dekat ke pantai utara Australia,” lanjut Davis.

Baca Juga  Drone Laut Diduga Milik China Menyerbu Indonesia, Ini yang Dicari

Ia mengatakan, China memang perlu memahami oseanografi dan sifat batimetri di wilayah itu sehingga masuk akal jika UUV ditempatkan di sana.

Drone itu awalnya diserahkan ke polisi, tapi sekarang disita oleh militer dan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Laut di Makassar untuk diperiksa.

Analis keamanan yang berbasis di Indonesia, Muhammad Fauzan, mengatakan peralatan itu sangat mirip dengan UUV ‘Sea Wing’ milik China. “Jika benar, (ini menimbulkan) banyak pertanyaan, terutama bagaimana itu berhasil ditemukan jauh di dalam wilayah kami”.

Baca Juga  Antisipasi Demo Lanjutan Tolak RUU Cipta Kerja, Polisi Tutup Jalan Patung Kuda Arah Istana Merdeka

“Dalam beberapa tahun terakhir China telah melakukan banyak kejahatan atau bahkan aktivitas subversif di wilayah tersebut,” kata Fauzan pada ABC.

Baca Juga: Usai FPI Dibubarkan, Mahfud MD Sebut Front Perempuan Islam Juga Boleh Didirikan

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan