Tolak Saran WHO, Israel Tegaskan Tak Mau Memberi Vaksin Covid-19 pada Palestina

Ilustrasi. Israel enggan memberi vaksin Covid-19 pada Palestina. /Pixabay/edu_castro27 (Foto: pikiran-rakyat.com)

IDTODAY NEWS – Seiring meningkatnya pasien positif Covid-19, beberapa negara di dunia mulai melakukan vaksinasi sebagai upaya pencegahan persebaran virus.

Beberapa negara maju bahkan telah memesan dan memborong merek vaksin mahal untuk rakyatnya.

Kendati demikian, ada pula beberapa negara yang justru kesulitan mendapat vaksin lantaran tak memiliki anggaran.

Menyiasati hal tersebut, WHO meminta bantuan dari negara maju untuk memberikan sedikit jatah vaksin mereka.

Namun, ada beberapa negara yang menolak anjuran dari WHO tersebut, salah satunya Israel.

Sebagaimana diberitakan Cerdik Indonesia dalam artikel “SADIS! Negara Israel Tolak Bantu Vaksin Corona Untuk Palestina, Hampir 2 Ribu Orang Meninggal” pemerintah Israel menolak saran dari WHO tersebut lantaran persediaan mereka juga sangat terbatas.

Dilansir Reuters, Kamis 14 Januari 2021, menurut data perwakilan WHO di Palestina, saat ini ada 8.000 tenaga medis setempat yang terjangkit Covid-19.

Baca Juga  Sultan Abdul Hamid Marah Besar Prancis Gelar Teater Nabi Muhammad

Pemerintah Plestina sebelumnya sudah mengajukan permntaan resmi kepada Israel untuk membantu memberikan 10 ribu dosis vaksin bagi tenaga medis.

Permohonan itu disampaikan karena vaksin bantuan WHO dan yang dibeli dari sejumlah perusahaan farmasi belum tiba.

Negara Israel itu menolak bantuan untuk Palestina.

“Israel mengabaikan tugas mereka sebagai pihak penjajah dan melakukan diskriminasi rasial terhadap rakyat Palestina berkenaan dengan penyediaan vaksin,” demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

“Upaya pemerintah Palestina mengupayakan penyediaan vaksin dari berbagai pihak bukan berarti Israel bisa lepas tangan terkait penyediaan vaksin bagi rakyat kami,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga  Afghanistan Memanas Lagi, Pasukan Anti-Taliban Rebut Tiga Distrik di Utara

Persediaan vaksin virus corona di Israel dilaporkan sudah cukup untuk seluruh penduduknya. Sementara pemerintah Palestina baru mau mengikat kesepakatan pembelian vaksin untuk para penduduk di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sampai saat ini tercatat ada 165.250 kasus infeksi Covid-19 di Palestina. Dari jumlah itu, 1.735 pasien meninggal.

Terkait polemik itu, Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein, mengatakan pemerintah Palestina harus belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan bantuan vaksin dari negaranya.

“Saya pikir kami sudah membantu Palestina sejak awal pandemi, termasuk memberikan bantuan peralatan kesehatan, obat-obatan dan saran-saran dari para ahli,” kata Edelstein.

Sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia mengkritik kebijakan Israel yang lepas tangan terhadap nasib rakyat Palestina di tengah pandemi.

Baca Juga  China Dikabarkan Tinggalkan Vaksin Buatannya, Politisi PKS Minta Evaluasi Efektivitas Sinovac: Pemerintah Harus Jujur!

Sebab sampai saat ini mereka belum membantu penyediaan vaksin bagi penduduk Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang dijajah Israel. Selain itu, Israel juga dinilai mengabaikan keselamatan para penduduk Palestina yang ditahan di penjara negara itu, di tengah pandemi.

Menurut data Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), saat ini ada 4.400 penduduk Palestina yang ditahan di penjara Israel, dengan kondisi memprihatinkan.

Terkait hal itu, lima lembaga pemantau HAM di Israel melayangkan gugatan di Mahkamah Agung terhadap Menteri Keamanan Masyarakat, Amir Ohana. Karena dia memutuskan tidak akan melakukan vaksinasi terhadap para tahanan dari Palestina.

Baca Juga: Periksa Dirut RS Ummi, Polisi: Awalnya Dikatakan Sakit, Ternyata Sehat

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan