IDTODAY NEWS – Wahyu Setiaji. Dialah tukang parkir, sekaligus tukang las, yang kini menjadi anggota polisi. Dia berhasil membuktikan bahwa usaha keras telah membuahkan hasil.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @divisihumaspolri, dulu Wahyu menjadi juru parkir di depan Mapolresta Mataram, Nusa Tenggara Barat. Fakta itu terungkap setelah Wahyu mendapat pertanyaan dari salah satu polisi.

” Sebelum kamu jadi polisi, apa profesinya?,” tanya seorang anggota polisi.

” Siap, menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram,” jawabnya.

” Sebelum menjadi tukang parkir?,” tanya kembali anggota polisi tersebut.

Baca Juga  Komnas HAM Bilang Polisi Langgar HAM, Refly Harun: Masuk Akal, 4 Laskar Sengaja Dihabisi

” Menjadi tukang las,” ungkapnya.

Berlatih Mandiri

Siapa sangka menjadi juru parkir di depan Mapolresta Mataram membawa keberkahan dalam hidupnya. Wahyu bercerita, ia melihat informasi mengenai seleksi menjadi anggota polisi pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur.

Dari situ, ia bertekad kuat untuk menjadi salah satu anggota Polri. Dia berkomitmen dengan berlatih fisik dan akademik secara mandiri. Berbagai bahan melalui internet pun disikatnya habis.

” Saya melatih diri sendiri. Pada saat tes jasmani, saya lari sendiri, saat tes akademik saya belajar melalui internet dan bertanya sama kakak, teman, dan orang-orang terdekat,” papar Wahyu.

Baca Juga  Din Syamsuddin Sebut Penusukan Syekh Ali Jaber Bentuk Kriminalisasi Ulama

Orang Tua Hampir Pingsan

Perjuangan serta kerja keras Wahyu berbuah manis lantaran lolos seleksi menjadi polisi. Kabar menggembirakan ini langsung ia ungkapkan ke kedua orang tuanya. Sang ayah diketahui beprofesi sebagai tukang ojek dan ibunya sebagai penjual nasi.

Mengetahui anaknya lolos menjadi anggota polisi, reaksi bahagia tak terbendung bahkan diketahui hampir pingsan.

” Perasaan orangtua saya terharu, sedih, dan hampir pingsan saking senangnya,” terangnya.

Ucapkan Terima Kasih

Dalam video itu, Wahyu mengucapkan terima kasih untuk ayah dan ibunya karena telah mendidik serta memberikan semangat. Semua perngobanan orangtua Wahyu seolah terbayarkanya dengan dirinya yang kini bisa menjadi sosok pelindung masyarakat.

” Terima kasih pak, telah mendidik saya sampai sebesar ini dan mengajarkan saya semua norma-norma sampai saat ini. Untuk ibu, saya berterima kasih karena telah melahirkan dan mendidik saya menjadi pribadi yang dapat membanggakan semua orang dan melindungi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Sumber: dream.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan