”Terima kasih kepada seluruh rakyat Surabaya. Juga kepada para pemimpin kami (walikota sebelumnya), Pak Bambang DH dan Bu Risma. Karena buat kami terima kasih ini penting,” ujarnya.
“Selalu dikatakan, ‘Wa-man lam yasykur an-nas, lam yasykur Allah’, karena siapa yang tidak bisa berterima kasih kepada orang lain, itu adalah manusia yang tidak bersyukur kepada Allah,” ucap Eri mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Turmuzi.
Armudji menambahkan, tidak ada satu pun kebaikan yang bisa dicapai dengan cara menghancurkan kebaikan yang sudah ada sebelumnya.
”Ingatlah tidak ada satu pun kebaikan yang bisa dicapai dengan cara menghancurkan kebaikan yang ada. Apalagi saat ini ada yang dengan bangga bernyanyi-nyanyi akan menghancurkan kebaikan (Surabaya) itu sekarang,” ujarnya, mengingatkan kembali video viral ”Hancurkan Risma Sekarang Juga” yang dinyanyikan sejumlah pendukung paslon Machfud Arifin dan Mujiaman.
”Membangun kebaikan hanya bisa dilakukan dengan berpijak pada kebaikan yang sudah dibangun pendahulunya,” kata Armudji.
Eri-Armudji menutup debat dengan sebuah pantun, ”Nang masjid budal ngaji, tuku soto nang Joyoboyo. Eri-Armudji nomer siji, Matur nuwun kagem sedoyo arek-arek Suroboyo.”
Smber: rmol.id