IDTODAY NEWS – Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan, berubahnya sikap politik Nasdem lebih disebabkan kekhawatiran dicopotnya kader dari Kabinet Indonesia Maju.

Konsekuensi dari penolakan pada revisi UU Pemilu, kata Andi sejalan dengan kehendak politik Presiden Jokowi.

“Bisa jadi Nasdem berubah haluan karena pertimbangan menyelamatkan kadernya di kementerian,” kata Andi Yusran, Sabtu (6/2).

Dalam pandangan Doktor Politik Universitas Padjajaran ini, dihembuskannya wacana reshuffle kabinet jilid II oleh relawan Jokowi itu karena Presiden ingin menyingkirkan menteri yang partainya tidak sejalan dengan program presiden.

“Dengan menyingkirkan menteri- menteri yang partainya tidak sejalan dengan Presiden Jokowi (misalnya dalam kasus revisi UU Pemilu),” tandas Andi.

Saat ini dalam Kabinet Indonesia Maju ada 3 kader Partai Nasdem yang mendapatkan jatah kursi menteri.

Baca Juga  Kemnaker Klaim 20 TKA Asal Tiongkok Datang sebelum PPKM Darurat

Mereka adalah Menteri Kehutanan dan lingkungan hidup Siti Nurbaya Bakar, Menkominfo Johnny G. Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.Seperti diketahui, tiba-tiba Fraksi Partai Nasdem DPR RI berubah haluan menyatakan tidak melanjutkan Revisi UU 7/2017 tentang Pemilu.

Artinya Partai yang dipimpin Surya Paloh mendukung pelaksanaan Pilkada serentak di 2024.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh beralasan, saat ini Indonesia masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19 dan berupaya memulihkan ekonomi.

“Cita-cita dan tugas Nasdem adalah sama dengan presiden, yakni untuk kemajuan dan masa depan bangsa yang lebih baik,” kata Surya Paloh, Jumat (5/2).

Dalam situasi pandemi Covid-19, Paloh memilih menjaga soliditas koalisi menghadapi pademi Covid-19.

Baca Juga  Jika Pilkada Lanjut, Gatot: Jokowi Langgar Janji Utamakan Kesehatan

Berita sebelumnya, Ketum Jokowi Mania (Joman) Emmanuel Ebenezer mengatakan akan melaporkan Mentan Yasin Limpo ke KPK. Dia juga meminta agar Mentan mundur dari jabatannya.

Menurutnya pelaporan tersebut terkait dengan dugaan korupsi pupuk di lingkaran Mentan.

“Pejabat yang korup di Kementan banyak bandit-bandit koruptor semua dan akan kita akan laporkan ke KPK,” tegasnya dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Karena itu, sebelum Mentan ditangkap KPK, pria akrab dipanggil Noel itu meminta terlibih dahulu memundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.

Pasalnya, sampai detik ini persoalan pupuk belum selesai ditangani oleh Menteri berlatar belakang politisi partai Nasdem itu.

“Sebelum ditangkap KPK, sebelumnya kita meminta Mentan Yasin Limpo mengundurkan diri,” tegasnya lagi.

Baca Juga  Geregetan Tonton Irma Nasdem - Rocky Gerung Debat

Apalagi, lanjut salah satu Direktur Utama (Dirut) perusahaan BUMN itu kabarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle beberapa menteri.

Karena ada sejumlah menteri yang dinilai kinerjanya belum maksimal tidak seusai dengan yang diharapkan Presiden.

“Presiden kan pengen pemerintahan terakhir ini pengen bekerja maksimal, tapi kita lihat ada Kementrian masih kinerjanya masih minim,” tuturnya.

Selain itu, Noel juga memprediksi bakal ada reshuffle jilid kedua. Kendati demikian, ia belum tau secara pasti kapan reshuffle itu akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Gubernur Anies Masuk Daftar 21 Heroes 2021 karena Sukses Benahi Transportasi

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan